Ada apa dengan nya?

971 74 3
                                    

Even though they don't want you-

-I will always love you

Pandanganku yang masih tertuju pada kak aran terbuyarkan dengan kedatangan floren.

"Woi guys, Hai kak oniel, kak vion" Sapa floren.

Kupalingkan wajahku padanya

"lu tau ngga guys, waktu kalian balik duluan tuh setahun lalu di cafe gua yg om nya si zee balik. Pas gua mau tanya ke marsha masalah yang Aldo cerita. Ashel ternyata nangis woiii tapi dia masih imut juga ya masih kayak dulu"

"Ehh.. Sekarang dia malah satu sekolah sama kita tuh"

Cerita floren sambil tersenyum menunjuk ke arah meja yang ashel dkk tempati.

"Kok lu ngga cerita sama kita sih" Balas Aldo dengan wajah kesal.

"Ya emang kalian tanya?? Enggak kan" Jawab floren.

Aku yg mendengar floren menyebut nama ashel menoleh dan mulai merasa tertarik dengan topik pembahasan nya.

"Emang dia nangis kenapa? " Tanyaku.

"Ya mana gua tau ogeb kan gua bukan si mainan kentang yang telinganya bisa di jadikan aset mata-mata woody" Balas floren.

Seakan tak mau kalah

"Woody mah sheriff bukan mata-mata anjir, napa lu jadi ngerubah profesi mainan dah" Jawab Aldo dengan tampang tak terima nya.

"Lah lu salah juga do, yang bener tuh Woody itu burung yang suka bikin lubang di pohon itu loh" Ucap kak oniel tak mau kalah.

"Anjir lu pada bisa diem ngga sih?. Mending gua ikut aran balik aja tadi"

Dengus kak vion mulai lelah. Aku tak menghiraukan perdebatan mereka. Tatapanku kini beralih ke meja yang ada di sudut kiri ruangan. Aku merasakan ponselku bergetar.

Aran bang

Belikan obat mag, sekarang!!

Mau dianter kemana?

Bawa ke taman dekat kolam ikan

Ok

Aku mulai berdiri dan meninggalkan kursiku dan berjalan untuk membeli obat mag. Teriakan dari aldo masih terdengar denganku

"ehh zee lu mau kemana anjirr, main tinggal aja".

Aku mengabaikannya dan terus berjalan. Dipikiranku sekarang hanya perintah kak aran yang harus kupenuhi. Atau kak aran akan kembali menjadikanku patung yang tak terlihat.

teriakan aldo menarik perhatian penghuni kantin. tak terkecuali ashel dkk, sekilas dapat ku lihat ashel menatapku. aku hanya terus menghirauhkan semua pandangan dan menuju stan kopsis.

"ibu ada obat mag kah?" tanyaku pada bu kopsis.

"lo alah ngga ada den ganteng" jawab bu kopsis dengan senyuman.

bu kopsis memang terbiasa memanggil aku dan beberapa anak dengan sebutan itu.

"kalo sakit ya ke UKS aja atuh den ganteng, di sana pasti ada obat mag" tambahnya.

Menyatu Dalam Angan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang