Jordan turun dari anak tangga melihat ada tamu yang berkunjung ke rumahnya, di bawah juga sudah ada istrinya menyambut kedatangan mereka, hingga sampai di lantai dasar mereka semua menyadari kedatangan Jordan.
Jordan menghampiri mereka, dia duduk di samping istri mengambil alih violet untuk duduk di pangkuannya.
"Om Tante, mumpung ada jordannya, kalian bisa bicarakan maksud tujuan kalian menemui kami." Kata Nayla pada orang tuanya Anneth.
"Iya nak, terimakasih sebelumnya sudah memberikan kesempatan pada kami."
Anneth melihat Jordan saat ini jauh lebih tenang, bahkan dia terlihat acuh tak acuh dengan kehadiran mereka, seolah-olah tidak terjadi hal yang serius.
"Kami datang kemari untuk memberikan apa yang semestinya menjadi milik kamu." Ucap Amir lagi-lagi kembali mengeluarkan map dia simpan diatas meja.
"Apa ada nyawa orang tua ku disana?" Tanya Jordan sengit.
Ternyata masih tetap sama, Jordan tetaplah Jordan mmyang memiliki dendam kepada keluarga Nasution.
Jordan tersenyum kecut saat Amir terdiam dengan pertanyaannya, dia melihat kearah Anneth dan juga Dave.
"Aku sudah tidak membutuhkan apapun lagi, selagi kalian menuruti permintaan ku." Ucap Jordan.
"Masalah ini Tidak ada kaitannya dengan Alf." Ucap Anneth pada Jordan.
"Ada!" Kata Jordan menatap Anneth tidak sehangat dulu.
"Betrand sahabat dan keluarga kami, itu artinya ada kaitannya."
"Kamu egois Jordan."
"Orang tua kamu yang egois Anneth!" Tukas Jordan menunjuk Anneth.
"Turunkan tanganmu!" Dave langsung pasang badan saat Jordan menunjuk Anneth.
"Kami datang kesini secara baik-baik, bukan untuk mencari keributan." Lanjut Dave pada Jordan.
"Aku tidak peduli."
"Mau peduli atau tidak, itu bukan urusan kami. Ambil semua milikmu, masalah Anneth dan betrand bukan urusan mu, karena betrand sahabat Nayla bukan sahabatmu!" Ucap Dave menyimpan semua berkas yang dia bawa.
"Ambil semua itu! Aku tidak butuh!"
"Begitupun dengan kami!" Ucap Dave.
Jordan tidak ingin kehilangan kendalinya dia langsung berdiri dan pergi meninggalkan mereka semua, dan kembali naik ke atas menuju kamarnya.
Sedangkan Nayla masih setia duduk di tempatnya tidak meninggalkan mereka, tatapan Nayla kembali pada Anneth dan juga yang lainnya.
"Sebelumnya saya minta maaf om Tante, Jordan sudah mulai menerima semuanya, tapi dia masih belum siap untuk berdamai."
"Kami mengerti Nayla, kehilangan seseorang tidaklah mudah." Ucap Deby tersenyum pada Nayla.
Tatapan Nayla beralih pada Anneth, dia tersenyum pada perempuan yang di cintai sahabatnya itu, namun harus berpisah karena masalah yang di buat suaminya.
"Neth, sorry ya ai gak Dateng ke pernikahan you. Ai harap you bisa jauh lebih bahagia dan hidup aman sekarang." Ucap Nayla pada Anneth.
"Nay. Maaf. Ai udah nyakitin sahabat you." Nayla tersenyum menggelengkan kepalanya.
"Dia pasti lega, karena orang yang dia cintai terlepas dari ancaman bahaya." Ucap Nayla sambil menyentuh tangan Anneth yang tak jauh darinya.
"Nay."
"Sebenarnya Anneth dan Dave tidak jadi menikah." Nayla langsung menatap kearah Deby.
Kemudian dia melihat kearah Dave dan juga Anneth bergantian, ucapan Deby baru saja membuatnya terkejut sekaligus senang, iya! Nayla senang karena dia tahu sahabatnya masih menyimpan perasaannya untuk Anneth.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Only You
FanficKelanjutan dari My Love Nona An Jika dulu kamu yang memperjuangkan aku, maka izinkan aku untuk memperjuangkan mu juga. Tolong! Jangan berubah disaat hati ini sudah menetapkan namamu, aku tidak mau ana nama yang lain lagi