35

8.8K 885 20
                                    

Selamat membaca

.

.

.

Remaja...

Apasih yang bisa dilakukan remaja?

Memberontak?

Nakal?

Cinta monyet?

  Mungkin semua orang tidak percaya, di bawah cahaya Diego hanya remaja laki-laki yang tampan yang kasar, tapi dalam kegelapan kita patut meragukan kewarasan nya.

  Diego berdiri memandang rendah kelima gadis remaja yang sudah disiksa nya di lantai kotor ruang bawah tanah, mata nya yang berkilat merah seperti mata yang haus darah, Diego menutup mata nya dan mendongkak ke langit langit ruangan.

  Sesaat dia tertawa, kemudian melihat kelima gadis dan menyeringai memperlihatkan gigi taring yang membuat nya terlihat agak liar.

  Kelima gadis itu menggigil, tubuh mereka bergetar ketakutan, ada yang sampai menangis tanpa suara.

  mereka tidak menyangka Diego akan semenakutkan ini," di--diego... lepaskan kami...kami tidak salah pa---pada mu ".

" Ya kalian tidak salah pada ku ". Diego mengangguk membenarkan, mata nya menatap tajam pada mereka, " tapi kalian melukai orang ku ".

  Seketika suara jeritan menyakitkan dan permohonan samar-samar bergema di ruangan sempit itu. Entah berapa lama hanya keheningan di ruangan itu, Diego menghela napas setelah melampiaskan emosi nya.

  Dia keluar dari ruangan itu dengan tenang, asisten ayah nya datang, Zack dengan hormat bicara " tuan muda, anda dipanggil tuan besar ke ruang kerja ".

" Hmm ".

  Sesampainya di pintu, Zack membuka nya dan Diego pun masuk.

  Dengan tepuk tangan, Glorio Castiel bertanya " bocah, siapa lagi yang kau bunuh? ".

" Bukan urusan mu ".

" Ck, baiklah jika seperti itu aku tidak akan membereskan perbuatan mu itu, kau akan masuk penjara ". Tekan Glorio di kalimat akhir

" Terserah ".

" Kau ini! Pergilah, kau membuat ku naik darah ".

  Tanpa bicara Diego pergi dari sana, dia sangat jijik satu ruangan dengan apa yang disebut ayah nya itu, di dalam kamar Diego mengepalkan tangan nya, dia sangat tidak sabar menghancurkan kesombongan ayah nya.

...

Di celah dimensi

  Saat ini para pegawai ruang dan waktu sangat sibuk menyangga salah satu dunia novel yang akan hancur karena pilar dunia yaitu protagonis wanita telah mati di tangan protagonis pria.

  Dunia yang diciptakan imajinasi tentu nya sangat rapuh, dengan menghancurkan salah satu inti dari cerita novel yaitu protagonis, dunia novel akan runtuh.

  Mula nya ide mereka adalah menghidupkan kembali protagonis wanita dan menyetel ulang ingatan para tokoh yang melihat kematian protagonis wanita. Tapi masalah nya mereka tidak bisa masuk ke dunia novel itu karena kekuatan spiritual entah milik siapa membentengi mereka yang keluar dan yang masuk ke dunia novel.

  Setelah diteliti ternyata kekuatan spiritual tak terbatas itu milik protagonis pria, mereka sekarang bingung apa yang harus dilakukan karena dunia novel itu akan runtuh oleh protagonis pria, apa mereka hancurkan saja dunia novel itu, toh mereka sudah menyalin dunia yang sama di ruang pararel.

Protagonis X FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang