Kembali dia menginjakkan kakinya di negara yang menjadi kisah cerita pahit manis hidupnya selama ini, iya sebuah peristiwa yang membawa betrand ke negara ini hingga menemukan sosok yang dia cintai.
Sekarang dia sudah berada disini di jemput dengan anak buahnya di bandara internasional Soekarno-Hatta.
"Selamat datang kembali tuan." Ucap Mike pada betrand.
"Bagaimana Mike perkembangan disini? Apa ada kendala?"
"Tidak tuan, semuanya baik-baik saja." Betrand mengangguk dia pun masuk kedalam mobilnya.
Setelah tuannya masuk kedalam mobil Mike bergegas masuk barulah mobil melaju meninggalkan bandara menuju mansion betrand.
"Mike. Beri tahu Ichsan untuk melaporkan keamanan markas."
"Baik tuan."
"Mike, bagiaman kabar mu? Apa kamu merindukan keluarga mu?" Mike yang sedang menyetir diam terheran-heran melihat tuannya berkata begitu.
"Ba...baik tuan."
"Pulanglah untuk menemui mereka, pasti kamu merindukannya."
"Tidak tuan, saya akan tetap disini. Lebih lagi tuan sudah kembali." Kata Mike dengan setia.
"Besok kamu ambil cuti satu Minggu, ajak keluarga mu berlibur." Mike semakin heran di buatnya tetapi tidak tidak membantah.
"Baik tuan."
**
Dave memasuki pekarangan rumah Anneth, setelah dirinya memutuskan untuk membantu Anneth kembali bersatu dengan betrand Anneth dan keluarganya memilih untuk tinggal mandiri di rumah mereka, kembali keaktivitas semula.
"Dave."
"Iya Bu bos."
"Apaan sih, jangan panggil gitu lagi, sekarangkan yang punya kantor itu bukan gue." Kata Anneth tidak suka saat Dave memanggilnya atasan.
"Tapi kan itu punya Lo neth, gue juga masih kariawan Lo."
"Kalau gue udah punya uang lebih, nanti gue ganti uang Lo."
"Gak perlu. Yang inisiatif buat jual kan gue, jadi gue juga yang harus kembaliin." Ucap Dave.
"Dave."
"Hmm."
"Dia marah gak ya sama gue? Dia bakalan maafin gue gak ya?" Dave melihat kearah Anneth.
"Pasti dong, secara dia kan cinta mati sama Lo, pasti dia langsung ngajak Lo nikah detik itu juga." Kata Dave sambil tersenyum.
"Percaya deh sama gue."
"Gue takut."
"Sejak kapan bos gue takut? Mana nih taring galaknya? Masa baru kaya gini aja takut." Anneth menatap Dave yang bicara begitu padanya dengan kesal.
"Masih belum berangkat ke kantor?" Tiba-tiba datang Amir menghampiri mereka berdua.
"Libur dulu om, katanya Bu bos mau siapin mental buat nanti malam." Canda Dave agar membuat suasana hati Anneth mencair.
"Siapin meltal, emangnya mau ngapain." Gerutuk Anneth.
"Ya kali aja neth."
"Kalian ini, jadi nanti malam kalian mau bertemu betrand?" Dave dan Anneth mengangguk bersamaan.
"Apa perlu papih mengatar?"
"Tidak perlu pih, ada Dave kok yang bantu." Amir mengangguk.
"Terimakasih Dave, selalu membantu kami." Dave mengangguk sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Only You
Fiksi PenggemarKelanjutan dari My Love Nona An Jika dulu kamu yang memperjuangkan aku, maka izinkan aku untuk memperjuangkan mu juga. Tolong! Jangan berubah disaat hati ini sudah menetapkan namamu, aku tidak mau ana nama yang lain lagi