20. sedih

11.3K 1K 14
                                    

.

.

.

  Dengan gips di tangan nya, Edward melihat Diego lewat jendela di dalam bangsal. Dia tidak menyangka Diego berani melawan puluhan orang dengan hanya 15 orang dipihak nya.

  Matheo menghampiri Edward, keadaan matheo dengan tangan dan kepala yang diperban tidak membuat wajah nya suram, dia tampak lebih ceria dari biasa nya yang malas.

" Apa bos sudah bangun? ". Tanya Matheo

" Belum, bos terus mengigau menyebut nama Anaya ".

  Matheo mengorek kuping nya, " hah apa? Anaya? Bukan nya Kayra? ".

" Aku sudah menyebutkan, bos itu menyukai Anaya bukan Kayra ". Ucap Edward

  Matheo mengerutkan kening, dia sudah tahu dari wajah bos jika bos nya pasti menyukai Kayra tapi kenapa menyebut Anaya saat koma?

" Hey, apa bos sudah bangun ". Mereka berbalik melihat ke Alan yang datang dengan Kayra.

  Matheo gelagapan, dia melihat bangsal kemudian melihat Kayra, Matheo menghampiri Alan dan membawa nya ke sudut.

" Kenapa kau membawa Kayra kesini? ". Bisik Matheo

" Aku melihat nya di rumah sakit, kata nya dia sudah melakukan pemeriksaan kesehatan, aku membawa nya menemui Diego, aku pikir Diego akan senang ". Ucap Alan dengan polos.

" Sialan ". Matheo berbalik, wajah nya melotot melihat Kayra yang sudah memasuki bangsal.

" Ed, kenapa kau memberitakan nya masuk? ".

  Edward menggaruk kepala nya yang tidak gatal, " dia memohon pada ku, aku tidak enak melihat nya sedih jadi aku membiarkan nya masuk ".

  Matheo menatap datar, " bodo ah ".

  Kayra masuk dan melihat diego yang berbaring di tempat tidur. Dia dengan hati hati duduk di dekat tempat tidur dan memandangi Diego.

" Sistem, kata mu Diego akan baik baik saja ".

[ Nona, Diego memang baik baik saja, dia masih hidup kan ]

" Sistem, Diego itu koma, kau sangat tidak berperasaan ".

[ Sistem bukan sistem cinta, tentu saja sistem tidak punya perasaan ]

" Kau...huh, aku tidak akan menang melawan mu ". Ucap Kayra pasrah

" Anaya...Anaya ". Gumaman Diego yang pelan dan tidak jelas terdengar sangat sangat jelas di telinga Kayra.

  Kayra menatap kosong pada wajah Diego, dia tahu tubuh Diego dikendalikan, bukan kehendak Diego mengucapkan itu, tapi mendengar Diego secara langsung seperti ini membuat hati nya entah mengapa sesak, Kayra tahu dia mengerti, dia sangat...

  Kayra mengambil napas dalam dalam dan mendongakkan kepala nya ke atas menahan air mata nya yang entah mengapa keluar.

  Kenapa sih? Dia tidak ingin menangis kok? Kenapa air mata nya keluar? Kenapa dia sangat emosional sih? Apa apa nangis, bahkan hal kecil seperti ini dia menangis, dia sangat cengeng sekali.

  Kayra menggigit bibir bawah nya, tenggorokan nya terasa tercekat, Kayra meremas rok nya.

Tenang Kayra

Tenang

" Anaya ".

  Kayra menutup mulut nya dengan kedua tangan, semakin dia tahan semakin tidak tertahankan, Kayra menghela napas dan air mata meluncur bebas dari mata nya, suara tangis nya yang kecil hampir tidak terdengar di ruangan yang sepi ini.

  Kesedihan nya akan selalu menjadi rahasia, cinta nya juga akan selalu menjadi rahasia, dia hanya orang yang tidak penting di kehidupan Diego, sekarang atau masa depan jika dia tidak bergerak semuanya akan terkubur mengikuti waktu.

  Kayra itukah yang kau inginkan?

  Kau rela semua nya mengikuti plot yang perjalanan hidup nya sudah direncakan?

  Kita tahu akhir kalian tidak akan bersama, apa kau akan pasrah menerima nya?

  Kayra diam melihat wajah nya di cermin wastafel, " apa kau rela dan menerima nya begitu saja? ".

  Mata nya melihat ke bawah, Kayra berbisik : " tidak ".

  Sistem merasa rumit dengan keadaan Kayra, apa Kayra akan menjadi antagonis nya? Apa kejadian ini menusuk titik hati nya membuat nya menjadi jahat seperti di film film itu?

" Sistem, apa semua nya bisa berubah walau dalam mode stabil? ".

  Sistem menjawab ragu, [ sistem tidak yakin, belum pernah kejadian seperti itu ]

" Berarti kemungkinan kecil akan berubah? ".

[ Mungkin ]

  Masih ada kata mungkin, walaupun keberhasilan nya adalah 2%, dengan ada nya keberuntungan dia pasti berhasil membuat Diego tidak dikendalikan lebih baik lagi Diego bisa bersama nya.

.

.

.

Kayra😔 : " uuh aku akan pergi saja ".

Diego : " tidak akan ku biarkan ".

Kayra : " kau sebenarnya menyukai ku kan? Kenapa kau selalu menyebutkan Anaya ".

Diego : " itu salah ku, maaf ".

Saffa : " 😈 hahaha lihat Diego meminta maaf...Diego meminta maaf pada seorang gadis loh gadis... Aku akhirnya melihat kau menelan ludah sendiri ".

.

.

.

Vote & komentar

Protagonis X FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang