Kedua Puluh Empat

379 68 68
                                        

Holla, maaf baru update. Emo marathon Wind Breaker terus cinlok sama Yoon Minwoo atau Minu yang cubanget. Hshshs enggak kuat Emo sama karakternya, tapi Emo tetap sama Sung Taehoon. Nanti kalau Yeonwoo nyerah ngejar Taehoon, Emo langsung maju dapatin hati Sung Taehoon

//dilempar sepatu sama Yeonwoo

Eh- aduh. Oke happy reading guys!

.

.

"Taehoon kok bisa di sini?"

"Harusnya aku yang nanya gitu nggak, sih?"

Yeonwoo membisu, menatap jengah kedua orang yang terlihat mirip di depannya. Sedari tadi mereka mengobrol, mengabaikan intensitasnya yang seperti makhluk halus. Dia melirik sekilas ke pemuda bermata hitam yang tampak menggerutu sendiri karena rencana pendekatannya gagal total.

Pemuda nerd itu menyeringai. Ada untungnya Yohan datang di waktu yang tepat. Jadi, Jonggun tidak bisa melancarkan aksi pendekatan yang agresif. Yeonwoo tidak mau Taehoon dicium manja sama manusia sinting. Sepertinya Yeonwoo lupa, ia tak punya hak untuk melarang.

"Aku ke sini mau ketemu sama manusia wibu, tapi yang datang malah iblis item yang demen malak 100 juta per-bulan. Mana seenak jidat lagi!" ucap Yohan setengah menyindir sosok bermata hitam yang duduk di sampingnya. 

"Siapa yang kau maksud 'iblis item' heh?!" Jonggun menatap Yohan yang tertawa renyah.

"Oh, bukan siapa-siapa. Ngerasa ya?" sarkas Yohan sembari menyeringai. 

Taehoon memiringkan kepala, memandang keduanya yang saling melemparkan tatapan tajam. Dia bahkan seperti bisa melihat sengatan listrik yang berlawanan arus. Seketika bulu kuduknya terbangun merespon perubahan atmosfer yang diciptakan dari reaksi elektron Yohan dan Jonggun. Taehoon merasa tidak nyaman. Ia ingin segera keluar dari situasi menegangkan ini.

Tiba-tiba sebuah suara memekakkan telinga membuat seluruh atensi teralihkan. Suasana yang awalnya berat dan menegangkan kini terasa menyeramkan. Bagaimana tidak? Yeonwoo memegang pisau seperti hendak menikam seseorang dengan tangan kanan. Lalu ia melakukan gerakan menusuk piring, dilanjutkan gerakan menyayat.

Perbuatannya menimbulkan suara yang membuat gendang telinga pecah. Seringai yang tercetak jelas di wajah membuatnya terlihat seperti seorang psikopat. Taehoon bergidik melihat eskpresi Yeonwoo yang diluar karakternya sehari-hari.

Apa Yunu mau cosplay psikopat? Ngeri uy, skiplah! inner Taehoon.

"Yunu, j-jang-AH! Lanjutkan..lanjutkan!" Taehoon tidak jadi melarang. Yeonwoo yang melotot dengan kilatan amarah jauh lebih menyeramkan dari amukan sang ayah. Dia tidak tahu apa yang membuat Yeonwoo menjadi sedikit emosional. Biasanya pemuda nerd itu selalu tenang dan tidak menunjukkan ekspresi apapun saat bersama orang tak dikenal.

Namun sekarang Yeonwoo bersikap layaknya psikopat yang hendak menangkap buruannya. Taehoon merasa terintimidasi saat pemuda nerd itu menatapnya dengan seringai menakutkan. Ia seperti mangsa empuk yang siap disantap kapanpun.

"Berhenti, kau membuat Taehoon dan lainnya takut!" Yohan bersuara, mengusir atmosfer menyeramkan yang sempat melingkupi restoran ini. 

"Oh, maaf.." lirih Yeonwoo sembari meletakkan pisau. Dia menundukkan kepala, merutuk dalam hati. Ia tak sadar telah meledakkan emosi yang terpendam di benaknya. Yeonwoo tidak tahan melihat kedekatan Yohan dan Taehoon.

Itu membuat hati terasa terbakar. Yeonwoo menyesal memilih restoran steak sebagai tempat kencannya dengan Taehoon. Lain kali dia akan melihat-lihat lebih dulu. Ia malas dapat banyak pesaing nanti makin susah naklukin Taehoon.

How To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang