11. Adegan yang sama

13.2K 1.2K 7
                                    

Maaf ya nggak diberitahu dulu, sekarang up nya 2 hari sekali, dan makasih untuk pembaca dan vote nya, makasih juga yang udah semangatin, semoga cerita ini aku tulis sampai tamat.
Amin

Selamat membaca

.
.
.

  Gang blood street bukan berarti tempat nya sempit tapi sebaliknya, tempat ini berada di pinggiran kota, tempat yang dulu tidak terpakai menjadi riuh banyak orang, kebanyakan adalah anak muda keren berpenampiln styles, tidak hanya untuk balapan disini juga ada club, cafe, toko makanan dan juga pakaian.

  Kayra memakai jaket hitam, topi dan masker hitam yang baru saja dibeli nya, dengan kedua tangan di saku jaket dia berjalan cepat ke kursi penonton tentu saja diikuti sistem kucing nya, tempat balapan liar ini sangat baik, bahkan hampir seperti lintasan balapan resmi.

'bruumm'

'bruumm'

  Suara motor itu seolah mengawali teriakan gila para pendukung.

[ ugh, mereka seperti zombie yang lapar ]

  Kayra terkekeh, dia mengusap kepala sistem dan melihat ke Diego yang duduk di motor berwarna merah-hitam.

  Tubuh nya lesu saat melihat gadis di belakang Diego, Kayra membuang muka dan melihat ke kucing putih dipangkuan : " sistem, apakah alur cerita nya tidak akan berubah? "

[ dengan ada nya orang luar yaitu Saffa tentu saja alur nya akan keluar jalur ]

" tapi adegan ini ada di dalam buku dan sekarang itu terjadi ". Ucap Kayra kosong.

[ um, tidak apa-apa...ini masih awal cerita, kedua protagonis belum mengembangkan perasaan nya kan? ]

  Mendengar penghiburan sistem yang canggung, Kayra tersenyum lagi.

  Oke, Kayra akui dia tidak setuju jika Diego dengan Anaya, dia lebih memilih Diego dengan Lidya, dia merasa hubungan kedua protagonis ini tidak baik, Diego yang sangat posesif dan mengekang dengan Anaya yang keras kepala dan bebas, Lebih baik jika itu Lidya, sifatnya lemah lembut dan pengertian, yah dia tahu ini hanya sebuah novel, karakter karakter yang seperti api dengan api membuat cerita menjadi seru dan lebih menarik.

  Tapi, dia sudah tinggal lama di dunia ini dan walaupun ini hanya latar cerita tapi semua makhluk hidup disini nyata, dia ingin yang terbaik untuk orang-orang yang dia pedulikan.

[ Apa Nona yakin lebih baik Diego dengan Lidya? ]

  Sistem yang telah mendengarkan pikiran Kayra bicara, Kayra tersenyum " lebih baik lagi jika Diego dengan ku ".

[ Kau menyerang terlalu lembut Nona, ayolah percaya diri mu sendiri...kau pasti bisa mendapatkan Diego ]

  Kayra menggigit bibir bawah nya, " aku--aku... ".

  Iya mengerang frustasi, " arg.... Aku tidak bisa, apa yang bisa ku lakukan, apa kelebihan ku... Aku--aku tidak memiliki apapun..."

[ Oke, tenanglah Nona...tenang ]

  Kayra menghela napas

[ Nona, Nona sebenarnya sangat baik dari sikap, penampilan dan semua nya yang terlihat atau tidak terlihat orang lain ]

[ Baiklah...jika Nona tidak ingin terlihat saat mendekati Diego, coba dekati diam-diam tanpa banyak orang tahu ]

  Kayra ragu-ragu, " em--mungkin aku akan mencoba saat ada kesempatan? ".

"Huuuuuuuuh".

"Aaaaaaah ".

" King Devil--King Devil--King Devil ".

" Ayo!!! "

" Yeah! King Devil! "

  Serua demi seruan terdengar sampai teriakan semua nya bergema di lintasan ini, Kayra tersenyum...mata nya berbinar indah, dia melihat motor Diego melesat ke garis finish.

[ Kenapa Nona sangat bahagia, Nona kan sudah tahu jika Diego pasti menang ]

" Sistem...membaca dan melihat langsung itu beda, aku sangat senang Diego dikagumi banyak orang, aku juga senang bisa melihat langsung Diego menang ".

[ Pikiran manusia itu rumit, hati nya bahkan lebih rumit, sistem tidak mengerti kenapa Nona bisa tahan melihatnya tanpa bisa mendapatkan nya ]

  Kayra terkekeh mendengar keluhan sistem walaupun sistem masih bicara dengan nada dingin.

***

" Ish, lain kali pelan-pelan mengendarai nya...kau membuat ku takut ". Ucap Anaya sambil turun dari motor.

  Diego mengerutkan kening : " ini terakhir kali! Aku tidak akan membawa mu lagi ".

  Anaya melorotkan mata nya : " siapa yang ingin dengan mu, aku juga tidak mau ".

" Tadi kau yang memaksa ku ikut, ck ". Gumam Anaya

  Diego mendorong Anaya yang menghalangi jalan nya dan berkata tidak sabar : " si sialan Aziel itu memprovokasi ku dan aku tidak akan kalah dari nya, pergilah ".

" Kau mengusir ku begitu saja ". Tunjuk Anaya pada diri nya sendiri

" Menurutmu? Kau ingin uang?". Diego melirik kursi penonton, dia menyipitkan mata, tatapan akrab itu...

" Tidak, aku tidak butuh uang dari mu ".

" Wow, aku tidak menyangka kawan...partner mu ternyata anak baru itu ". Seru Alan yang berjalan menghampiri Diego

" Kau suka pada nya? ". Tanya Ethan

" Apa! Tidak mungkin ". Teriak Anaya

  Ethan mengusap telinga nya dan berdiri lebih jauh dari Anaya, dia tahu tidak ada yang baik dekat dengan perempuan.

" Hello guys ". Teriak Saffa di belakang Ethan

  Ethan melompat menjauh dengan ekspresi tertekan, dia merasa lebih baik duduk di rumah dan tidak ikut ajakan Alan tadi, kenapa setiap saat harus ada perempuan di sekitarnya, kenapa!

  Saffa menghampiri Diego dan meninju lengan nya sebagai salam, " kau sangat keren dan tentu nya menang, tidak rugi suara ku serak karena menyoraki mu ".

" Tanpa kau, aku akan selalu menang ".

  Saffa memutar bola mata nya malas, sangat angkuh tapi apa boleh buat Diego memang benar, Saffa tidak bisa membantah.

" Bos jangan terlalu angkuh, nanti para gadis tidak akan menyukai mu ". Ucap Alan

" Aku tidak butuh ". Ucap Diego pergi begitu saja

" Apa kata nya?, tidak butuh? Itu tidak mungkin ". Ucap Anaya.

" Yah tunggu saja dia menelan ludah nya sendiri ". Ucap santai Saffa, hehe dia tidak sabar untuk mengolok olok Diego.

.
.
.

Jangan lupa vote dan komentar nya
❤️❤️❤️

Protagonis X FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang