"Aku gak terlalu serius dengan pertemanan kami,"
"Tapi Auli, bukannya kamu yang ngebet pengen deket kak Eilaria? Kok bisa bilang gak serius?"
"Emang. Tapi itu dulu. Lagian yang ngebet banget itu Kaylee bukan aku. Aku biasa aja."
"Bisa pula begitu?"
"Aku gak anggap dia temenku. Yang ku kenal dulu cuma kak Eilaria. Kaylee cuma orang asing yang ikut-ikutan main bareng kami,"
"Emm.. bukannya kalian beneran temenan? Kata Dimas gitu.. jadi, kamu cuma kenal kak Eilaria? Kaylee, kamu anggep orang lain?"
"Yes. Yah namanya juga bocil. Kenal gak kenal dibuat main bareng aja."
"Berarti Dimas itu rada berlebihan ya ceritanya?"
"Pastilah. Jangan mau dikibulin sama dia. Dia baru ku ceritain dikit udah ember kemana-mana. Hufft!"
"Tapi beberapa omongannya juga ada yang bener.. kan?"
"Emang."
Hening.
"Lin,"
"Ya, Auli?"
"Aku mau nanya satu hal,"
"Tentang?"
"Tentang perasaanmu. Kamu masih mencintaiku?"
"Aku bakal jujur, iya."
"Kalo gitu, kamu anggep apa si Kaylee?"
"Dia orang baik yang mencintaiku."
"Boleh aku minta sesuatu ke kamu? Aku pun mencintaimu, Lin. Kalo kamu juga masih mencintaiku, aku butuh kamu buat memperjuangin ku. Aku gak bisa nunggu lagi,"
"Apa!? Memperjuanginmu? Maksudku.. kamu udah yakinin perasaanmu ke aku?"
"Hm. Aku tau ini gak gampang. Aku tau keluargaku masih maksaku buat terima pertunangan itu. Tapi kalo kamu emang pengen aku ada di sisimu, kamu harus buktiin, Lin. Bukannya itu yang kamu pengen dari dulu bahkan sekarang? Bersamaku?"
"Tapi.. mereka pasti gak bakal terima, Auli. Aku gak tau harus gimana. Aku cuma dari keluarga biasa.."
"Jadi kamu lebih milih diem? Kamu lebih milih ngebiarin mereka ngambil keputusan buatku, buat kita? Kamu harus berani speak up, Lin, berani ngelawan!"
"Bukan gitu! Aku.. aku takut. Aku gak yakin.."
"Takut? Takut apa, Lin? Gak yakin kenapa? Takut ngelawan? Takut ditolak? Kamu masih cinta aku, kan? Ayo perjuangin aku, Lin! Atau kamu takut karena kita emang gak ada kesempatan dari awal?"
"Auli, aku gak kenal keluargamu dan gitupun sebaliknya. Mau ngelawan pun rasanya susah apalagi keluargamu gak bakal setuju kalo kita ada hubungan.."
"Kalo gitu, cukup. Aku gak bisa terus nunggu seseorang yang bahkan gak yakin sama dirinya sendiri."
"Bentar, Auli—"
"Lin, kalo kamu gak bisa perjuangin aku sekarang, kalo kamu gak mampu berdiri dan menentang mereka buatku, berarti aku gak punya pilihan lain selain nerima pertunangan itu."
"Auli.. Aulia.."
"It's okay, Lin. Makasih udah mencintaiku selama ini. It's okay kalo emang gak bisa buat speak up ke keluargaku,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose It?
De TodoKehidupan Lin berubah setelah bertemu dengannya, seseorang yang telah membuat jantung Lin tak aman dan tak kuat jika harus bersetatap dengan orang itu. Lin tak percaya bahwa ia menyukai teman sekelasnya sendiri membuat Lin melakukan apapun untuk bis...
