#26. Balaskan Dendam Mama!

56 14 6
                                    

Visualisasi tokoh tergantung imajinasi kalian saja ya sekarang♥️

---

Seorang perempuan tua berlarian menaiki anak tangga dengan tergesa-gesa. Wajah tuanya yang sudah berkeriput terlihat cemas dan takut usai menerima telefon dari Nona Muda Pertama, yaitu Sallyana.

Madam Jung mengetuk pintu kamar Kim Taehyun sebanyak lima kali kemudian bersuara lumayan keras agar Kim Taehyun segera bangun dari tidur siang bersama Nona Joo Hee. "Tuan! Tuan! Ada telefon dari Nona Sallyana!"

Kim Taehyun terbangun tak lama setelahnya. Dia memegangi kepala yang terasa pusing akibat kurangnya tidur dan pola makan tidak teratur akhir-akhir ini. Jemarinya membelai pipi lembut Joo Hee sebelum pergi dan membuka pintu kamar, "Ahjumma, kenapa berteriak begitu keras? Joo Hee sedang beristirahat."

Ekspresi Madan Jung menampilkan guratan rasa bersalah, namun kondisi Nona Muda Pertama mendesak dia untuk berbuat sedikit kurang ajar kepada sang Tuan. "Nona Sallyana menelfon sembari menangis, dia bilang ingin bertemu anda!"

"Sally? Dia menangis?" Tanpa berbicara lagi, pria tersebut lantas pergi menuruni anak tangga dengan langkah berlari. Meraih telefon kemudian memanggil putrinya yang menolak tawaran untuk berhubungan lewat komunikasi digital beberapa bulan lalu ketika mereka berdua bertemu. "Sally? Ini Papa, siapa yang membuatmu menangis? Katakan padaku!"

[ Papa ... mari kita bertemu. Sally mau bertanya tentang sesuatu. ]

"Bertemu?" Beo Kim Taehyun mengulang kalimat itu secara hati-hati. "Sangat mendadak? Apa ada masalah mendesak di sana? Katakan pada Papa terlebih dahulu agar Papa bisa meminta Bram membantumu, sayang."

[ Justru Om Bram yang memberikan nomer telefon rumah Papa ke Sally dan meminta Sally untuk mengajak Papa bertemu. Tolong lekas datang ke Indonesia, Sally menunggu Papa di rumah Om Bram. Sampai jumpa, Papa. ]

"Tunggu—"

—tut.

Panggilan terputus, sambungan tidak lagi terkoneksi dengan pihak lawan bicaranya barusan. Kim Taehyun meletakkan kembali telefon rumah. Suara sengau dan serak putrinya terdengar seolah putrinya habis menangis terlalu lama.

Hatinya sakit bila melihat Sallyana menangis, namun hatinya akan terasa lebih sakit lagi jika sumber tangisan dan kesedihan Sallyana adalah dirinya sendiri. Sebelumnya Kim Taehyun tidak memaksa putrinya lagi yang tidak ingin menerima nomer teleponnya, berpikir bahwa Sally masih sangat marah.

Tetapi mendengar permintaan Sally tadi, sepertinya sedang terjadi masalah besar yang menimpanya. Kim Taehyun segera menelefon tangan kanannya yang juga bertugas sebagai sekretaris utama di Perusahaan Kim. "Ji Hoo, Siapakan pesawat pribadiku secepat mungkin, satu jam lagi aku akan datang bersama Joo Hee dan pergi ke Indonesia."

Setelah balasan didapatkan, Kim Taehyun memutus sambungan telepon. Berbalik pergi ke lantai atas, dia berhenti di depan Madam Jung, "Madam, tolong jaga rahasia ini dari kedua orang tuaku. Aku tidak ingin mereka khawatir dan cemas di usia mereka yang sudah tidak boleh terkena beban pikiran."

"Tuan, anda bisa tenang. Saya bisa menjaga rahasia rumah ini rapat-rapat, Tuan Tua dan Nyonya Tua tidak akan tahu apapaun. Mereka pun belum tahu tentang perceraian anda dengan Nona Alea."

"Bagus," hela pria tersebut dengan lega. Orang tuanya di masa lalu langsung marah ketika tahu bahwa dia bercerai dari sang istri. Mereka tidak menerima Alea sebagai istri baru Kim Taehyun karena beranggapan Alea adalah perempuan perusak hubungan milik pria yang sudah berumah tangga sehingga kehadiran Joo Hee pun ikut ditolak oleh kedua orang tuanya. Bila dia menceritakan masalah sebenarnya antara dia, Juwi, dan Yuwi, kemungkinan besar justru akan menjadi beban pikiran bagi kedua orang tuanya.

SALLVEEN [WBM 2] - [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang