Setelah pengakuan Jeno sebagai pacar Haechan tadi, Ten langsung menyuruh agar Jeno lebih lama disana sekalian makan malam, toh hujan diluar sana juga belum berhenti. Jeno duduk disebelah Haechan, mereka kini ada di ruang tengah dengan televisi yang menyala. Ten sendiri sedang menyiapkan makan malam berupa mi ramen kesukaan Haechan, kata Ten malam ini tema makan malam mereka adalah drama korea.
"Maaf ya Mas, aku lupa kalo Mae ja segini udah pulang." ucap Haechan.
"Nggak perlu minta maaf, kan Mama calon mertua saya juga." mendengara jawaban Jeno yang begitu terus terang membuat jantug Haechan berdegup kencang, ia langsung menoleh ke arah dapur untuk memastikan Ten masih disana."Mas ihh jangan keras-keras." ucap Haechan.
"Loh kenapa? kan nantinya kita juga nikah?"
"Mas ihhh malu!" Haechan langsung memalingkan wajahnya dan menutup wajahnya dengan bantal sofa dibelakangnya, dia tidak bisa membayangkan ketika Haechan akan menikah dengan Jeno nantinya, memiliki suami tampan, pintar, kaya, dan perhatian. Bukankah itu terlalu sempurna?Jeno terkekeh melihat tingkah lucu Haechan, ia menarik lengan Haechan agar anak itu kembali menatapnya, meski butuh beberapa kali usaha karena Haechan juga menolak, akhirnya Haechan menatap Jeno walau hanya sejenak karena si manis tahu wajahnya sudah semerah tomat sekarang. Haechan mengalihkan pandangannya dari Jeno, tak mau menatap Jeno lebih lama karena tidak baik untuk jantungnya.
"Dek." Jeno menangkup kedua pipi Haechan,
"Kamu jangan gemes-gemes dong, pengen saya gigit jadinya." yang lebih tua melanjutkan sambil memainkan pipi Haechan dengan mencubit sesekali memutar telapak tangannya di pipi gembul Haechan.
"Mas ihhh nanti pipi aku sakit." rengek Haechan.
"Biarin, biar tambah merah." balas Jeno sambil tertawa,"Duh yang lagi kasmaran mah sampe ruang tamu aja ada bunga-bunganya." Ten datang sambil membawa panci berisi ramen yang dia masak, lalu kembali lagi ke dapur untuk mengambil nampan berisi sepiring ayam goreng dan juga teko berisi teh hangat.
Haechan agak menjauhkan duduknya dari Jeno karena takut makin salah tingkah, sayangnya Jeno malah ikutan geser jadi mereka kembali duduk berdampingan.
"Jadi ceritain dong soal kamu nak Jeno." Ten memulai percakapan ditengah makan malam, ia mengambil mie dengan garpu lalu memakannya dengan mangkok kecil sebagai wadah.
"Saya dosen sementara di kampus Haechan."
"Loh? kok bisa suka sama Haechan?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Ten, pasalnya Ten memang heran, kok bisa-bisanya orang setampan dan semapan Jeno suka dengan anaknya?"Mae ih.." Haechan merengek setelah menelan mie-nya, kenapa Mae menanyakan sesuatu yang terdengar menyebalkan seperti itu?
"Haechan anaknya pintar, dia mantan ketua bem juga. Intinya dia terlihat mencolok di mata saya." Jeno menjawab dengan senyuman, dalam hati Haechan bersyukur Jeno bisa diajak bekerja sama. Kalau tidak mungkin Ten akan kembali bermusuhan dengan Johnny, bisa-bisa Ten tidak bisa lagi bekerja diluaran sana.
"Duh, emang kalo udah jodoh mah langsung yang keliatan cuma dia aja." Ten jadi mengingat masa lalu, meskipun sekarang tak seperti yang dia harapkan tetapi setidaknya ada waktunya ketika ia dan Johnny bersama dan saling mencintai.
"Udah berapa lama sama Haechan?" tanya Ten.
"Baru beberapa bulan kok." Jeno menjawab,
"Kamu ini lho, dapet pacar ganteng kayak gini kok nggak pamer ke Mae." Ten mencolek lengan anaknya yang sedaritadi diam dan memilih untuk makan saja, topik ini hanya akan membuat Haechan mati kutu dan berdebar."Takut saya kepincut ke Mama kali. Nggak heran anaknya manis, ternyata nurun dari Mamanya." ucapan Jeno kini membuat Ten tersenyum malu-malu,
"Duh kamu bisa aja, Mama udah umur 40 tahunan loh ini." ucap Ten.
"Masih muda ah, Bubu juga seumuran Mama." ujar Jeno.
"Wah boleh lah sekali-kali ketemu sama Bunda kamu, siapa tau cocok. Mama gak punya banyak temen disini." mendengar itu Jeno menganggukkan kepalanya, selanjutnya Ten menanyakan perihal Haechan di kampus dan menyuruh agar Haechan mengikuti jalan Jeno untuk meneruskan pendidikan hingga S2.
KAMU SEDANG MEMBACA
PE;A
FanfictionA story about them, Haechan and Jeno. A student and his lecturer. ----------------------------------------------------------------------------------------- WARNING! bxb Trauma Family issues