Ketiga Puluh

356 67 64
                                        

Heloo, maaf baru update. Emo seminggu ini ulangan terus hehe, besok juga ada ulangan! tapi emo sempetin update! Oh ya bagi yang punya info book taehoon bot, kasih tahu emo T-T

 Emo seminggu ini ulangan terus hehe, besok juga ada ulangan! tapi emo sempetin update! Oh ya bagi yang punya info book taehoon bot, kasih tahu emo T-T

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dapat senyum dari Taehoon nih karena udah mau baca How To You. Emo iseng baca ulang How To Fight, dulu lihat Taehoon mikirnya ganteng. Gara-gara buat book ini, Emo ngeliatnya jadi cantik banget T-T. Otak Emo kereset ulang kayanya
.
.
Panik, satu kata yang mewakili perasaan Jinho kali ini. Dia merengkuh tubuh pucat Taehoon yang berhasil dibawanya dari dalam telaga. Ia tak menyangka jika pemuda tersebut akan membiarkan air menyeretnya hingga ke dasar.

Lee Jinho pikir pemuda berambut coklat itu akan berusaha berenang ke tepi telaga supaya tidak terseret ke dasar. Namun semuanya salah, Taehoon justru bergaya seperti batu. Tenggelam secara perlahan tanpa ada upaya untuk hidup.

"Taehoon.." Ia memanggil nama pemuda itu. Berharap si empu membuka matanya dan menampakkan netra coklat yang membuat Lee Jinho terhipnotis untuk seperkian detik.

Namun pemuda itu tak menunjukkan tanda-tanda akan tersadar. Kegelisahan mulai memakan hatinya. Lee Jinho takut dengan kemungkinan terburuk yang terjadi. Kemudian mengangkat tangan kanan Taehoon dan meletakkan dua jari di pergelangannya, lebih tepatnya di pembuluh arteri.  Dia hendak memeriksa denyut nadi sosok yang membuat darahnya berdesir halus.

Lemah, denyut nadi Taehoon hampir tidak terasa. Membuat degub jantung Lee Jinho semakin tak beraturan diiringi kehadiran rasa yang menelan hatinya. Lalu ia buru-buru memindahkan kedua jarinya di depan hidung pemuda itu.

Dia berharap bisa merasakan deru napas sosok tersebut. Namun nihil. Ia sama sekali tak merasakan hembusan napas dari Taehoon.

"Gawat.." gumam Lee Jinho sembari membaringkan tubuh Taehoon di tanah. Lalu meletakkan kedua tangan di dada pemuda taekwondo itu.

Ia akan melakukan pertolongan pertama sebelum sebuah nyawa melayang karena perbuatannya. Dia tidak mau kehilangan sosok yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Apalagi ini semua akibat sikap kerasnya yang tak terima Taehoon pergi dari pelukannya.

Tanpa sadar Lee Jinho menitikkan air mata. Hatinya berdenyut lara melihat kondisi tubuh di hadapannya yang seputih mayat. Lebih pucat dari biasanya seolah roh meninggalkan raganya. Ia terus memompa dada Taehoon. Namun pemuda taekwondo tak kunjung sadar. Akhirnya dia melakukan langkah berikutnya yaitu memberi napas buatan.

Lee Jinho pun menangkup pipi Taehoon yang terasa seperti es batu. Kemudian mempertemukan bibir mereka dan memberi napas buatan. Ia melakukannya secara berulang kali hingga pemuda taekwondo itu terbatuk.

Seketika hati Lee Jinho terasa lega. Dia tak jadi kehilangan pemuda itu. Ia hendak merengkuh tubuh Taehoon dan membawanya ke dalam pelukan. Namun tidak jadi setelah mendengar sebuah nama yang terlontar dari celah bibir sosok di depannya.

"Yeon..woo.."

Taehoon memanggil Yeonwoo. Bukan Lee Jinho. Padahal dia yang menyelamatkan raga dan roh pemuda itu dari telaga yang menelannya hidup-hidup. Meskipun tak dapat dipungkiri bila ini adalah salahnya.

How To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang