Ketiga Puluh Empat

609 76 54
                                        

Hi! Emo kembali dengan part yang paling ditunggu. Jangan lupa vote sama comment ya. Mau habis ini!! Mature Content 🔞🔞
.
.

Waktu yang dinanti pun tiba. Taehoon dinyatakan sembuh total setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Ia juga diperbolehkan pulang hari ini.

Yeonwoo yang mendengar kabar tersebut langsung bersorak. Dia meminta izin pada Seong Hansoo untuk membawa Taehoon pulang ke rumahnya. Awalnya pemuda taekwondo itu protes.

Dia baru sembuh, tapi langsung diminta nginap di rumah Yeonwoo. Padahal ia berniat untuk bersantai dan babuin ayahnya dengan embel-embel sakit. Namun niat tersebut gagal karena pemuda nerd itu merengek layaknya anak kecil yang minta balon.

Mau tak mau, Taehoon menurutinya. Seong Hansoo pun mengizinkan karena putranya tak menolak. Meskipun dalam lubuk hatinya ia berharap anaknya pulang dengan cucu.

Sekarang di sinilah mereka, tepatnya berada di depan rumah Yeonwoo yang nampak sunyi. Kediaman pemuda nerd itu seolah tak tersentuh dilihat dari kondisi terasnya yang berdebu.

"Hyung, kita nggak salah rumah, kan?" tanya Taehoon sembari memeluk leher Yeonwoo yang menggendongnya.

Dia sebenarnya tidak mau digendong seperti anak kecil. Namun Yeonwoo ingin menggendongnya sampai rumah, hitung-hitung jagain calon istri.

Dulu calon pacar, sekarang calon istri. Yang udah official emang beda. Kemesraan diumbar terus tanpa tahu situasi. Untung sekarang para tetangga sedang menikmati waktu makan malam mereka.

Jadi, tak ada yang melihat Yeonwoo menggendong Taehoon ala koala. Kalau ada, bisa malu seumur hidup karena bertingkah kaya remaja kasmaran. Meskipun mereka memang remaja yang dimabuk cinta.

"Ini rumahku, cuma waktu kamu ilang, aku nggak balik ke sini. Terus saat kamu di rumah sakit, aku pulang hanya buat ambil baju." Yeonwoo menjelaskan alasan kenapa rumahnya menjadi tempat tak terawat seperti ini.

Taehoon pun menghela napas, mengetahui kebucinan kekasihnya yang di luar batas sampai rumah nggak dirawat berhari-hari. "Lain kali jangan gitu! Jorok tahu! Ayo masuk, terus bersih-bersih. Aku tidak mau tidur kalau keadaannya kotor kata kandang ayam!" Ia mengomel sembari menggerakkan tangannya seperti anak kecil yang mengeluh pada ibunya.

Yeonwoo tersenyum, melihat tingkah menggemaskan Taehoon yang membuat hatinya memekik. Ia tak tahan jika harus memendam gejolak rasa di benaknya. Lalu mendekatkan wajahnya ke arah pacarnya yang masih mengomel tentang kebersihan.

Bibir merah muda itu pun dibungkam oleh benda kenyal lainnya. Taehoon refleks membulatkan matanya, terkejut dengan perbuatan Yeonwoo yang tiba-tiba menciumnya. Membuat semburat merah perlahan muncul di pipinya dan menjalar ke cuping telinganya.

Jantung Taehoon hampir meledak ketika Yeonwoo melumat bibirnya, menghantarkan sengatan listrik tak terlihat yang membuat tubuhnya bergetar pelan. Merangsang kenikmatan yang muncul ketika bibir mereka bertemu.

Taehoon membalas lumatan tersebut sembari menundukkan kepalanya. Ia menghisap bibir atas Yeonwoo yang terasa candu. Lalu meremat rambut belakang pacarnya ketika bibirnya digigit dengan kuat.

"Akh—" Taehoon membuka mulutnya, memberi akses pada benda tak bertulang itu untuk menyelinap ke dalamnya. Lidah itu menyapu deretan giginya lembut, membuat lenguhan tertahan keluar dari celah bibirnya.

Taehoon tersentak ketika Yeonwoo meremas bongkahan kenyal di bawah tubuhnya. Lalu mengerang tertahan saat lidah pacarnya menggelitik langit-langit mulutnya. Ia pun memejamkan kedua matanya, menikmati sensasi yang menggelitik perut saat kekasihnya melilit dan menghisap lidahnya.

Tubuh Taehoon bergetar pelan saat tangan kanan Yeonwoo menyelinap masuk ke dalam celananya, meremas pantatnya. "Angh—uh." Erangannya pun lolos dari celah bibirnya.

How To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang