3. Diego Castiel

18.7K 1.5K 10
                                    

Selamat Membaca

.
.
.

  Kayra merasa tidak tahan dengan kecemasan ini, jadi sekarang dia ada di sudut dekat UKS dan melihat teman teman Diego yang mengelilingi pintu UKS.

  Seorang gadis keluar dengan papan dada di tangan nya diikuti 2 gadis lain, rambut coklat gelap sebahu dan kacamata tipis perak membuat nya terlihat dewasa dengan wajah tanpa ekspresi, dia menunjukan kertas di papan dada nya.

" Diego baik-baik saja, tidak ada yang serius, emosi nya rentan tidak stabil, ledakan amarah membuat hormon meningkat dan otak nya tidak bisa berpikir jernih mengakibatkan hilang nya kendali dalam emosi  ". Gadis itu memberi penjelasan dengan serius.

  Para pemuda itu mengangguk sistematis, mereka hanya menangkap kata "baik-baik saja" dan selain itu...sudahlah, yang penting bos baik baik saja kan?

" Wawa, apa hari ini kita akan kencan? ". Owen dengan semangat mengelilingi Salwa seperti anjing yang minta diperhatikan pemilik nya.

  Salwa menjentikan jari nya ke dahi Owen membuat pemuda itu meringis, Salwa bicara pelan : " jangan terlalu bersemangat ".

  Setelah itu Salwa menjawab pertanyaan Owen : " kita akan bertemu sore nanti, kau menjemput ku ".

  Owen mengangguk senang, dia memegang tangan Salwa, sedangkan gadis itu mengerucutkan bibir nya tapi tidak melepaskan genggaman Owen, jika rambut nya tidak menghalangi telinga, pasti akan terlihat telinga nya sangat merah seperti tomat matang.

  Teman-teman lain mengabaikan kedua nya, setelah memastikan bahwa Diego tidak apa-apa mereka bubar ke tempat masing-masing, sedangkan Owen mengikuti Salwa entah kemana.

  Kayra juga mendengar penjelasan Salwa, dia akhirnya bisa menghela napas lega, walaupun begitu dia ingin melihat keadaan Diego langsung, jadi dengan hati-hati melihat kondisi UKS yang memang kosong, Kayra masuk.

  Dia berdiri di dekat ranjang Diego, setelah beberapa menit memandang pemuda yang terbaring di tempat tidur, dia mengeluarkan permen kayu manis kesukaan nya dan meletakan nya di samping meja kecil tempat tidur.

  Dengan ragu-ragu tangan nya mengusap kepala Diego dan tersenyum kecil, dia berbisik : " Semoga cepat bangun dan jangan lupa makan permennya."

  Tidak lama setelah Kayra pergi, Diego terbangun, dia seperti nya bermimpi seseorang mengusap kepala nya, walaupun ini penghinaan bagi laki-laki tapi entah mengapa dia memikirkan kata yang tepat...hangat.

  ekspresi Diego menjadi gelap.

  Hangat? Kata itu sangat asing bagi nya, kata orang sentuhan ibu itu menenangkan dan hangat, Diego mencibir, semua nya palsu..PALSU!

  Ibu nya sangat kejam, dia benar-benar gila, untuk mempertahankan posisi sebagai istri keluarga Castiel, dia mengorbankan diri nya sampai rela mengakhiri hidup nya, dari dulu dia selalu dipaksa berjalan di atas besi yang panas (menanggung semua siksaan) sampai akhir nya dia bebas, dia mengakhiri semua nya dengan tangan nya sendiri.

  Apakah dia juga gila?

  Dengan kejadian itu, ayah bajingan nya takjub dengan nya yang waktu itu hanya anak 10 tahun bisa membunuh ibu nya sendiri, kemudian semua nya berubah, dia memang makan dengan baik, belajar dengan baik, pakaian dan tempat tinggal yang baik, tapi hidup nya tetap tidak baik sama sekali, dia harus menjalani latihan berat, harus bisa menggunakan semua jenis senjata entah itu senjata dingin atau senjata api, dia akan dikirim ke hutan buatan yang dipenuhi semua hewan beracun yang akhirnya dia mati rasa dan kebal, semua latihan tidak manusiawi ini membuat nya tidak sia-sia.

  Ayah nya sangat optimis membiarkan nya menjadi penguasa Mafia Castiel--- Vissarion, ayah nya berpikir jika dia anak nya dan memiliki darah Castiel, ayah nya tidak menyadari jika dia telah membuat Genk besar dan pasti akan menghancurkan keluarga Castiel, dia tidak sudi nama belakang nya adalah Castiel, tapi sekarang bukan waktu nya, tunggu...sebentar lagi.

  Mata Diego penuh kekejaman dan rasa agresi nya meningkat, pasti kehancuran Castiel akan datang.

  Saat Diego melirik ke samping, dia melihat permen yang familiar, permen kayu manis ini lagi, dia mengerutkan kening, sampai sekarang dia tidak tahu siapa yang memberikan permen kekanak-kanakan seperti itu.

  Diego dengan tampang datar merobek plastik dan mengulum permen nya.

 
.
.
.

Jangan lupa vote dan komentar nya
❤❤❤

Protagonis X FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang