Tidur betrand harus terusik karena suara istrinya itu memanggil-manggil namanya, belum lagi tangannya yang di guncang-guncangkan, dengan terpaksa betrand harus membuka matanya di sela-sela rasa kantuknya ini.
"Onyo."
"Ada apa?" Tanya betrand serak sambil mengucek matanya menatap Anneth yang berada di sampingnya.
Betrand langsung beringsut bangun melihat istrinya terduduk, sedikit was-was takut sesuatu terjadi pada istrinya.
"Laper." Mata betrand membulat sempurna di jam 2 pagi Anneth bilang dia lapar.
"Yasudah ayo kita kebawah." Ucap betrand sambil menyibak selimutnya.
"Mau makan di luar." Betrand memejamkan matanya sejenak kemudian menatap Anneth.
"Lihatlah, ini jam berapa." Ucap betrand menunjuk jam dinding.
"Iya aku tahu, tapi kan aku mau makan diluar." Betrand menghela nafas dengan keinginan anehnya.
"Yaudah kalo kamu gak mau nurutin, aku telpon Dave a-"
"Iya ayo." Sela betrand mengalah karena tidak mau jika Anneth menghubungi Dave.
"Ayo kita cari makan di luar." Senyum Anneth mengembang.
"Nah gitu dong."
"Bantu aku bangun, susah bangunnya." Pinta Anneth manja.
Betrand berjalan mengelilingi ranjang untuk ke samping tepian ranjang tempat Anneth, dia membantu Anneth untuk bangun.
***
Ternyata drama keinginan aneh Anneth tidak sampai di situ, tiba-tiba saja setelah sarapan pagi Anneth meminta sesuatu yang menurut betrand tidak masuk akal, bgaimana tidak! Dia meminta dirinya untuk di cukur rambutnya dan membiarkan rambutnya hanya tersisa dua senti saja.
"Masa kamu gak mau sih nurutin kemauan istri kamu, aku itu Lagi ngidam tahu. Emangnya kamu mau anak-anak kita ileran?" Betrand menatap Anneth.
"Jangan bawa-bawa mereka buat masalah keinginan kamu yang aneh itu, aku tahu! Kamu hanya sedang menghukum ku bukan?" Ungkap betrand karena menurutnya permintaan Anneth itu tidak masuk akal.
Ucapan betrand tadi benar-benar menyinggung Anneth, dia merasa betrand marah padanya dan mengira dirinya berbohong.
"Kalo kamu gak mau nurutin yaudah! Gak usah marah-marah kaya gitu." Ucap Anneth sambil menangis membuat betrand terkejut.
Anneth langsung pergi berlalu sambil mengusap air matanya kasar, betrand kebingungan dengan tingkah Anneth kenapa dia sangat emosional dan begitu cengengeng.
"Apa yang terjadi padanya? Sampai-sampai bisa secengeng itu." Gumam betrand bingung.
Dret...drett....
"Halo Mike."
"......."
"Hmm, iya."
"......"
"Suruh mereka untuk tunggu."
"......."
Tutt
Ada urusan lain yang harus dia selesaikan jadi betrand harus menyusul Anneth untuk meminta izin padanya.
Betrand terkejut mendapati istrinya berada di ruang keluarga bersama Dave, entah sejak kapan pria itu bisa sampai di mansionnya, yang buat dia terkejut itu saat istrinya menangis di pelukan Dave, hal tersebut sontak membuat betrand terbakar api cemburu.
"Apa yang kalian lakukan?" Tangan Dave terangkat meminta agar betrand mengerti.
Ingin marah tapi istrinya sedang menangis, dibiarkan tidak mungkin juga bukan karena pasti akan membuat Dave seenaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Only You
FanfictionKelanjutan dari My Love Nona An Jika dulu kamu yang memperjuangkan aku, maka izinkan aku untuk memperjuangkan mu juga. Tolong! Jangan berubah disaat hati ini sudah menetapkan namamu, aku tidak mau ana nama yang lain lagi