°10

1K 93 2
                                    

Minggu pagi adalah waktu yang tepat melakukan olahraga lari dari kenyataan seperti yang ku lakukan saat ini. Aku kini sedang jogging santai mengelilingi komplek perumahanku, sesekali menyeka keringat yang turun membasahi wajahku.

Aku berhenti kemudian beristirahat sejenak dikursi taman setelah cukup lama melakukan jogging. Ku teguk air mineral botolan yang langsung melegakan tenggorokan ku.

Ahh capek banget, tapi gak papa lah biar sehat supaya bisa menurunkan berat badanku. Asal kalian tau ya, aku walau makan banyak tapi tubuhku tetap ideal karena aku rajin jogging setiap minggu dan olahraga di waktu luang.

Aku menyandarkan punggungku, ku lihat banyak orang yang juga sama sepertiku beristirahat setelah olahraga. Masih pagi tapi taman ini udah rame. Ya.. walau rata-rata kebanyakan orang cuma beristirahat sehabis olahraga.

Aku kembali meneguk air mineral ini hingga tinggal setengah sembari melirik ke arah sekumpulan remaja cewek yang sedang senam aerobik. Jadi pengen ikutan.

"Kita ketemu lagi.."

Aku sontak mendongak dan mengernyit bingung melihat seorang gadis yang tidak kukenal berdiri di dekatku dengan tersenyum manis.

Kayak pernah liat nih orang...tapi dimana ya?

"Boleh aku duduk disini?"

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban sembari menggeser posisi untuk memberinya tempat. Ku lihat ia memakai kaos warna abu-abu dipadukan dengan celana panjang warna merah. Apa ia habis olahraga juga sepertiku?

Tatapan ku kemudian menerawang jauh, banyak kursi taman yang kosong kenapa ia memilih tempat duduk disini? Aku melirik heran gadis disampingku ini, kenapa ekspresinya seperti itu? apa dia sedang menahan sesuatu yang ingin keluar?

Aku hampir kaget saat gadis tak ku kenal ini tiba-tiba menatapku lekat. Aku terpaku, wajah putihnya, hidungnya yang mancung, dan matanya yang berwarna hazel ditambah rambut panjangnya yang dikuncir.

Cantik

Eh apa sih?

Aku menggeleng kemudian memalingkan muka ke arah beberapa burung yang bertengger di pohon taman ini. Bagus juga ya jenis burung itu...jadi pengen aku tangkap terus aku jual ke pasar. Kira-kira laku gak ya?

Aku melirik sekilas ke samping, ku lihat dia masih tersenyum menatapku. Ini orang kenapa ngeliatin aku mulu sih? ngefans?

Ku tatap lekat kedua mata gadis ini namun dia langsung memalingkan pandangan dengan tangan menutupi wajah.

"Kamu kenapa?" tanyaku bingung dengan sikap anehnya tadi, apalagi ku lihat pipinya seperti memerah.

"E-enggak papa kok, hehe." sahutnya cepat seraya menurunkan tangannya yang menutupi wajah cantiknya itu... atau imut?

Aku mengangguk-angguk percaya dan kembali melihat ke arah beberapa burung tadi. Aku sengaja duduk ditaman sekalian berjemur, panas matahari pagi kan sehat.

"Eum.. kalo boleh tau, nama kamu siapa?"

Aku menoleh pada gadis itu dan kemudian tersenyum tipis, "Lin. Panggil saja seperti itu."

Dia mengangguk lalu kembali tersenyum-senyum. Aku menyipitkan mataku mengamati bentuk wajahnya, hm kok aku makin yakin kalo pernah liat ini orang. Tapi dimana? Aku mencoba mengingat-ingat kembali namun itu malah membuat kepala ku pusing.

Dahlah nambah beban pikiran ae, mending pulang

Aku lalu bangkit sembari membuang botol plastik air mineral kosong di kotak sampah tepat disamping kursi taman. Aku meregangkan otot-otot ku sebelum melangkahkan kakiku untuk beranjak pergi.

Why Did You Choose It?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang