The best i can??

704 78 2
                                    

-did u run away, i don't need to know

- but if u run away comeback home

then, where is my home?

jam istirahat telah tiba. aku, aldo dan floren kini ada di taman belakang sekolah yang memang jarang di datangi saat istirahat. dapat dilihat bahwa floren dan aldo benar-benar muak dengan kehadiranku di sini.

"do..gua mau minta maaf sebelumnya.."

"tapi gua juga ngga tau kalo ashel nyuruh gua jadi pacarnya"

"apalagi kemarin itu posisinya dia juga udah bilang ke ayah dan bunda"

"dan bunda sama ayah juga sudah menyetujuinya" jelasku dengan terus berusaha setenang mungkin

baik aldo dan juga floren cukup memperhatikan dan mendengarkan. sembari aldo yang terus berusaha untuk menahan emosinya

"lu jangan berlaga bodoh deh zee"

"jelas-jelas waktu itu gua liat dan ada di situ "

"WAKTU LU DENGAN TEGAS DAN LANTANGNYA MEMINTA BUNDA SHANI DAN AYAH CIO UNTUK MERESTUI KALIAN" ucap aldo yang sudah mulai tidak bisa mengontrol emosinya

"lu zee..lu....lu yang maksa ashel buat jadi pacar lu"

"mangkanya gua kemarin mukul lu habis-habisan"

"bukan cuma karna lu ambil ashel dari gua.."

"tapi..." lanjut aldo dengan lirih dan sedikit menahan tangisnya

"bisa-bisa nya lu ngegantungin marsha"

"bahkan kalian udah ciuman, tapi.. bisa-bisa nya lu ninggalin dia gitu aja"

"LU TAU KAN GUA UDAH JAGA DIA KAYAK ADIK GUA SENDIRI!!!" teriak aldo melampiaskan semua gemuruh amarah yang ada di dada nya

"dia sekarang semakin menjauh dari gua, lu tau itu"

"gua sakit zee tau dia lu gituin" jelas aldo yang mulai memelankan suaranya

floren yang juga baru tau dengan semua kenyataan itu hanya diam dan berusaha untuk menjadi penengah di antara kita

"tunggu, tadi lu bilang apa?"

"ashel yang gua paksa buat pacaran?"

"bahkan kemarin kita ngga ketemu gimana lu bisa nyimpulin gitu" jelasku yang memang tidak benar adanya. aku tidak pernah memaksa ashel untuk berpacaran denganku. bahkan kemarin ashel yang bilang kalau kita sudah berpacaran di depan ayah dan bunda.

tiba-tiba tangan aldo memukul keras wajahku. pukulan itu tepat mengenai sudut bibirku yang masih sakit.

"LU BEGO APA PURA-PURA GILA SIH ZEE..."

"BAHKAN BEKAS PUKULAN GUA KEMARIN MASIH JELAS KELIATAN DI WAJAH LU ANJING !!!!" jelas aldo yang benar-benar jengkel dengan semua ucapanku

aku yang jatuh setelah mendapatkan pukulan itu. hanya mampu terdiam dan mencerna semua ucapan aldo barusan.

apa sebenar yang terjadi??

Menyatu Dalam Angan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang