Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)
*
Saat Nathan mengatakan bahwa ia menyesal atas perbuatannya dulu, itu benar adanya. Sebab, terhitung dua tahun sudah ia hidup sendiri dan tidak berniat mencari istri baru untuk menggantikan posisi Lia di hatinya. Walaupun selama dua tahun itu ia mengalami banyak kesulitan karena tinggal seorang diri, tapi ia masih mampu bertahan.
Saat pagi menjelang, ia bangun dan terus menatap ke arah samping di mana Lia selalu tidur. Kosong yang ia dapati setiap pagi semenjak Lia meninggalkannya. Ia bangun dengan helaan napas berat dan segera bersiap untuk berangkat ke kantor. Walaupun setiap hari ia merasa lemah, letih, dan lesu karena tidak ada orang di rumah. Tapi ia harus tetap bekerja, sebab ia masih punya kewajiban untuk membiayai si kembar sampai dewasa nanti. Sarapan selalu terlewat, karena ia malas harus memasak di pagi hari. Hal-hal kecil seperti itu pasti mengingatkannya pada Lia, bagaimana perempuan itu selalu bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuknya padahal Lia juga harus berangkat kerja. Semuanya memang terasa ketika sudah tidak ada.
Sore menjelang saat ia akhirnya pulang dari kantor, ia selalu mampir di restoran atau membeli mie instan dan makanan siap saji lainnya supaya ketika ia sampai rumah, ia akan langsung makan tanpa memasak lebih dulu. Hal itu juga mengingatkannya pada Lia, bagaimana perempuan itu harus memasak makan malam untuknya dan si kembar padahal mereka sama-sama baru pulang dari kantor. Dan tetap, Lia sama sekali tidak pernah mengeluh.
Jika weekend datang, rumah yang biasanya tetap ribut oleh suara Jean dan Jian. Sekarang berubah sunyi dan senyap. Seolah di sana tak ada kehidupan lagi. Saat akan beranjak tidur pun, ia masih tidak mendapati ada seseorang di sampingnya. Sejak bangun pagi hingga tidur di malam hari, sepi selalu menemaninya.
Terkadang, jika Nathan bosan di rumah. Ia akan mengajak Jevin untuk hang out, sekadar minum kopi untuk menghilangkan kesepian. Padahal jika ia kembali ke rumah, maka sepi akan menyambut lagi.
Kekosongan yang Lia tinggalkan benar-benar terasa sampai ia kadang merasa sesak sendiri. Bahkan air matanya tak terbendung saat mengingat sesuatu yang mengingatkannya pada Lia. Seperti ketika ia bangun di pagi hari, Lia lah yang selalu membangunkannya. Tapi sekarang, ia bangun dengan bantuan alarm. Ketika ia hendak memakai pakaian kantor, Lia selalu menyiapkannya di atas ranjang dan sudah disetrika rapi. Tapi sekarang, ia harus menyiapkannya sendiri. Sarapan selalu siap sedia di atas meja, tapi sekarang dapur kosong. Lia selalu mencucikan pakaiannya, tapi sekarang ia harus melakukannya sendiri. Teriakan Jian selalu menyambutnya pulang, sekarang sepi. Makan malam tidak pernah terlambat walaupun Lia lelah, tapi sekarang sudah tidak ada. Ruang tengah tidak pernah sepi karena ada si kembar, tapi sekarang ia hanya mendapati sofa yang tak pernah diduduki oleh mereka. Dan masih banyak hal lainnya yang kadang membuatnya menangis tanpa sadar.
Nathan punya banyak waktu untuk berpikir dan memutuskan jika memang ia merasa sudah bisa menerima dan menyayangi Lia. Tapi semuanya terlambat karena ia lambat dan tidak bisa tegas pada dirinya sendiri. Sehingga orang-orang di sekitarnya menjadi korban. Sehingga pada akhirnya, Lia mengalah dan memilih untuk pergi demi kebahagiaannya.
Jean sering datang mengunjunginya, membawakannya makanan titipan Lia karena Jean mau menginap di rumah. Tapi kedatangan Jean tidak untuk waktu yang lama. Mungkin paling lama hanya tiga hari dan selebihnya Jean harus kembali bersama Lia. Hal itu belum mampu mengisi ruang kosong yang ada di hatinya.
Jian yang sudah bisa memaafkannya, kadang juga mampir setiap pulang sekolah ke rumah dan menunggu Nathan pulang dari kantor. Tapi itu pun hanya beberapa kali dalam seminggu, bahkan beberapa kali dalam sebulan. Nathan tetap merasa kosong.
Nathan memang menyayangi si kembar, tapi rasa sayangnya pada Lia lebih besar. Ia memang butuh anak-anaknya, tapi ia lebih membutuhkan Lia di hidupnya. Tidak ada yang bisa menggantikan Lia dalam hal apapun. Tidak ada. Menyadari betapa berharganya Lia ketika Lia sudah pergi memang sangat terlambat dan tidak ada yang bisa ia lakukan sebab Lia tidak mau lagi kembali bersamanya.
Jevin sering menggodanya dengan memberikan nomor ponsel rekan-rekan di kantor. Tapi Nathan tak pernah menggubrisnya. Perasaannya untuk kembali memulai dengan yang baru sudah tidak ada. Ia malas jika harus memulai dari awal bersama orang baru. Lagi pula, ia juga tidak pernah berniat begitu. Nathan hanya ingin Lia. Nathan mau Lia.
Tidak sedikit juga perempuan yang lebih dulu mendekatinya. Apalagi jika Nathan dan Jevin sedang hang out berdua, banyak yang melirik, menyapa, bahkan secara terang-terangan memberikan nomor ponsel. Tetap saja, Nathan tak berniat meladeni. Senjata ampuh yang sering ia gunakan untuk menolak mereka adalah cincin pernikahannya dengan Lia. Ya, sampai detik ini pun, cincin itu masih tersemat di jarinya. Mungkin ia hanya melepasnya ketika mandi, dan kembali memakainya ketika selesai.
**
Ini hanya imajinasi dan bukan kisah nyata jadi di bawa santai aja, jangan sampai dibawa ke real life. Thank you.
•
Hai guys, jadi aku balik dengan cerita baru yaitu sequel dari cerita sebelumnya yang berjudul dandelion. Kalo mau baca be mine, again? disarankan baca dandelion dulu karena ceritanya emang nyambung. Be mine, again? ini adalah kisah lanjutan dari kehidupan Nathan dan Lia setelah pisah serta si kembar.
Funfact, dulu waktu pertama kali muncul ide buat nulis dandelion. Ending yang pertama kali terlintas di kepalaku yaitu sad ending dengan alur cerita karakter Lia meninggal karena sakit supaya penderitaannya Nathan itu lebih dan lebih. Terus rencana aku mau bikin sequel dengan judul how to be a good father? soalnya di situ kisahnya Nathan akan berusaha berdamai sama anak-anaknya setelah kepergian Lia. Hahaha, sakit banget kan kedengarannya?
TAPI.. Waktu aku nulisnya, aku ikutan sakiiiiittt banget. Kayak hati aku ikut nyeri jadi aku putusin buat nggak bikin sad ending wkwkw. And tadaaaaaa, di sinilah kita sekarang dengan sequel be mine, again? hehe. Aku baik, kan? Hahaha.
Cerita ini ringan kok guys. Nggak akan sedih- sedih (maksudku sedih yang berlebihan ya hahaha kalo sedih-sedih dikit sih kayaknya ada, kayaknya), janji deh✌️😌
Oh ya, di twitter aku ada posting alternative universe dengan judul :
1. The Mission • (para ayah galak) castnya ada jaelia, yejeno, haeryu + taeyong jisoo, johnny jennie, sama jaehyun rose.
2. Give me your forever castnya jaeliaTwitter : @dear2jae (siapa tau ada yg mau baca)
Dua-duanya masih on going tapi aku pasti bakal selesein karena aku juga nggak suka kerjaan yang setengah-setengah.Sama halnya dengan wattpad, asalkan nggak ada komenan “kapan update?” aku pasti bakal usahain update. Ini serius, tapi kalo aku liat ada komen kayak gitu, entah kenapa walaupun aku mau update hari itu, aku pasti nggak jadi wkwkw. Kayak, gitu deh pokoknya.
•
©dear2jae
2022.11.01 — Selasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE, again? [JAELIA✔️]
Fanfiction[Sequel Dandelion] "Anggap aja Ayah deketin cewek lagi dan berjuang dari awal. Kan, dulu kalian nikah karena dijodohin. Jadi, nggak mengenal istilah pendekatan dan perjuangan buat dapetin mama. Sekarang, coba deh berjuang lagi buat dapetin mama. Sia...