Seorang laki-laki yang memiliki iris mata coklat gelap dan tindik di telinganya tengah duduk di sofa bar dengan memegang gelas berkaki miliknya yang berisi alkohol.
"Lo ga mau ikut joget juga Ren?" tawar temannya yang bernama Damar.
DAMARES ADIKARA. laki-laki dengan tubuh tinggi, kulit putih, dan mempunyai sifat ramah pada semua orang terutama Wanita.
"Faren mana pernah mau joget-joget." sahut temannya yang lain bernama Arya.
ARYA BIMANTARA. cowok tampan dengan rambut belah tengah khasnya.
"Lo aja, gue jijik liat cewe-cewe kaya gitu."
Ini dia tokoh utama kita, DEAN FAREN ALFAHRI. Laki-laki dengan tubuh tinggi besar yang memiliki pahatan bentuk wajah nyaris sempurna.
"Gue balik dulu, di cari Mommy gue." pamit Albara.
ALBARA SATRIA ALLEN ANDERSON. laki-laki irit bicara yang mempunyai wajah minim ekspresi dengan dipadukan mata hitam pekatnya yang tajam.
"Yaelah Bar, ga asik lo ah." balas Damar.
"Tau, belum juga dapet berapa jam." Arya menimpali.
Albara tak perduli dan tetap pergi. Sebelum itu ia bersalaman dengan Faren sebagai tanda berpamitan. "Tiati Bro." pesan Faren yang hanya diangguki Albara.
"Kok lo biarin tuh si kulkas pergi sih?" kata Damar sedikit kesal karna Albara dibiarkan pergi begitu saja.
"Disuruh Ibunya. Gue juga kalo disuruh Bunda pulang ya pulang." balas Faren tenang.
"Emak-emak is another level of pain," celetuk Arya. "Gue juga sama. Kalo disuruh Ibu gue pulang juga gue bakal pulang, sayangnya gue ga punya ibu." lanjut Arya dengan terkekeh masam.
"Jangan gelap-gelap gitu lah bro omongan lo, buta ni gue. Mending joget aja ayo." ajak Damar dengan menarik tangan Arya dan membawanya ke tengah untuk berjoget bersama yang lain.
Sedangkan Faren hanya meminum Alkoholnya dengan santai tanpa berminat untuk ikut berjoget bersama yang lain. matanya melihat kesana kemari memperhatikan seisi ruangan ini hingga tatapannya berhenti pada seorang gadis berambut panjang dengan pakaian yang sangat ketat berwarna hitam. Selain ketat, pakaiannya juga terlihat sangat rendah hingga setengah dadanya pasti akan terlihat jika saja tidak tertutupi rambut panjang gadis itu.
Yang menarik perhatian Faren adalah perempuan itu hanya diam saja, duduk sendiri dengan menunduk dan terlihat tidak nyaman dengan pakaian yang dirinya gunakan sendiri. Gadis itu juga terlihat tidak nyaman berada di tempat ini. Faren terus memperhatikan perempuan itu dengan meneguk alkoholnya, menikmati rasa disetiap tegukannya.
Gadis itu duduk pada salah satu kursi yang ia tempati sendiri, hanya sendiri. beberapa kali dia membenarkan pakaiannya yang selalu terangkat karna memang pakaian yang ia gunakan adalah model pakaian pendek. ia juga terus berusaha menutupi dadanya dengan rambut panjangnya agar tak terlihat.
Jika tidak nyaman digunakan lalu kenapa masih dipakai? Dan dia kenapa ke tempat seperti ini jika hanya diam dan menunduk? Apa dia fikir tempat ini adalah perpustakaan? Bahkan gadis itu juga menepis para laki-laki yang berusaha menyentuhnya dan menolak ajakan para lelaki yang mengajaknya berjoget atau sekedar minta ditemani oleh gadis itu. Aneh sekali, pikir Faren.
"ARYA!" panggil Faren membuat Arya yang sedang asik berjoget jadi menghampirinya.
"Kenapa Ren?" tanya Arya.
"Bawain tuh cewe ke sini, paksa aja kalo ga mau." suruh Faren dengan menunjuk perempuan berbaju hitam yang sudah beberapa menit ia perhatikan itu.
"Tumbenan lo mau sama lonte-lontean begitu?" tanya Arya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
FABEL {ON GOING}
Teen Fictionkisah tentang seorang laki-laki yang memiliki iris mata coklat terang, wajah tampan, kaya raya, otak pintar dan populer. hidupnya sangat sempurna karna dia adalah sosok tokoh utama dalam cerita ini. DEAN FAREN ALFAHRI itulah nama yang berikan padan...