Betrand keluar dari tempat yang selama ini menghalangi semua pergerakannya, ia melihat kebelakang benar kata Nayla jika dirinya diam saja sama saja membiarkan Anneth celaka atau bahkan di ambil orang.
Betrand berikan baju kotor yang dia pakai selama ini pada anak buahnya, kembali dia berjalan menuju keluar.
Langkahnya terhenti melihat ada Nayla, bukan hanya Nayla saja disana juga ada Dave dan juga Anneth.
Anneth?
Benarkah itu dia
Betrand tidak sabar segera menghampirinya dengan langkah cepat, dia ingin melihat Anneth lebih dekat, dan meminta maaf atas apa yang dia lakukan waktu itu.
"Sayang." Panggil betrand sambil menarik tangan Anneth lembut.
Tarikannya tertahan, dia melihat tangan Anneth satunya berada di genggaman tangan seseorang, bukan Nayla melainkan Dave.
Tidak sampai disitu Anneth juga menarik tangannya dari genggam betrand, langsung menjaga jarak.
"Sekarang kamu sudah bebas."
"Ayo tand, kita pulang." Kata Nayla mengajaknya untuk pergi.
Tidak berhenti sampai disitu betrand kembali menggandeng tangan Anneth, mengajaknya untuk pulang.
"Ayo kita pulang."
"Mohon maaf, tolong lepaskan tangan anda dari pacar saya."
"Pacar?" Beo betrand menatap Anneth meminta penjelasan.
"Setelah kejadian kemarin, aku berpikir kamu memang gak baik buat aku. Mulai sekarang kita berakhir, aku kembalikan cincinnya." Ucap Anneth kudian melepaskan cincin tunangan mereka.
"Ini. Aku kembalikan." Betrand diam menerima cincin dari Anneth.
"Betrand ayo."
"Betrand."
"Betrand!"
"Alfonsius Betrand Putra Onsu!"
"Badannya panas nona."
Perlahan mata betrand terbuka, dia melihat disekitarnya sudah ada Nayla dan juga Mike, mata betrand kembali melihat kearah lain.
"Lo itu manusia tand, bukan robot! Untung aja usus Lo gak kering." Langsung saja Nayla menyemprot dirinya dengan kata-kata Omelan andalan.
"Ada apa Mike?"
"Tadi tuan pingsan, kata dokter tuan kekurangan cairan, tuan tidak makan dan juga minum." Jelas Mike.
Betrand mengangguk samar oh ternyata ini penyebab dirinya berada di ruangan putih dan berbau obat, perlahan betrand beringsut bangun.
"Mau ngapain?"
"Minum."
"Butuh juga sekarang Lo sama air? Mau minum apa? Pembersih WC atau racun tikus." Tanya Nayla ketus tapi masih tetap baik dia membawakannya air minum didalam gelas.
Betrand menerima segelas air di tangan Nayla, dia minum sampai setengah gelas, kemudian dia berikan kembali pada Nayla untuk di simpan.
"Jadi bagaimana Mike? Sudah di urus semuanya."
"Sudah tuan, anda sudah dinyakan bebas tapi bukan karena kami." Betrand mengerutkan keningnya.
"Dave cabut laporannya." Kata Nayla.
Tubuh betrand bereaksi, apa mungkin mimpi itu akan menjadi kenyataan, semoga saja tidak terjadi apapun.
Kret
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Only You
FanfictionKelanjutan dari My Love Nona An Jika dulu kamu yang memperjuangkan aku, maka izinkan aku untuk memperjuangkan mu juga. Tolong! Jangan berubah disaat hati ini sudah menetapkan namamu, aku tidak mau ana nama yang lain lagi