°9

1.1K 102 1
                                        

Setelah pulang sekolah, aku pulang ke rumahku dan berganti seragam sekolah dengan pakaian sehari-hari. Ah lelah banget. Oh iya, di rumah ini cuma ada aku seorang karena mama ku dari pagi sudah pergi bekerja dan akan pulang sekitar pukul 7 malam.

Sekarang, aku tengah duduk di sofa ruang tamu rumahku maksudku rumah orang tuaku, menikmati acara kartun di TV sembari menikmati beberapa cemilan snack ringan yang ku beli di minimarket setelah mengantarkan Aulia pulang ke rumahnya.

Aku merasa sangat senang karena akhirnya aku bisa pulang bareng Aulia lagi setelah gak pulang bareng akhir-akhir ini. Disaat perjalanan pulang menuju rumah Aulia, aku ingin sekali bertanya kepadanya tentang cowok bernama Dimas itu yang pernah pulang bareng bersama Aulia namun ku tahan.

Jujur aku sangat cemburu melihat Aulia bersama cowok itu

Sepertinya aku punya saingan untuk mendapatkan Aulia karena si kakel Dimas itu mempunyai perasaan juga pada Aulia. Aku meremas kuat remot TV, tidak, tidak akan ku biarkan si kakel Dimas itu mendapatkan my love.

Aulia. Dirimu memang cantik, namun tidak hanya diriku yang tertarik, tapi aku akan berjuang mendapatkanmu meski harus menerjang hujan badai angin ribut.

Tapi gimane?

Kira-kira Aulia juga punya rasa yang sama enggak ya padaku? atau cuma aku saja? Aku menghela napas. Ku lihat acara kartun favoritku di TV berganti dengan berbagai iklan yang tayang. Sedikit bosan, aku lalu mengambil hp ku yang terletak di atas meja untuk mengecek apakah ada pesan yang masuk di aplikasi hijau. Tidak ada apa-apa, sepi kek hati readers.

Hufft udah tau wa gak ada yang ngechat masih aja aku buka-bukain. Kebiasaan

Aku lantas menaruh hp di sampingku sebelum melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 2 siang. Huh kok laper, makan cemilan enggak kenyang ternyata. Makan ah, hm masak apa ya enaknya? eh tapi aku enggak bisa masak.

Dahlah masak mie campur telor aja

Aku bangkit dari sofa menuju dapur untuk melihat apakah stok mie instan masih ada atau tidak. Sesampainya di dapur, aku langsung membuka lemari penyimpanan dan tersenyum melihat ada beberapa stok mie instan. Syukurlah masih ada.

Mama ku emang the best lah, selalu nyimpen stok mie instan. Sebenernya sih mama ku nyimpen stok mie instan buat makan jika terbangun laper tengah malam namun aku selalu memakannya setiap hari. Hehe.

Aku mengambil 2 bungkus mie instan kuah rasa kari ayam dan 1 telur lalu ku taruh di atas meja makan, setelah itu aku menyiapkan panci yang sudah ku isi dengan air untuk merebus mie. Sembari menunggu, aku memilih membuka kulkas untuk melihat-lihat isi di dalamnya, cuma ada beberapa sayuran dan lauk-pauk, hm ya udahlah.

Aku mengambil 1 tomat, sayur sawi, beberapa batang daun bawang, beberapa tahu, serta 7 cabai rawit. Tak butuh waktu lama, akhirnya aku selesai memasak dan diatas meja makan sudah tersedia mie tofu sederhana ala chef Lin. Haha mantap.

Aku kemudian membereskan alat masak yang kupakai tadi dan menaruhnya di tempat kotor untuk ku cuci nanti setelah makan. Setelah semuanya beres, aku membawa mangkuk berisi mie tofu ini serta sepiring nasi juga air minum ke ruang tamu yang dimana layar TV ku masih menyala menampilkan acara kartun spons kuning favoritku.

Ah udah selesai ternyata iklannya

Oh iya, rumahku sederhana, cuma 2 lantai. Di lantai atas hanya ada kamarku saja, dan di lantai bawah cuma ada ruang tamu yang tidak terlalu luas, pintu depan untuk keluar-masuk dan pintu belakang menuju halaman belakang serta kamar mama ku yang berada dekat dengan dapur.

Aku kini sudah kembali duduk di sofa ruang tamu dimana di depannya ada TV yang menempel di dinding. Aku menaruh mie tofu, sepiring nasi dan segelas air minum yang kubawa diatas meja. Aku mulai membaca doa sebelum menyantap hidangan ini supaya setan gak ikut makan. Biarin dia ngiler.

Why Did You Choose It?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang