Hari terakhir sidang menjadi saat paling menegangkan bagi Sallyana. Sidang kali ini akan dihadiri oleh Sela, Veen beserta keluarga, dan Lestari dengan anak-anak dipanti. Semua orang akan berkumpul dan bertemu dalam satu ruangan, namun harus terpecah karena konflik yang terjadi.
Jemari Sallyana menyentuh pinggangnya, ginjal miliknya tersisa satu. Dia harus pandai-pandai menjaga kesehatan sebaik mungkin sampai ditemukan pendonor yang benar-benar cocok pada tubuhnya. Paras cantiknya terangkat, melihat sederet tenaga kesehatan yang pernah membantu Juwi melakukan persalinan semuanya datang kemari untuk menjadi saksi sekaligus pelaku kejahatan.
Papa sudah bekerja keras untuk semua ini. Sallyana hanya bisa berdo'a untuk kelancaran sidang. Di sisi lain, Yuwi duduk tenang dikursi meski kemarin perempuan itu kalah dalam perebutan hak asuh. Ekspresi Yuwi tetap tenang dan santai, emosinya terjaga cukup baik.
Yuwi pasti tidak pernah memperkirakan jika barang bukti yang dia jaga selama ini sudah dipalsukan dan bukti asli berada di tangan Kim Taehyun. Deretan buktinya antara lain bukti pengambilan uang secara berturut-turut dalam jumlah besar dari rekening pribadi Juwi, lalu ponsel yang berisi data komunikasi Yuwi dengan para tenaga kesehatan yang disogok memakai uang Juwi, dan masih ada lagi.
"Semoga hukumanmu setimpal dengan perbuatanmu di masa lalu, Bi," gumam Sallyana benci. Dia belum pernah bertemu orang lain yang bisa menandingi kejahatan dan kelicikan Yuwi. Sudah untung Juwi mau mengurus Yuwi sepenuh hati, memberikan uang, dan memberikan suami, ginjal, serta putrinya. Tetapi Yuwi tidak bisa merasa puas sama sekali.
Mungkinkah kasih sayangnya selama ini juga hanya akting? Pikiran ini muncul sekelebat dalam benak Sally. Dia akui kebersamaan dia dan Yuwi sangatlah banyak mengingat dia tumbuh dibawah asuhan langsung perempuan tersebut.
Ingatan dimana Yuwi memasak kue semalaman dan hanya istirahat sebentar terlintas, dulu, Yuwi takut Sallyana tidak mendapatkan teman karena masuk kelas satu lebih awal dengan usia paling muda. Yuwi membuat banyak kue supaya bisa dibawa Sally ke sekolah dan dibagikan ke teman-teman karena anak-anak mudah bergaul dengan anak yang dirasa baik dan ramah.
"Kamu kenapa? Kok kayak mau nangis?" Cecil bersuara dari sebelah, dilengan kirinya ada Aksa yang tertidur lelap sejak berangkat dari rumah. Iris abu perempuan paruh baya itu meneliti perubahan nyata pada ekspresi Sallyana.
"Enggak, Ma. Kalau dipikir-pikir lagi, mau sebenci apapun Sally ke Bibi Yuwi, selama lima belas tahun ini Sally tumbuh dibawah kasih sayang dan perawatan Bibi. Sally memang tidak lahir dari rahimnya, tapi kami punya ikatan Ibu-Putri yang transparan."
"Mama tahu perasaan kamu, ini pasti sulit. Bagaimana pun juga, Yuwi tetaplah Ibu sambungmu. Sejak kecil kamu hidup bersamanya dan bergantung padanya, sejahat apapun Yuwi, hati kecilmu tetap akan menyimpan kasih sayang untuknya. Namun Ibu kandungmu membutuhkan keadilan atas kematiannya lima belas tahun lalu. Kamu enggak berpikir untuk berhenti di tengah jalan 'kan?"
Sally menggenggam jemari Cecil, "Sidang harus lanjut dan harus berakhir dengan hasil pemenang adalah pihak Papa. Meski bukti-bukti sudah kita miliki, Bibi Yuwi punya kemampuan pendalihan dan pemikiran berkelit yang cerdas dalam memutar balikan fakta. Aku takut hukuman yang dia dapat tidak seberapa."
"Tenanglah, Kim Taehyun tidak akan melepaskan Yuwi karena Papamu sudah bertekad hingga detik terakhir. Om Aryo juga tidak akan berhenti ditengah jalan bila melihat tempramennya yang ambisius dan gigih. Kasus ini tidak mungkin dimenangkan oleh pihak lawan. Dari awal, kemenangan seharusnya adalah milik kita."
Seluruh hakim sudah hadir dan para saksi sudah berkumpul keseluruhan. Perdebatan telah dimulai. Kim Taehyun melayangkan tuduhannya yang begitu banyak terhadap Yuwi. Mulai dari kasus pembunuhan yang direncanakan, pencurian uang dari rekening pribadi Juwi, memaksa orang lain memberikan ginjal, lalu kasus pencurian ginjal Sallyana yang belum lama dilakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALLVEEN [WBM 2] - [ END ]
FanfictionWajib baca buku musim pertama. Judul : Wanna Be Me, bisa dibaca di akun wp @azzurayna