wanna drink some tea?

746 83 5
                                    

- Held my hand and never let it go -


















Author POV

Aran dan chika memasuki kamar aran. Karna orang tua chika belum pulang ke rumah sehingga aran tak mengizinkan chika pulang terlebih dahulu.

"Aku ngga paham sama apa yang tadi bunda cerita kan"

"Ada Zean, grace bahkan bara. Aku ngga pernah ketemu mereka semua di rumah ini. Tapi bunda bilang kalo mereka semua orang rumah" Gumam chika sembari mendudukkan dirinya di tepi ranjang

Aran mendekat pada chika dan menggenggam tangan chika

"Kamu mau tau sesuatu tentang aku? "

"Apapun yang berhubungan dengan kamu aran, akan selalu menarik perhatian ku" Jawab chika sembari membelai pipi aran

Aran tersenyum

"Aku harap kamu masih mau menerima ku setelah tau semuanya" Gumamnya yang masih bisa di dengar oleh chika

"Hey.. Pasti itu.. Kamu segalanya buat aku sayang" Ucap chika dengan sendu

Aran mengangguk sembari mencium tangan chika yang masih membelai pipinya

"aku sebenarnya dua orang chik.." ucap aran lirih

chika memandang ara dengan serius

"ok.." ucap chika

kemudian aran menceritakan semuanya tentang dirinya. siapa bara, latar belakang mengapa dia bisa begitu dingin dan kaku. serta semua hal tentang aran

chika mendengarkan serta memperhatikan semua apa yang aran ceritakan. karna jarang sekali seorang aran mau bercerita atau berbicara panjang lebar seperti ini.

"kamu denger aku bicara kan?" tanya aran menatap chika serius

chika mencium bibir aran sekilas kemudian mengalungkan kedua tangannya pada leher aran

"emang kenapa kalo, dulu yang aku temuin lagi ngebunuh kucing itu bara?"

"toh.. yang ngebet buat cium aku kamu kan?" tanya chika

aran mengangguk sembari menatap sendu mata chika

karna aran tadi menceritakan bahwa saat pertama chika menemukannya membunuh seekor kucing itu merupakan perbuatan bara. aran yang baru sadar akan perbuatan bara berusaha untuk mempercepat kematian kucing itu dengan memukulnya berulangkali hingga kucing itu benar-benar mati. saat itulah chika datang dan melerai aran.

"jadi itu  alasan kamu ngebunuh kucing sambil nangis kayak gitu?" tanya chka lagi

aran kembali menjawabnya dengan anggukan

"terus yang ngajak aku pacaran siapa?" tanya chika lagi

"aku.." jawab aran

"yang ngeklaim aku miliknya waktu makan malam keluarga siapa?" lagi-lagi chka bertanya

"aku.."

"terus apa yang harus aku permasalahkan kalo yang ngelakuin itu semua kamu..." jelas chika

"berarti, kamu ngga masalah sama kondisi aku yang bisa berubah jadi bara sewaktu waktu?" tanya aran

chika mengangguk

"cukup kasih tau aku apa perbedaan kalian dan apa yang buat aku bisa tau kalo kamu ini aran nya chika atau bukan" ucap chika

Menyatu Dalam Angan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang