21. Kesempatan

11.3K 1.1K 12
                                    

Selamat membaca

.

.

.

  Selama satu Minggu ini Kayra selalu mengunjungi Diego setiap pulang sekolah, hari ini tidak terkecuali. Dia merapikan pakaian nya dan membawa makanan yang dibuat nya untuk Diego.

  Sistem selalu mengekor setiap hari tapi kali ini kata nya Saffa dalam masalah jadi dia pergi membantu Saffa.

" Kayak nya seneng banget anak mama, ada apa nih? ". Goda mama Riana.

  Kayra tersipu, dia menggembungkan pipi nya, " aaah mama... ".

  Riana merapikan rambut nya, " udah dapet kan? ".

  Kayra menggeleng, jangan heran Riana tahu, Kayra selalu menceritakan apapun kepada mama nya, entah mengapa sikap Kayra di rumah dan diluar itu beda, Kayra kayak tertutup dan tenang padahal di rumah dia itu manja dan selalu dekat dengan orangtua nya.

" Ya udah sana, berusaha lagi ".

" Oke, Kay pamit ma ". Kayra mencium pipi Riana dan pergi dengan bahagia.

  Butuh 15 menit untuk sampai ke rumah sakit, Kayra berjalan dan naik lift ke bangsal VIP, melewati lorong yang panjang, Kayra sesekali tersenyum pada beberapa orang yang menyapa, dia akhirnya sampai di bangsal VIP no.13, dia mengetuk pintu dan masuk.

  Dia hampir tidak mengendalikan ekspresi nya saat melihat Anaya ada disana, Kayra tersenyum tipis, " halo ".

" Hai ". Jawab kaku Anaya

  Suasana nya cukup canggung untung saja bukan hanya mereka yang ada disini tapi juga teman-teman Diego.

" Wih bawa apa kay? ". Seru Alan

" Makan siang, kalian udah pada makan belum? ". Kayra mengangkat paper bag besar.

" Belum nih, kuy lah makan ". Wajah malas Matheo menjadi semangat, dia mengambil paper bag itu dan membongkar nya.

  Ethan mengelap bibir nya, " banyak juga yah, kamu buat ini sendiri? ".

  Kayra tersenyum, " iya, aku sengaja buat banyak untuk kalian loh ".

" Makasih Kay ". Ucap Edward

  Kayra membuat gerakan oke, dia menatap Diego, " Diego, kamu mau makan sup jamur kan? Ini aku udah buatin ".

" Ya, bantu aku, tangan ku sakit kalo digerakin ". Ucap Diego. Teman teman Diego membelalak terkejut, mereka tidak percaya tangan Diego sakit, tadi siapa coba yang berjalan membawa segelas air jika bukan Diego, apa tadi itu setan?

  Sebelum Kayra menjawab, Anaya bicara, " biar aku saja yang menyuapi Diego ".

  Diego segera melihat Anaya, sialan kata nya dalam hati tapi mulut nya berkata, " oke ".

  Kayra tersenyum, " baiklah jika itu mau Diego ". Dia tidak mungkin mempermalukan diri nya jika Diego tidak mau disuapi oleh nya, jika ikan ingin ada di tangan kunci nya adalah kesabaran.

  Kayra membuka tutup mangkuk dan aroma unik jamur mengguar, dia menyerahkan mangkuk itu ke Anaya.

" Ah ". Mangkuk itu panas, tangan Anaya tidak sengaja menjatuhkan mangkuk nya, untung saja Kayra dengan cepat mengambilnya tapi kuah panas itu sedikit tumpah ke tangan mereka berdua.

" Ah ". Anaya mengambil tangan nya kembali sementara Kayra mempertahankan mangkuk nya dengan gemetar, segera dia simpan mangkuk nya ke meja samping tempat tidur.

" Seperti nya akan melepuh, ayo segera bawa Anaya mengobati nya ". Ucap Kayra

" Edward bisakah kau menemani Anaya? ". Tanya Kayra

  Edward menatap teman teman nya sebelum pergi, " jangan menghabiskan makanan nya awas saja ".

" Iya iya sana ".

  Setelah bisa mengendalikan diri nya, Diego menyambar tangan Kayra dan mengusap nya pelan, " kenapa tidak mengobati nya? ".

" Aku selalu membawa P3K ". Di tas kecil nya ada obat, Diego segera mengoleskan obat nya dengan hati-hati.

" Sepertinya ada sesuatu yang aneh? ". Gumam Alan

  Oh iya, jika Kayra punya p3k kenapa menyuruh Anaya pergi, Alan menatap Kayra dengan takjub, oke dia benar benar tidak sadar jika Kayra menggiring Anaya pergi.

" Ada apa? ". Matheo melihat Alan yang bertampang bodoh.

  Alan menggelengkan kepala nya, Matheo tidak peduli lagi dan melanjutkan makan nya, makanan nya sangat enak.

  Kayra benar benar tidak berencana seperti itu, tapi kesempatan datang begitu saja tentu dia tidak menyia nyiakan nya, dia tidak menyangka Anaya tidak tahan panas nya mangkuk, otak nya yang lambat entah mengapa kepikiran ide seperti itu, dia dengan sengaja menumpahkan sedikit kuah pada Anaya.

  Dia juga sengaja melukai diri nya untuk merealisasikan jika kejadian tadi adalah ketidaksengajaan, dia tidak tahu perbuatan nya ini membuat Diego lebih membenci Anaya.

  Setelah selesai mengobati nya, Kayra melihat tangan Diego, " bukankah tangan mu sakit? ".

" Beberapa saat lalu sedikit membaik ". Diego melanjutkan kebohongan nya tanpa mengubah wajah.

" Aku percaya itu ". Ucap datar Ethan

" Ayo makan, kau pasti sudah lapar ". Ucap Kayra

  Diego membawa sup itu ke meja kecil di depan nya, Kayra meletakan nasi, udang goreng dan dessert kecil yang manis.

" Jangan makan makanan berat dulu ya ". Bujuk Kayra

  Diego mengangguk, dia memakan nya dengan lahap, Edward datang dengan terengah engah, dia menghentikan teman teman nya makan dan menghalangi meja penuh makanan dari teman teman nya, " stop, semua nya adalah milik ku ".

" Itu sisa ku tadi dikit lagi, minggir ". Ucap Matheo

  Edward mencebik, dengan kecepatan tangan nya sekarang piring Edward penuh.

" Dimana Anaya? ". Tanya Kayra

" Dia pulang, kata nya ada urusan mendadak di keluarga nya ".

  Kayra mengangguk mengerti, di kepala nya dia memikirkan adegan novel dimana saat Anaya menjenguk Diego dia menerima telepon dari keluarga nya bahwa masa masa sekarang dalam bahaya karena musuh bisnis keluarga Oracle sudah mulai beraksi yang aksi musuh dipicu oleh keuntungan pasar saham yang jatuh ke tangan Oracle, mereka tidak terima. Di dalam novel Anaya dilindungi Diego tapi Cassandra tidak, cassandra diculik dan ditemukan di gudang dekat hutan selatan kota dalam keadaan luka ringan.

  Kejadian ini membuat Cassandra lebih membenci Anaya, dia merencanakan kecelakaan.

.

.

.

Jangan lupa vote & komen

Protagonis X FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang