"Anneth!"
"Gue punya kabar baik buat kita, Lo wajib tahu dan ini pasti Lo bahagia banget." Kata Dave dengan antusiasnya menghampiri Anneth duduk di sampingnya.
"Kabar apa?" Tanya Anneth melihat kearah Dave.
Dave mengeluarkan dua tiket pesawat menuju ke negara bagian Utara, bak negri dongeng yang menjadi impian semua orang dengan senyum yang mengembang sudah di pastikan Anneth akan menyukainya.
"Selandia baru? Ngapain kita kesana?" Tanya Anneth dengan dahi mengerut.
"Resepsi kita, Jangan bilang kita cuman nikah biasa terus diem disini."
"Gak usah yang aneh-aneh Dave, udah tabung aja uangnya." Kata Anneth malas menanggapi hal seperti ini.
Dave menatap Anneth yang sekarang berubah padanya, bahkan dia cenderung enggan menanggapi dirinya.
"Akhir-akhir ini gue ngerasa Lo berubah neth."
"Kalau emang hati Lo masih ada dia gak papa, tapi Lo jangan berubah, anggap aja kita hidup atas dasar sahabat hidup, masalah hati bisa berubah kapan saja." Kata Dave sambil meraih tangan Anneth.
Anneth menunduk menatap tangannya yang di genggam Dave, dia menarik tangannya karena tidak nyaman.
"Sorry Dave, gue gak bisa pura-pura bahagia di saat orang yang gue cintai terluka." Ucap Anneth.
Dave nampak sedih dengan ucapan Anneth, tapi dia kembali tersenyum berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
"Gue tahu itu, tapi inget neth! Dengan sikap Lo kaya gini malah buat orang tua Lo sedih, mereka jadi serba salah." Anneth memalingkan wajahnya kearah lain.
"Buat ngelepas dia aja rasanya berat, apalagi harus milih orang lain untuk jadi pasangan gue." Kata Anneth dengan mata berkaca-kaca.
Dave memegang kedua bahu Anneth agar bisa bertatapan dengannya, dia melihat wajah Anneth dengan jelas pancaran kesedihan nampak jelas dimatanya.
"Gue tahu ini berat buat Lo, Lo bisa bagi kesedihan Lo Sams gue, Lo bisa cerita keluh kesalah Lo sama gue."
"Maaf Dave, harusnya-"
"Gue akan Nerima semua perasaan Lo, gue gak akan pernah nuntut Lo apapun neth, karena gue sayang sama Lo itu tulus." Kata Dave menatap Anneth dalam.
Anneth merasa kasihan dengan Dave, dirinya tidak bisa melakukan apa yang Dave lakukan secara suka rela, karena hatinya tidak bisa di paksa untuk menerima semua ini sepenuhnya.
**
Betrand menatap benda kecil nan berhara di tangannya, inisial huruf dan tanggal sudah tertera didalam cincin tersebut, ukiran nama yang indah ternyata tidak seindah perjalanannya, bahkan semuanya harus berakhir begitu saja.
Dulu jauh sebelum mengenal Anneth tujuan hidupnya adalah pembalasan dendam, tapi sejak ia bertemu Anneth tujuan hidupnya adalah melindungi dirinya, dan kini setelah semua tujuannya usai tidak ada lagi tujuan yang harus dia lakukan dalam hidupnya.
Betrand tidak tahu bagaimana cara dia hidup damai dengan hati yang saat ini sudah hancur nan hambar, cinta pertama yang membuatnya menjadi orang kuat, dan cinta pertamanya juga yang membuatnya hancur tanpa tujuan hidup.
"Mike."
"Iya tuan."
"Bagaimana penerbangan kita? Sudah kamu urus."
"Sudah tuan, besok kita sudah bisa melakukan penerbangan ke Swiss." Betrand mengangguk.
Keputusannya sudah matang mungkin benar dia harus pulang dan meninggalkan semuanya, sebelumnya betrand juga ingin mengurus perpindahannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Only You
FanfikceKelanjutan dari My Love Nona An Jika dulu kamu yang memperjuangkan aku, maka izinkan aku untuk memperjuangkan mu juga. Tolong! Jangan berubah disaat hati ini sudah menetapkan namamu, aku tidak mau ana nama yang lain lagi