the end of the pain?

1.2K 84 4
                                    

-incredible thing is my heart cannot be Quite-

























Pertandingan berakhir dengan kemenangan mutlak oleh team kami. Pancingan kak aran untuk membuat emosiku naik berhasil. Hingga aku tidak sedikitpun memikirkan bahwa lawan ku adalah sahabatku sendiri.

Tapi setelah pertandingan kak aran tidak mengatakan apapun kepada ku. Kembali seperti kak aran yang dulu. Yang tidak pernah menoleh kepada ku.

Ashel dan kawan-kawan nya datang menghampiri ku dan aldo

"Kak zee keren" Ucap ashel dengn mengacungkan kedua jempolnya

Aku tersenyum dan mendekatinya. Ku berbisik dengan halus

"Jangan lupa janjinya ya.. " Ku akhiri dengan tiupan lembut di telinganya

Ashel memukul pundakku dengan keras

"Ihh... Kenapa harus di ingetin sih... "

Aku hanya tertawa dan menerima ucapan selamat dari teman-teman ashel yang lain.

Ollan dan lutfi ikut bergabung bersama kami

"Woii... Gila lu pada.. Emang duo combo yg mematikan" Ucap ollan sembari menyalamiku dan aldo

Bergantian dengan lutfi yang di akhiri dengan pelukan. Tak lama dari itu datang floren yang berjalan kearahku dan melakukan hal yg sama

"Congrats brody tinggal final doang nih... " Ucap floren

"Thanks" Jawabku

Fokusku teralihkan pada sapaan ollan pada indah

"Hi.. Ndah... Jangan senyum lama-lama nanti banyak yang suka" Sapa ollan

Yang berakhir dengan sorakan kita bersama. Aku tau dari terakhir kita kumpul ollan selalu menanyakan tentang indah pada aldo

"Guys gua sama dedek marsha balik dulu ya... " Sela aldo

"Lah.. Ngga mau traktir kita-kita lu.. " Ucap lutfi

"Udah ntar aja klo udah menang final" Jawab aldo sembari menarik tangan marsha menjauh

"Kak aldo seneng banget klo di suruh nyeret tangan marsha" Celetuk Kathrine

"Namanya juga orang pacaran kath" Jawab indah

"Yeee... Emangnya lu pernah pacaran? " Balas Kathrine

"Otw " Ucap indah sembari mengangkat tangannya yang di genggam oleh ollan sembari tersenyum

"Anjing.. Sejak kapan kalian jadian" Kaget Kathrine

Ollan dan indah hanya tersenyum pada Kathrine

"Guys gua sama indah juga pamit duluan ya... " Lanjut ollan

"Gua juga deh sama achel" Jawabku sembari menarik tangan ashel untuk semakin mendekat kepada ku

Kita mulai memisahkan diri dan berjalan menuju mobil masing-masing

"Nginep rumah ya... Katanya minta hadiah.. " Ucap ashel memecah keheningan mobil yang mulai keluar dari parkiran

"Emang om sama tante lagi ngga di rumah? " Tanyaku

Ashel hanya menjawab dengan anggukan. Aku membalasnya dengan senyuman dan menggenggam tangannya kemudian menciumnya cukup lama
















********


"Emang kamu mau ngasih aku hadiah apa sih chel.. " Ucapku sembari memeluknya dari belakang setelah sampai di kamarnya

Menyatu Dalam Angan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang