perintah orang tua 22

154 21 0
                                    

Tengah malam betrand terbangun karena lagi-lagi memimpikan Anneth, pagi harinya dia kembali terbangun untuk melihat kenyataan dunia jika saat ini semuanya sedang tidak baik-baik saja.

Hatinya

Perasaannya

Hidupnya

Semuanya kerumitan membuat betrand tidak tahu harus bagaimana, mencari dan terus mencarinya, mencoba untuk mengendalikan perasaanya saat ini agar tetap mencari solusi dalam kerumitan ini.

"Nay."

Nayla memeluk betrand erat menangis didalam pelukannya, guncangan di bahunya dapat betrand rasakan.

"Nayla." Panggil betrand perlahan dia menarik Nayla agar pelukannya terlepas.

Betapa terkejutnya betrand melihat kondisi Nayla, ada lebam di pipinya membuat rahang betrand mengeras karena marah dengan kondisi betrand.

"Siapa yang melakukan ini nay?" Tanya betrand tahu siapa pelakunya masih tetap bertanya.

"Panjang ceritanya." Kata Nayla dia mengambil duduk.

"Ada apa?" Tanya betrand ikut duduk menatap Nayla.

"Gue berantem sama Jordan, dan gue...."

"Lo di tampar?" Tanya betrand menatap Nayla.

Nayla menggelengkan kepalanya, dia masih tersedu-sedu disela tangisnya yang mulai mereda.

"Terus ini apa? Kenapa bisa lebam gini?" Tanya betrand melihat pipi atas Nayla.

"Ini.....ini gara-gara gue jatuh."

"Dari mana?"

"Gue jatuh dari tangga, gara-gara rebut Ponsel Jordan, Makannya gue jatuh." Betrand menghembuskan nafasnya dengan penjelasan Nayla.

"Kenapa Lo nekat banget nay?" Tanya betrand tidak habis pikir dengan perbuatan sahabatnya.

"Gue cape tand! Harus biarin dia kaya gitu, gue cape!" Ucapnya kembalii menangis.

Melihat sahabatnya menangis betrand jadi merasa bersalah dan juga tidak tega, entah kenapa sahabatnya ini terlalu baik padanya, sekalipun harus bermasalah dengan suaminya, inilah mengapa saat itu betrand memilih bungkam dari Nayla agar tidak merusak rumah tangganya.

"Sutt... Iya okeh, sekarang Lo tenangin diri Lo dulu okeh?" Kata betrand sambil mengusap pundaknya Nayla.

"Violet udah Lo anter ke sekolah?" Nayla mengangguk sebagai jawaban.

"Lo udah tenang?" Nayla mengangguk.

Betrand melihat jam ditangannya, sebentar lagi dia akan meeting dengan orang kantor setelah itu juga dia harus pergi ke markas untuk melihat perkembangan pencarian Anneth.

"Kalau begitu gue balik ke kantor, Lo mau ikut gue atau mau kemana?" Tanya betrand.

"Lo bisa nemenin gue disini?" Betrand menatap sahabatnya.

Beberapa detik kemudian betrand mengangguk, memutuskan untuk menemani sahabatnya Nayla, mungkin menunda pekerjannya sebentar tidak masalah.

"Gimana tand? Anneth udah ketemu?" Tanya Nayla.

"Belum."

"Gue ngerasa ini semua ada hubungannya sama Dave." Kata Nayla.

Betrand pun sempat berpikir begitu, karena setelah kejadian tabrakkan itu Anneth selalu bersama Dave.

**

Tepat saat selesai meeting betrand mendapati kedatangan seseorang yang tidak di duga, kata Mike orang tersebut menunggu betrand sedari tadi di ruang tunggu dan saat ia jumpai dia meminta sesuatu hal yang berat untuk betrand lakukan.

My Love Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang