Cecilia dan Bram ternyata serius untuk datang berkunjung ke rumah sakit Jaya Bakti yang berada dibawah naungan keluarga Andi Zhang. Tak hanya mereka berdua yang datang berkunjung, tetapi Ambiya--istri dari Andi dan putri kecilnya--Snow pun ikut berkunjung demi menjenguk kondisi terbaru Sallyana.
Vino dibuat pusing tujuh keliling, jika memang Papa ingin menjenguk, boleh-boleh saja, tapi bisakah hanya Papa dan Mama? Jangan bawa Bibi dan sepupu kecilnya?
Ini malah tidak terlihat seperti kunjungan ke orang sakit, melainkan terlihat bagai keluarga mempelai pemuda sangat ingin bertemu dengan calon menantu baru mereka.
Andi tak mau kalah, pun ikut datang ke ruangan tempat Sallyana terbaring lemah kemarin siang. Beruntung sekarang kondisinya sudah semakin stabil secara cepat, cukup mengejutkan bagi Andi.
Sepertinya Vino berhasil menghibur Sallyana dan akhirnya suasana hati anak muda itu bisa kembali bahagia dan kesembuhan lukanya bisa dipersingkat.
Snow--anak perempuan tunggal milik pasangan Ambiya dan Andi, terlihat meneliti Sallyana dari atas lalu ke bawah. Usianya saat ini menginjak lima belas tahun, jadi bisa dibilang mereka berdua seumuran. Namun anak muda berkulit putih pucat bagaikan salju seperti namanya itu, tampak kurang percaya jika Sallyana sekarang naik ke kelas dua belas dan satu tahun lagi bisa lulus untuk segera masuk ke jenjang universitas.
Vino menghela nafas panjang, nasi sudah menjadi bubur. Semua orang terlanjur berkunjung ramai-ramai begini seakan ingin berebut bertemu seorang artis papan atas, maka dia hanya bisa bertindak selayaknya bodyguard. Menjaga Sallyana dari hantaman bertubi-tubi Cecilia yang tiada henti bertanya.
Lelaki itu bertanya-tanya dalam benak, apakah mulut Mamanya tidak berbusa dan lelah karena terus bertanya tanpa henti? Sally saja sudah terlihat kewalahan menghadap Cecilia dan Ambiya usai selesai berhadapan dengan Bram dan Andi.
"Mama, Tante, bisa stop dulu interogasinya? Sallyana perlu istirahat cukup biar cepat sembuh, jangan ditanya terus. Kalian pikir Sallyana narapidana?" Suara lelah Vino menengahi suasana bahagia antara tiga perempuan di dekat ranjang rumah sakit. Sedangkan Bram dan Andi sibuk berbincang mengenai jalan bisnis keluarga mereka, yaitu bisnis pertambangan emas.
Usaha turun-temurun dari generasi lama ke generasi muda. Keluarga Alderion memang tidaklah kaya hanya karena bergerak dalam bidang teknologi dan dalam bidang busana yang telah menjadi kiblat mode busana tren tingkat nasional. Mereka masih punya bisnis utama lain yaitu pertambangan emas.
Keturunan Alderion hanyalah dua untuk saat ini yakni Bram dan Ambiya. Keduanya mendapat hak warisan sama rata, pertambangan emas tidak dibagi karena Bram dan Ambiya memutuskan ingin mengurus bersama-sama setelah orang tua mereka meninggal dunia akibat kecelakaan.
Warisan lain yang dimiliki oleh Ambiya sudah perempuan itu gunakan untuk membangun rumah makan mewah yang berkembang pesat baik di tanah air atau diluar, tepatnya diberbagai negara maju dari benua Asia atau Eropa.
Cecilia berhenti bertanya, sebagai seorang Mama, tentu dia senang sekali karena putra satu-satunya akhirnya mau serius dengan satu perempuan. Apalagi Cecilia langsung dibuat suka dengan sikap dan perilaku Sallyana, ditambah keunggulan perempuan itu di usia belia.
Perempuan berdarah Belanda-Indonesia itu berpikir bahwa Sallyana bisa mengimbangi putranya kelak bila serius bersanding di atas podium pelaminan. Kecerdasan dan ketegasan Sallyana yang jujur tanpa tedeng aling-aling berhasil memuaskan semua kegelisahan dalam hati Cecilia.
Bagaimana pun juga sangat penting memilah calon menantu baik yang serius mencintai putranya dan bisa merawat putranya hinga tua nanti dengan penuh kasih sayang.
Bukan calon menantu yang hanya mengejar harta benda keluarga Alderion yang memang bisa membuat para perempuan rela menawarkan diri secara cuma-cuma ke Vino—bahkan tidak hanya Vino, suaminya saja masih sering menerima gangguan dari perempuan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALLVEEN [WBM 2] - [ END ]
Fiksi PenggemarWajib baca buku musim pertama. Judul : Wanna Be Me, bisa dibaca di akun wp @azzurayna