°2

2K 117 1
                                    

Aku berbaring di atas kasurku setelah selesai makan siang berdua bersama mamaku. Jangan tanya dimana papaku karena aku tak mau membahasnya. Aku melirik sekilas jam dinding yang menunjukkan pukul 13:12. Aku menguap, rasa kantuk mulai menyerangku, aku memejamkan kedua mataku mencoba untuk tertidur.

"WOI KEBO BUKA PINTUNYA"

Duh anjime siapa sih yang ganggu aku mau bobo siang?

Dengan kesal aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan mendekat ke arah jendela kamarku. Ku buka tirai jendelaku dengan kasar dan terlihatlah sesosok makhluk mars berdiri di bawah sana dengan senyum lebarnya.

Ckk ternyata anak ini

"APA?" Teriak ku kesal pada Jija dibawah sana yang sangat-sangat mengganggu waktu tidur siangku.

"BUKA PINTU RUMAHMU DULU BESTI"

Aku memutar mata malas, dengan lesu aku berjalan ke bawah untuk membuka pintu untuk makhluk satu itu.

Ceklek

Tertampanglah makhluk aneh ini yang sedang tersenyum lebar padaku. "Apa?" Tanyaku datar. "Ganggu aku tidur aja kamu,"

Jija menerobos masuk ke dalam rumahku dan duduk di sofa dan dengan santainya ia duduk dengan kaki diangkat.

Kebiasaan emang

Aku menutup pintu rumahku dan melihat Jija mengeluarkan hp dari saku celananya ku lihat ia hari ini hanya memakai celana panjang biasa. "Mamakmu mana? Dan tumben kamu tidur siang biasanya enggak,"

Aku menguap untuk kedua kalinya. "Aku ngantuk banget Ja, emakku lagi pergi, kamu ma—"

"Mabar."

Mataku sontak berbinar "Gaslah apa itu ngantuk," Dengan gesit aku berlari mengambil hp di kamarku dan langsung duduk di sofa berhadapan dengan Jija. Aku mulai memiringkan hp ku sedangkan Jija melongo melihatku.

Jija geleng-geleng kepala, "Ancrit bet ni beliau."

"Hahaha login ajalah."

"Hum"

Kini kami sedang fokus bermain game, tidak ada yang berbicara, hanya ada suara dari game saja yang mengisi keheningan.

"Eum Lin aku mau cerita,"

Aku yang sedang fokus bermain game melirik sekilas Jija. "Apa? Cerita aja,"

"Eh Lin itu lock mm nya,"

"Hum"

Has slain

Mampus suruh siapa mm jalan sendiri tanpa di cover

"Kamu penasaran gak siapa crush aku?" Ujar Jija yang tatapannya masih fokus sama game.

Lah? Jija ada crush? Eh bentar aku lupa crush itu artinya apa. Hum Apa ya? Tau ah pura-pura tau aja dah

"Gak tau dan gak mau tau," ucapku datar.

Jija melirikku kesal. "Haishh yaudah lah gak jadi,"

Aku tersenyum tipis, eh ngomong-ngomong aku tiba-tiba rindu dia, padahal baru ketemu di sekolah tapi kok udah kangen lagi. Walau cuma bisa melihat tanpa menyapa setidaknya aku pengen akrab ama dia terus nganterin dia pulang terus saling suka terus pacaran berujung ke pelamin—

Eh gak-gak, gak mungkin aku bisa

"Lin fokus Lin,"

Kayak gitu tuh cuma mimpi

"Lin heromu Lin, kamu ini kenapa?"

Okelah lebih baik aku mengagumi
Selebihnya tau diri walau aku sangat ingin memiliki

Why Did You Choose It?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang