Atas hasutan Nayla lebih tepatnya kompor Nayla yang paling bisa bikin betrand cemburu pada Anneth akhirnya dia memutuskan untuk ikut liburan, karena tidak mau Anneth dekat-dekat dengan Dave asistennya itu.
Untuk itu dia kerahkan sebagian orang kepercayaannya untuk menggantikan pekerjaannya di Jakarta, dan sebagian lagi ikut bersamanya di Bali untuk jaga-jaga.
"Neth!" Dave memanggil Anneth dengan wajah cerianya dia menghampiri Anneth.
"Nanti gue mau naik paralayang, Lo mau nyoba?" Tanya Dave antusias melihat kearah Anneth.
Beralih dia melihat kearah betrand, tatapan pria itu selalu sama yaitu datar dan tajam.
"Dia bos kamu bukan? Kenapa panggil nama? Tidak sopan." Ucap betrand menatap.
"Ih! Gak tahu ya? Gue sama Anneth itu udah kaya bastie!" Ucap Dave sambil menggerakkan tangannya.
"Dave temen aku juga, jadi wajar kalau di luar kerjaan dia manggil aku nama." Ucap Anneth merelai agar betrand tidak terus-menerus berprasangka tidak baik.
"Jauh lebih bahaya." Ucap betrand.
"Kenapa?" Tanya Anneth
"Tidak ada pertemanan pria dan wanita tanpa melibatkan perasaan, salah satu atau keduanya akan punya." Jawab betrand.
"Tahu dari mana emang? Kok kamu seyakin itu." Tanya Anneth mengingat betrand tidak terlalu banyak berteman dengan siapapun tapi dia tahu akan hal itu.
"Buktinya Nayla dan Jordan." Kata betrand menunjuk Sepasang suami istri tengah bermain bersama anaknya.
"Cuman satu." Sahut Dave.
"Deven dan Chaterine." Lanjut betrand melihat kearah mereka.
"Oh!" Jawab Anneth sudah malas kalau menyangkut pautkan priahal dengan Deven.
"Cowok Lo terlalu serius neth, gak ada selera humornya, mending sama gue."
"Apa kamu bilang?"
"Sama gue, yang imut lucu dan humoris, bye!" Jawab Dave berlalu pergi takut kena Gibas betrand.
Anneth tertawa melihat tingkah Dave yang membuat betrand kesal, dia pun berjalan maju kedepan mengabaikan betrand di belakang dengan ekspresi datar tapi kesal.
"Kenapa dia menyebalkan sekali."
"Hati-hati nanti kamu suka lagi." Sahut Anneth melihat ke sampingnya betrand sudah sejajar dengannya.
"Kamu pikir aku gay?"
"Aku gak bilang ya, kamu sendiri yang bilang."
"Tapi perkataan mu secara tidak langsung mengatakan hal itu." Betrand mendengus kesal pada Anneth.
Betrand mengusut rambutnya yang panjang, belum lagi bagian pipi bawah sampai rahang dipenuhi bulu-bulu.
"Ih! Geli banget aku liat rambut sama wajah kamu."
"Violet aja sampe takut liat muka kamu, cukur rambut."
"Iya nanti aku pangaks rambut." Jawab betrand dengan tenang.
**
Untuk menuruti keinginan Anneth betrand pergi ke salon untuk mencukur rambut dan juga berewok di wajahnya, diantar oleh Anneth dan juga Nayla, karena mereka berdua sekalian ingin perawatan.
Betrand duduk santai di kursi sambil memainkan ponselnya, sambil mengurus pekerjaannya yang ada di Jakarta.
Sedangkan Nayla dan Anneth pergi ke luar untuk membeli makan dan minum, katanya mereka suka lapar dan bosan kalau perawatan jadi harus pergi keluar untuk membeli makan dan minum lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Only You
Fiksi PenggemarKelanjutan dari My Love Nona An Jika dulu kamu yang memperjuangkan aku, maka izinkan aku untuk memperjuangkan mu juga. Tolong! Jangan berubah disaat hati ini sudah menetapkan namamu, aku tidak mau ana nama yang lain lagi