Hari ini sedang weekend ada waktu bagi Anneth untuk bersantai, karena kantornya sedang libur, maka dari itu dia memilih untuk mengajak Nayla sahabatnya untuk bertemu di salah satu cafe yang tidak jauh dari tempat putrinya sekolah.
Anneth sudah menunggu Nayla sejak 15 menit yang lalu di cafe tersebut, sedangkan Nayla dia katanya akan pergi mengantar violet ke sekolah lebih dulu setelah itu baru menemui Anneth.
Tring
Suara lonceng di cafe membuat Anneth mendongak, dia tersenyum melambaikan tangannya kearah Nayla.
Nayla yang melihat Anneth melambaikan tangan dia ikut melambaikan tangannya kemudian berjalan menghampiri Anneth yang sudah ada disana.
"Sorry ya neth, gue nganter vio dulu ke sekolah, tahu sendirilah kalau udah jadi emak-emak suka rempong." Kata Nayla sambil duduk di samping Anneth.
"Gak papa nay, lagian gue baru 15 menit disini." Kata Anneth sambil melirik jam tangannya.
Nayla mengangguk dia membuka buku menu setelah mengangkat tangannya pada pelayan.
"Gue pesen dulu ya bentar."
"Iya."
"Mas, saya pesen teh kocok Thailand sama cake nya satu."
"Ada lagi mbak?"
"Sudah, itu saja."
"Baik mbak, tunggu sebentar akan saya buatkan." Nayla mengangguk dan menutup buku menunya.
Kembali dia fokus pada Anneth yang saat ini duduk di hadapannya, ingin mendengar cerita apa yang akan dia sampaikan padanya.
"Sorry ya gue tiap kali ada masalah suka manggil Lo."
"It's okay!" Jawab Nayla sambil tersenyum.
"Ada masalah apa?"
"Kemarin gue ke mansionnya Alf." Nayla mengangguk menyimak.
"Awalnya dia nyuruh Mike buat ngasih tahu gue kalau dia gak ada disana, tapi karena gue tahu Mike bohong jadi akhirnya dia nyamperin gue." Ucap Anneth mulai menceritakan masalahnya.
"Tapi gue heran, kenapa dia kaya gitu nay? Gue gak kenal dia, dia berubah, dingin dan cuek."
"Emang watak dia gitu kan neth?" Tanya Nayla hati-hati.
"Tapi ini beda nay, dia kaya nyimpen dendam sama gue, dia Kay muak liat gue, bahkan sampe ngusir gue." Kata Anneth menceritakan apa yang dia rasakan dan terjadi padanya.
Nayla yang mendengar jadi geregetan dengan sikap betrand, memang sudah terlihat jelas sikap berubahnya dari acara itu, tali saat mendengar cerita Anneth Nayla jadi geram sendiri.
"Apa salah gue nay? Kenapa dia tiba-tiba berubah, padahal terakhir kita janji buat sama-sama lagi." Ucap Anneth terlihat sedih.
"Coba Lo ajak dia bicara lagi neth, kayanya emang tu anak rada kejedot pas di tempat terkutuk itu."
"Ai takut dia ngusir ai lagi."
"Emang kadang betrand itu gak pake hati, dia kaya robot kebanyakan pake otak, jadi kita sebagai manusia yang berhati yaitu para kaum wanita harus menyadarkan dia." Ucap Nayla geregetan dengan sifat sahabatnya yang seperti itu.
Selalu menggunakan logika bahkan terkadang tidak memikirkan perasannya sendiri, terkadang Nayla juga suka marah-marah padanya yang selalu begitu.
"You tenang aja, kalo emang dia bersikap kasar sampe kurang ajar sama you, biar ai tonjok mukanya." Ucap Nayla.
"Nanti ai coba lagi buat temui dia, semoga aja Alf mau bicara."
"Ai yakin neth, kalau dia itu emang sayang sama you, cuman terkadang orang kaya betrand itu suka banyak mikir, dia itu suka perang sama pikirannya, makannya kaya gitu." Anneth mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Only You
FanfictionKelanjutan dari My Love Nona An Jika dulu kamu yang memperjuangkan aku, maka izinkan aku untuk memperjuangkan mu juga. Tolong! Jangan berubah disaat hati ini sudah menetapkan namamu, aku tidak mau ana nama yang lain lagi