Anneth berdiri di lantai atas melihat ke bawah, semua orang nampak sibuk hari ini, jelas saja sibuk karena besok adalah hari pernikahannya dengan Dave.
Benarkah?
Anneth tidak pernah membayangkan akan hal ini terjadi padanya, menikah dengan orang yang bukan dia cintai, dan harus melukan orang yang dia cintai.
Mengapa siklus percintaannya selalu seperti ini? Di tolong oleh pria yang mencintainya, dan berujung memiliki hubungan, apa mungkin hatinya juga akan berpaling.
Rasanya tidak mungkin, karena saat ini yang dia rasakan benar-benar terasa dalam, sampai dia tidak bisa untuk membuka hati.
"Melamun hmm?" Anneth menoleh kearah samping.
"Papih."
"Kenapa putri papih ini? Kok melamun."
"Papih udah maafin Alf kan pih?" Tanya Anneth pada papihnya.
Karena setelah kejadian penabrakan Amir tidak lagi membahas betrand, bahkan dia mengatakan kecewa mengapa putrinya bisa dia celakakan.
"Besok kan hari pernikahan kamu sama Dave, jadi untuk saat ini jangan pikirkan hal apapun ya."
"Kenapa tiba-tiba dia kaya gitu pih? Bukannya dia udah janji sama Anneth bakalan jagain Anneth, kenapa sekarang dia malah lepasin Anneth buat sama orang lain pih?" Tanya Anneth sambil berkaca-kaca menatap papihnya.
Amir mendekat meraih kepala Anneth agar jatuh ke pelukannya, memeluk putrinya dengan penuh kasih sayang.
"Maafkan papih nak, ini semua papih yang lakukan." Anneth menyembulkan kepalanya menatap Amir.
"Maksud papih?"
"Demi kebaikan kalian berdua, papih harap kamu mengerti." Anneth menjauh menatap papihnya.
"Jadi papih....."
"Mengertilah, kalian-"
"Pih! Janji papih dengan papanya Dave itu sudah lama pupus, kenapa Anneth yang harus jadi korban lagi?"
"Papih menerima Dave bukan karena atas perjodohan nak, papih ingin kamu jauh dari bahaya, demi kebaikan kamu."
"Alf juga menjaga ku dengan baik pih, papih lupa bagaimana dia menjaga keluarga kita?" Amir mengangguk tidak sedikitpun dia melupakan kebaikan betrand.
"Mengertilah nak."
"Papih egois! Apa belum cukup semua yang Alfonsius lakukan sama keluarga kita? Apa masih kurang pih? Kenapa papih tega."
"Maafkan papih sayang, ini semua-"
"Terserah papih! Anneth cape terus ikutin alur kesalahan dari masa lalu papih." Tukas Anneth langsung pergi meninggalkan papaihnya masih kedalam kamar.
Brak
Dia banting pintu kamar keras, sampai menimbulkan suara hingga sampai ke bawah, Amir hanya bisa menatap sendu pintu yang di tutup putrinya.
"Maafkan papih nak."
"Om, kenapa?" Tanya Dave ternyata dia juga mendengar suara pintu yang di banting keras oleh Anneth.
Amir melihat kearah Dave, dia menghela nafas melihat sekali lagi kearah pintu kamar.
"Anneth marah, karena om minta sama betrand untuk melepaskan dia."
"Jadi.... Om?" Ucap Dave menggantung.
"Iya, om mau bantu kamu supaya kamu bisa menikah dengan Anneth, lagi pula membiarkan Anneth menikah dengan betrand sama saja membiarkan dia terus dalam bahaya." Jelas Amir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Only You
FanfictionKelanjutan dari My Love Nona An Jika dulu kamu yang memperjuangkan aku, maka izinkan aku untuk memperjuangkan mu juga. Tolong! Jangan berubah disaat hati ini sudah menetapkan namamu, aku tidak mau ana nama yang lain lagi