back up???

975 105 11
                                    

-When sun gone

-moon gone be there













Tok... Tok... Tok...

"Chel... " Tak ada jawaban

Aku memutar knop pintu yang ternyata tidak terkunci.

Aku putuskan untuk masuk kedalam kamar yang dalam keadaan gelap. Kenapa lagi dia...

Bukannya aku sudah menyuruhnya datang ke kamarku..

Kenapa malah mengunci diri di kamar gelapnya ini..

Aku mendekatinya yang dapat kulihat jelas sedang tidur membelakangi pintu. Cahaya dari pintu dapat dengan mudah memperlihatkan pundaknya yang bergetar.


Sekilas dapat kudengar isakan tangis yang dia gumamkn.

Kenapa lagi ini...

Ku tutup pintu kamarnya. Aku mendekat dan memeluk tubuhnya yang bergetar itu dari belakang

"Kamu kenapa chel? " Tanyaku

Dia hanya terdiam dalam tangisnya. Aku masih berusaha untuk membuat nya nyaman dan mau berbicara

Ku tenggelamkan wajahku pada ceruk lehernya yang putih dan wangi. Kucium dengan perlahan berharap dia mau berbicara kepada ku...

Karna tak ada penolakan dan penjelasan aku memasukkan tanganku kedalam kaos yang dia pakai. Ku usap dengan sayang perut ratanya..

"Kenapa sayang? " Tanyaku lagi

Saat tanganku mulai nyaman membelai perut ratanya tiba-tiba dia menahan tanganku dan berucap

"Jangan gini.. Kalo endingnya kamu hanya akan menolak ku"

Astaga..

Apakah aku sekarang membuat nya trauma akan sentuhanku..

Dengan lembut aku balikkan tubuhnya untuk menghadapku

Kubelai pipinya dengan sayang dan sedikit ku hapus sisa air mata yang masih terlihat olehku

"Dengerin aku ya... "

"Maaf kalo aku kesannya menolak kamu. Tapi jujur.. Ngga ada sedikit pun inginku menolak.. Kalo kamu tanya aku tergoda apa ngga.. Aku sangat tergoda.. Bahkan aku hampir lost control.. Kamu itu berharga buat aku.. Maaf sebelumnya aku pernah meminta, memohon dan terkesan sedikit memaksa ke kamu buat kepuasanku semata.. Aku salah"

"Kamu bukan pelacur... Aku sudah puas saat berciuman denganmu dan kamu mendesahkan namaku.. Itu udah cukup buat aku.. Aku ngga mau mengambil keperawanan kamu sebelum aku sah menyandang gelar suami kamu.. Kamu begitu berharga buat aku chel.. "

"Aku sayang kamu chel.. Aku cinta kamu" Ucapku panjang lebar

Ashel yang sudah mulai tenang dan memperhatikan semua ucapanku tadi tidak sedikit pun mengalihkan fokusnya untuk menatapku.

"Gimana kalo aku yang pengen kamu puasin? "

"Gimana kalo aku yang pengen merasakan kepuasan itu? " Ucap ashel di sela nafasnya yang mulai memburu

Dapat kurasakan tangannya mulai mendekap tengkukku dan mengusapnya dengan lembut.

Aku tau dia berusaha menaikkan nafsuku..

Tidak tahukah dia..

Nafsuku sudah naik sedari aku memeluknya dan mengusap lembut perutnya..

Astaga dia semakin mempesona..

Menyatu Dalam Angan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang