Jordan membantu betrand mengurusi semua masalah urusan tanah milik orang tua betrand hampir di renggut itu, beruntung masih bisa diatasi jadi betrand dan Jordan tidak terlalu pusing.
Mereka memperpanjang kembali kontrak tanah yang di sewakan pada orang yang berusaha mngaku jika tanah yang di tempatinya itu adalah miliknya, melakukan perjanjian apa bila tanah tersebut mencoba untuk diakui maka akan ada denda.
"Tan."
Betrand melihat kearah Jordan karena dia memanggil namanya, dan kembali melihat dokumen-dokumen yang perlu di perbaiki.
"Nayla nyusul kita kesini."
"Dia hubungin Lo?" Tanya betrand.
"Iya, katanya dia lagi otw kesini." Betrand mengangguk.
"Lo gak takut di amuk bini gue lagi?" Tanya Jordan.
Betrand mengedigkan bahunya sebagai jawaban, lagi pula marahnya Nayla pasti ada sebab jadi wajar saja.
"Lo bilang sama Anneth alasan Lo putus sama dia?" Tanya Jordan memastikan jika kedatangan Nayla karena hal tersebut atau bukan.
"Reaksi Anneth gimana? Dia kecewa gak?"
"Lo banyak tanya, kenapa?" Tanya betrand menatap Jordan yang jadi banyak tanya.
"En..ngga, cuman mau mastiin kalau bini gue gak marah-marah lagi, takut dia kena setruk lama-lama marah sama Lo." Kata Jordan diawal gelagapan.
"Tidak biasanya Lo mikirin itu."
"Gak boleh ya gue mikir gitu?" Tanya Jordan pada betrand.
"Boleh, Tapi hanya bingung saja melihat Lo begitu." Jawab betrand dan kembali mengecek dokumennya.
***
Seperti yang Jordan katakan Nayla sudah tiba di Belanda, dan malam harinya dia baru datang ke rumah betrand, setelah pulang menemui orang tuanya lebih dulu barulah dia datang kerumah betrand.
Nayla datang berdua bersama suaminya Jordan, sedangkan putrinya dia titip pada orang tuanya, takut sewaktu-waktu Nayla meledak lagi dan membuat violet ketakutan.
"Masuk, violet mana?" Kata betrand mengajak mereka untuk masuk dan bertanya mengenai violet.
"Dia lagi sama Oma opanya, jadi kita berdua kesini." Jawab Jordan.
Betrand mengangguk dia duduk di sofa, di sampingnya juga Nayla dan juga Jordan duduk di sofa lain.
"Nay."
"Gue minta maaf buat malam itu udah marah-marah sama Lo." Kata Nayla beranjak memeluk betrand.
Betrand mengangguk membalas pelukan Nayla, dia lega karena Nayla tidak lagi marah padanya.
"Jadi keputusan kalian buat pisah Udah bener-bener?" Betrand mengangguk agak ragu kenapa Nayla bisa tahu.
"Anneth juga sahabat gue Tan, dan Lo adik gue, jadi gue mau keputusan kalian itu tidak akan menjadi sebuah penyesalan." Kata Nayla dia duduk kembali.
"Tidak akan." Jawab betrand.
"Beri gue alasan kenapa Lo mutusin buat pisah." Betrand menatap Nayla.
Kenapa dia bertanya begitu?
"Karena memang harusnya begitu." Jawab betrand.
"Lo yakin Tan?"
"Yakin, karena gue gak mau hidup dalam bayang-bayang masa lalu, gue gak mau memperlakukan dia sama seperti Deven."
"Maksud Lo?" Tanya Nayla bingung.
"Setelah tahu penyebab kematian Chaterine karena apa, gue gak bisa memaafkan siapapun."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Only You
FanficKelanjutan dari My Love Nona An Jika dulu kamu yang memperjuangkan aku, maka izinkan aku untuk memperjuangkan mu juga. Tolong! Jangan berubah disaat hati ini sudah menetapkan namamu, aku tidak mau ana nama yang lain lagi