Selamat Membaca
.
.
." Gila sih...kita ulangan sampai 3 pelajaran tanpa istirahat ".
" Aku merasa pusing...mual...lelah...letih...lesu... ".
" Otak ku sakit...kita harus segera kekantin ".
" Beli obat sakit kepala? ".
" Makanlah! Dengan makan semua terselesaikan ".
" Begitukah? ".
Mona memutar mata nya malas, sekali lagi dia mendengar ocehan-ocehan tak berguna itu dia akan teriak : " Kay, ayo kita pergi...aku tidak ingin ketularan virus disini ".
Kayra memasukan ponsel ke saku rok nya dan berjalan bersama Mona ke kantin, kantin disini sangat luas dengan banyak bangku panjang berjejer rapi ditempati sebagian besar siswa, disini berisik karena campuran suara obrolan, apalagi di dekat meja pojok.
Banyak orang yang berkumpul tapi tidak berani maju ke meja pojok yang ditempati beberapa pemuda itu, seorang pemuda yang duduk di dekat jendela adalah siswa populer yang digilai para gadis, dia berkulit gandum, wajah nya tampan dengan rahang tegas, bermata tajam, dan bola mata abu-abu anorganik yang dingin, sifat nya yang kasar, cuek dan tak berperasaan membuat sebagian gadis tidak berani mengatakan perasaan nya langsung, hanya bisa mengirim surat cinta ke loker setiap hari.
" seperti nya dalam suasana hati yang buruk ". Ucap Kayra melihat pemuda itu
Mona yang baru datang dengan nampan berisi 2 mangkuk bakso melihat ke arah yang Kayra lihat : " baru saja aku diberitahu oleh Vivi jika Diego bertengkar dengan siswa baru ".
" Anaya? ".
Mona mengangguk, dia duduk dan menikmati bakso nya.
" Kenapa bertengkar? ". Tanya Kayra
" Kata nya sih sepeda Anaya ditabrak motor Diego saat perjalanan ke sekolah, Diego tidak meminta maaf dan langsung pergi, jadi saat Anaya tahu jika teman sebangku baru nya Diego, dia menuntut permintaan maaf ".
Kayra mendengarkan diam-diam sambil memakan bakso nya.
" Berani juga ya anak baru itu, dia mungkin harus diberitahu jika Diego ini bertempramen buruk ". Gumam Mona melihat seorang gadis yang tergesa-gesa menuju bangku Diego.
Kayra juga melihat nya, dia menatap Diego yang mengerutkan alis kesal mendengar kekeraskepalaan Anaya.
" Kenapa sih bilang maaf aja susah? ". Melihat bahwa dia tidak ditanggapi, wajah nya cemberut dan mata nya berapi-api melihat Diego yang seperti patung.
" Ish...kamu itu nggak diajarin sopan santun ya sama orangtua mu?! Kalo ada yang tanya jawab dong bukan diem aja ".
Perkataan yang dilontarkan Anaya membuat kesabaran Diego pecah, dengan mata merah penuh amarah dia membalikan meja membuat teman teman nya yang memang dari tadi waspada meloncat menjauh, mereka sudah menduga gadis manis itu akan menyulut amarah bos, tapi mereka tidak menyangka gadis itu berani berkata tentang orangtua Diego yang menurut mereka kata terlarang yang tidak boleh disebutkan di depan Diego.
Anaya juga terkejut, dia mundur ketika melihat Diego seperti orang kesurupan membanting semua yang ada disekeliling nya, saat Diego melihat Anaya dan bergerak maju, Anaya perlahan mundur, jantung nya berdetak lebih cepat dan tanpa sadar air mata tergenang di mata nya seakan akan jatuh detik berikut nya.
Diego menatap Anaya dengan pandangan seperti benda mati membuat Anaya berkeringat dingin.
Melihat situasi akan diluar kendali, Owen segera menelpon pacar nya
" Ada apa? ". Nada ketus terdengar di ponsel nya
Owen tersenyum : " Wawa, apa kau masih praktek? ".
" Selesai ". Jawab nya singkat
Owen sudah biasa, jadi dia bicara lagi : " apa kau lelah? Minggu terakhir ini kau sangat----- ".
Ethan menatap datar pada teman nya ini, jika sudah punya pacar teman nya dilupakan, padahal ini kritis loh! Kritis!
Alan berteriak frustasi : " bisakah nanti saja? Teman kita akan melukai seseorang lagi! ".
Wajah Owen menjadi serius : " maaf Wawa, bisakah kamu mengirim PMR kesini? Diego diluar kendali lagi ".
" Oke ".
Kecepatan tim PMR lumayan cepat tidak hanya itu gerakan mereka juga terampil, dibantu oleh beberapa pemuda kuat mereka akhirnya bisa membius Diego.
.
.
.Jangan lupa vote dan komentar nya
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Protagonis X Figuran
FantasyTokoh utama cerita ini adalah seseorang yang tiba tiba menyadari diri nya adalah seorang figuran di dunia novel. *** Kayra menemukan sebuah buku di bawah kursi halaman sekolah, ia tidak menyangka hanya dengan membaca nya akan membuat kepercayaan pad...