-hanyut dalam dawai malam dan tenggelam pada kabut senja
-is't love?-
'Cause you're my painkiller
When my brain gets bitter
You keep me close
When I've been miserable
And it takes forever
To let my brain get better
You keep me close
You keep me closeRuel - PainKiller
lirik ini benar-benar membawaku mengingat gadis kecilku yang baru saja enggan ku tinggal pulang. dia my painkiller dan akan terus seperti itu
dari awal dia kembali dia membuatku jauh lebih baik dari sebelumnya. menghilangkan resah dan gelisahku. memberikan kenyamanan padaku dan memberikan kehangatan di setiap dekapannya
hadirnya sangat berarti bagiku. hingga hadirnya juga membuatku sadar akan adanya dua jiwa pada diriku.
sebenarnya aku tidak benar-benar akan pulang ke rumah seperti halnya apa yang ku ucapkan pada gadis kecilku. melainkan aku sudah berjanjin akan mentraktir aldo karna saran dia yang manjur dan bisa membuatku akur kembali dengan gadis kecilku..
yaaa...walaupun dia juga memaksaku untuk menceritakannya juga. cupu sekali dia, dia yang memberiku saran tapi dia sendiri juga yang penasaran. aku rasa dia juga belum pernah merasakannya hehehe..
selain itu sebenarnya aku juga ingin meminta bantuannya untuk mencari tau mengenai zean. aku tak ingin lagi dibodohi olehnya. cukup bertahu tahun lalu aku menjadi orang yang clueless mengenai rivalku itu.
mobilku sudah terparkir rapi di parkiran cafe floren. entah mengapa cafe floren akan terus menjadi tujuan utamaku untuk membuat janji. karna menurutku kenapa harus ketempat lain jika berkunjung ke tempat temanmu dapat memberikan dukungan secara langsung. walaupun terkadang floren tak mengizinkanku membayar tapi aku selalu membayarnya dibelakang kepada kasir.
waw...kurasa mataku mendapatkan suguhan kemesraan di depanku. bagaimana tidak, saat aku ingin membuka pintu mobil bodohnya aku tidak sadar kalo mobil yang ada di sebelahku merupakan mobil aldo. tololnya lagi pintu penumpang terbuka dengan posisi marsha mengalungkan tangannya pada leher aldo. dan sudah kuduga bibir mereka saling berpaut. aku merasa dejavu
"kenapa selalu diparkiran sih.. dasar aldo ngga modal banget anjir" keluhku
aku dapat melihat bahwa tangan marsha menarik tengkuk aldo untuk semakin intim dan untuk sekarang aku akui sepertinya aldo sudah mulai terbiasa dengan kegiatan mereka. ada kemajuan dari sebelumnya yang aku lihat di parkiran sekolah. dapat ku lihat tangan aldo tak lagi mengambang di udara. kini tangan aldo sudah memeluk dengan posesif pinggang marsha dan sedikit mengusapnya. aku rasa dia sedikit ingin menaikkan birahi marsha. aku masih memperhatikan kegiatan mereka yang saling menyesap dan melumat aldo yang sedikit merunduk dan memosisikan tubuhnya untuk sesuai dengan marsha terlihat sedikit kesusahan menurutku
shit.... tangan aldo sudah mulai masuk ke dalam kaos yang digunakan marsha. tidak bisa dibiarkan ini, bisa-bisa mereka melakukannya di parkiran cafe floren yang ku rasa setelah ini akan banyak pengunjung yang datang
"akkhheemmm..."
aldo mulai melepaskan ciumannya dan menyatukan dahi mereka. marsha menyembunyikan wajahnya pada dada bidang aldo dan aldo yang kurasa sudah tau bahwasannya itu aku. menolehkan kepalanya menghadap kepadaku
"lu ngga ngerti sikon banget sih anjiirr.." prostes aldo
aku tersenyum dan berucap
"kan udah gua bilang.."
"modal dikit kek, parkiran kurang elit buat marsha yang cantik dan menawan" lanjutku sembari pergi meninggalkan mereka berdua
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyatu Dalam Angan (END)
FanfictionPOKOKNYA POKOKNYA NIH YA JANGAN BACA!! BIAR NGGA D TAGIH S2 kenapa harus dia yg membuatku jatuh dan bangkit lagi? -zee aku bukan pergi untuk menetap, tapi pergi untuk menjadi yg tepat - ashel kalau aku bisa melihatmu tersenyum itu sudah cukup - adel...