Selamat membaca
.
.
.Saat sampai di sekolah, Kayra tidak ke kelas dulu, dia duduk di taman depan sekolah menunggu Saffa Adisti, tidak lama sistem dalam bentuk kucing berdiri.
" Apakah kau menemukan nya? ". Tanya Kayra
[ Target terkunci ]
Kayra melihat kerumunan siswa di gerbang utama, panah biru muncul di atas salah satu siswa : " apakah aku juga bisa melihat nya? ".
[ Tentu, Nona telah terikat dengan sistem ]
" Apa kau akan mengikuti Saffa? ".
[ Ya ]
" Baiklah, bisakah aku ke kelas? Pelajaran pertama akan dimulai ".
[ Bisa ]
Kayra mengusap surai lembut sistem : " sampai jumpa ".
[ Sampai jumpa ]
Saat di kelas, Mona dengan semangat bertanya : " tumben lebih dari jam setengah delapan? Apa perjalanan mu bermasalah? Macet? Atau kau terlambat bangun? ".
" Aku mencari seseorang ".
" Siapa? Laki-laki? Pacar mu? aku tidak menyangka kau akan pacaran? Apa dia memaksa mu? ".
" Ini hanya teman, dia perempuan ".
Mona terkulai lemah di bangku : " baru saja aku akan mengajak mu double date ".
" Tidak apa-apa, berkencan 1 pasangan lebih menyenangkan dan romantis, itu akan membuat kalian berdua lebih dekat ". Hibur Kayra
Mona kembali semangat : " ya kau benar, Jerome orang nya menyendiri...dia tidak ingin diganggu, kau tahu waktu itu... ".
Mereka mulai membicarakan hal random lain nya sampai bel masuk berbunyi.
Di waktu istirahat, Mona mengajak Kayra ke kantin, di perjalanan Kayra menghubungi sistem
" Sistem, apakah kau bisa mendengar ku? ".
[ Dengar ]
Kayra tersenyum : " dimana kamu sekarang? ".
[ Kantin ]
" Aku juga akan kesana ".
Di kantin ini ternyata sudah sangat ramai karena tingkah seorang gadis yang ternyata Saffa, Kayra membeli spageti dan duduk di tempat biasa nya, dia mengamati Saffa yang bercanda dengan para pemuda most wanted, tingkah konyol yang mengundang tawa dan sifat barbar nya membuat Kayra berpikir apakah urat malu Saffa ini sudah putus?
Dia tidak bisa tidak melirik Mona, kedua nya hampir sama hanya saja Mona lebih feminim, Mona melototkan mata nya seolah mengerti tatapan Kayra : " Kay...apa kau samakan aku dengan dia?! ".
" Sangat sadar diri ". Ucap Kayra
" Ugh ". Mona memegang dada nya sakit hati
" Tega nya...tega nya...tega nya...wahai kau temaaaan ".
Kayra memutar mata nya, dia melirik kembali pada Diego, kebetulan mereka saling menatap, seperti lomba menatap mereka bertahan sampai 10 detik, Kayra yang memalingkan muka nya pertama, dia ingin berteriak 'Diego melihat ku!'...tapi dia tetap menjaga image nya yang tenang dan anggun.
" Swet...swet...Diego lagi liatin siapa nih ". Goda Saffa, Saffa benar benar baru kali melihat wajah Diego yang seperti tidak nyata, ketampanan yang sangat tampan, dia yakin wajah Diego ini tidak akan pernah ditemui nya di kenyataan.
Saffa melihat ke arah yang Diego lihat tadi : " wow cantik nya ".
" Iya sayang nya dia tidak mudah didekati ". Celetuk Alan
" Apakah dia galak? ". Tanya Saffa penasaran
" Tidak, dia terlalu sopan jadi para laki-laki lebih berhati-hati dalam bicara saat didekatnya, singa pun bisa jadi kucing dihadapan nya ". Ucap Alan melebih-lebihkan di bagian terakhir nya
" Siapa nama nya? ". Tanya Saffa
" Kayra Alaska ". Ucap Edward
" Hah, jadi dia yang memajukan plot romantis nya ". Seru Saffa
Semua yang mendengar menyernyit heran, Alan bertanya : " hah, apa? Plot apa? ".
Saffa menutup mulut nya, dia tersenyum canggung : " hehe, apa? Plot novel Panjang nya Tembok Cina sangat bagus, perjalanan balas dendam keren dan kisah romantisme yang menyentuh ".
" Apa sih tidak jelas ". Ethan memutar mata nya
" Kenapa sih Ethan selalu sinis pada ku ". Dengan nakal tangan Saffa mencolek lengan Ethan
" Ck, jauh jauh kau ". Ethan meloncat menjauh dari Saffa dan menatap nya ngeri seperti gadis yang di depan nya itu hantu.
Semua orang tertawa melihat Ethan, mereka tahu Ethan ini anti disentuh perempuan, mereka kadang suka membuat lelucon bahkan sampai Ethan marah.
.
.
.Jangan lupa vote dan komentar
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Protagonis X Figuran
FantasyTokoh utama cerita ini adalah seseorang yang tiba tiba menyadari diri nya adalah seorang figuran di dunia novel. *** Kayra menemukan sebuah buku di bawah kursi halaman sekolah, ia tidak menyangka hanya dengan membaca nya akan membuat kepercayaan pad...