Eh bentar-bentar... bener gak sih ini jalannya?
Ku tepikan sejenak motorku kemudian meraih hp ku mencoba nelpon Syella.
"Hallo Syel?"
"Hallo, kenapa Lin?"
"Bener gak tempatnya di deket putaran?
"Iya emang deket putaran lurus aja,"
"Oh berarti kalo dah disana tinggal belok?"
"Pokoknya ikuti jalannya. Kan udah ku kasih alamatnya,"
"Hufft kenapa mesti aku yang harus nganterin barang?"
"Kan karyawan yang tugasnya nganter barang lagi izin. Makanya aku suruh kamu gantiin,"
"Dari sekian banyak karyawan kenapa harus aku?"
"Karena kamu ada motor dan pasti tau tiap nama jalan tempat disana,"
"Gak gitu juga kali. Emang aku gugel meps apa tau semua nama tempat,"
"Tapi kamu tau kan daerah sana?"
"Emang sih.. tapi kan tugasku cuma nyuci,"
"Gak papa sapa tau dapet tip dari pelanggan? Jalani aja dulu,"
"Kek hubungan wae kudu dijalani dulu,"
"Ah gak usah protes! Udah sono anterin aja. Aku mau lanjut setrika,"
"Tapi Syel.."
"Gak tapi-tapian! Jangan males, dipecat pak boss ntar."
"Jangan njay! Oke-oke tak anterin."
Tit
Aku menghembuskan napas panjang sembari memasukan kembali hp ku ke dalam saku. Baiklah Lin harus semangat inilah namanya tanggung jawab!
Ku lihat lagi alamat yang tertera di atas kertas sebelum menjalankan kembali motorku menuju alamat tersebut.
Aku lalu belok, masuk ke dalam perumahan. Jalan demi jalan ku lalui, blok demi blok ku lewati hingga sejenak ku amati sekitar saat menyadari dimana tempat yang ku datangi ini.
Jalan ini.. kok aku ngerasa deja vu ya? Ku lajukan pelan motorku sembari masih memandangi sekeliling. Kayak pernah deh aku kesini... tapi kapan?
Aku terus melajukan motorku hingga sampai tepat didepan pagar tinggi rumah orang. Aku terdiam membisu. Ku pandangi lama bangunan yang berdiri mewah ini.
Gak salah lagi!
Aku sontak menepuk jidatku. Aku inget sekarang! Aku.. aku tau siapa pemilik rumah besar di hadapanku ini..
Huh.. hah.. huh...
Ku coba mengatur napasku yang memburu. Dengan ragu-ragu ku dekati pagar tersebut mencoba manggil satpam yang berjaga.
Aduh ya ampun kenapa harus nganter barang ke sini sih? Kan banyak rumah laen napa kena-nya di rumah ini?
Oke Lin kalem. Mari berharap, semoga gak sesuai dengan apa yang kamu bayangin. Oke? Inget, manggil satpam, ngasih barang Laundry-an ini terus cabut.
"Ada apa neng?"
"AHH SAYA BUKAN MALING!"
Sontak aku terkejut dengan kepala pak satpam yang tiba-tiba nongol dari balik pagar.
"Maling? Saya gak bilang begitu."
"Eh maaf pak saya kaget tadi hehehe.."
Coeg malu
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did You Choose It?
De TodoKehidupan Lin berubah setelah bertemu dengannya, seseorang yang telah membuat jantung Lin tak aman dan tak kuat jika harus bersetatap dengan orang itu. Lin tak percaya bahwa ia menyukai teman sekelasnya sendiri membuat Lin melakukan apapun untuk bis...
