Hari ini Haechan berniat untuk mengajak gebetannya untuk pergi makan siang bersama, begini-begini Haechan banyak yang suka! Tapi untuk Lia, perempuan itu dengan lantang malah mendeklarasikan jika tidak akan menerima siapapun yang menyukainya. Hal itu memang membuat Haechan sempat menyerah tetapi semangat dari Mae membuatnya kembali,
Haechan melepaskan helmnya begitu sampai di parkiran fakultas, ia kemudian berjalan menuju ke gedung fakultas, selain dirinya akan mengajak Lia pulang bersama, hari ini Haechan juga hendak membeli beberapa kebutuhan untuk magang nanti, seperti kemeja dan celana kerja. Kan bisa sekalian dipilihkan oleh calon ayang.
Halu dulu tak apa ya.
Haechan langsung menuju ke kelasnya katanya sudah lumayan ramai jadi Haechan memutuskan untuk di dalam kelas saja menunggu pembelajaran dimulai. Seperti biasa Haechan akan duduk disebelah Yeji, tapi yang mengganggu pikirannya adalah ketika dia melihat di depan ada Lia dan juga Ryujin yang duduk bersama.
"Pagi pak ketu." sapa Yeji.
"Tumben memble udah dateng lo." Haechan duduk disebelah Yeji,
"Kebangun gue gara-gara kucing gue pup di samping kasur." jawaban Hyunjin membuat Haechan tertawa,"Ngomong-ngomong ada hot gosip nih." ucap Yeji memulai acara gosip paginya, Haechan juga ikut-ikutin.
"Tapi lo jangan nanges." ucapan Yeji membuat Haechan menatap sahabatnya itu kesal, dia ini kenapa sih?"Si Lia pacaran sama Ryujin, tadi pagi dia umumin di depan kelas."
Deg.
"Bangsat, JANGAN BLAK BLAK AN JUGA ANJING." protes Yeji.
"Ya emang kenapa si?" Hyunjin kampret ini memang suka lupa kalau Haechan pernah bilang kalau dia menyukai Lia. Mengabaikan pertengkaran Yeji dan Hyunjin, pemuda gemini itu menatap Ryujin dan Lia nampak lebih menempel daripada biasanya. Sejenak tatapan Haechan dan Ryujin bertabrakan, masih teringat jelas di kepala Haechan bagaimana Ryujin mengancamnya secara terang-terangan untuk tidak mendekati Lia. Dan kini sepertinya Ryujin sangat senang karena dia bisa membuat Lia menjadi miliknya."Sialan." batin Haechan, dia bisa melihat dengan jelas wajah Ryujin yang tersenyum meremehkannya.
Disaat Haechan sedang mengumpati Ryujin sebuah notifikasi pesan dari ponselnya terlihat, dari Pak Jeno.
"Orang ini demen banget sih chat nya ke gue."
Pak Jeno
Haechan untuk bimbingan skripsi Pak Icul saya yang pegang.
Tolong masukkan saya ke grup.
Baik Pak, tunggu ya habis pelajaran
Ya saya tunggu
Haechan bingung, kenapa Jeno biasa saja reaksinya saat bertemu dengannya meskipun melihat hal tak senonoh di wallpaper ponselnya.
"Bodo amat, masa iya gue yang uring-uringan dianya santai kek gaada apa-apa." Haechan masih membatin, sungguh dia takut kalau-kalau dia ada salah apa ke dosen nya itu. Bagaimana kalau sampai Jeno melaporkannya ke rektor? Mantan Ketua BEM Universitas suka berfoto telanjang.TIDAK LUCU!
"Chan lo dipanggil noh." Yeji menepuk bahu Haechan yang tanpa sadar melamun, Haechan tak sadar kalau dosen sudah datang dan dia dipanggil oleh Pak Umin untuk membantu membagikan buku. Padahal kan bisa meminta bantuan yang lain!
Dengan malas Haechan memenuhi keinginan dosen creative arts nya itu, membagikan buku acuan kepada teman sekelasnya. Meskipun Haechan harus menahan kesal saat Ryujin berucap 'you lose' tanpa suara padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PE;A
FanfictionA story about them, Haechan and Jeno. A student and his lecturer. ----------------------------------------------------------------------------------------- WARNING! bxb Trauma Family issues