Rosie yang masih memeluk tubuh polos Jisoo yang berbalutkan selimut terbangun daribtidurnya karena suara getaran handphone. Matanya menyipit di ruangan gelap itu mencari asal suara, untungnya handphone itu menyala dalam gelap
Karena letaknya jauh dia mengguncang tubuh Jisoo disampingnya.. “Sayang.. ada telpon..”
Jisoo mengerang lalu membuka matanya, ia sungguh lelah dan mengantuk. Dengan berhat hati dia perlahan bergerak bangun lalu mengambil ponsel itu dengan wajah malas dia melihat ke layar ponsel.
“Siapa?” tanya Rosie pelan, Jisoo menjawab tanpa bersuara. “Eomma..”
“Loudspeaker aja sayang.” Pinta Rosie.
Jisoo menjawab panggilan itu dengan suara agak serak, maklum baru bangun banget. “Halo.. iya Eomma.. ada apa?”
“Jisoo.. aku tau aku mrngganggu malam malam..” ucap Suzy, dan terdengar dia menghela nafasnya. “Tapi malam ini Winter agak rewel tidak mau tidur.. sedari tadi dia menangis ingin bertemu dengan Mommynya.”
Mendengar itu wajah Rosie sedikit cemas. “Apa dia sakit Eomma?” tanya Rosie.
“Tidak.. untungnya dia baik baik saja. Entah mengapa dia malam ini dia begitu padahal malam kemarin dia baik baik saja tidur denganku dan Yeri.”
“Eomma tenang saja kami akan pulang lusa.. Winter akan baik baik saja.” Ucap jisoo kepada Suzy tapi wajah Rosie agak kurang setuju.
“Eomma.. apakah aku bisa bicara dengan Winter..” pinta Rosie
“Sebentar.. Bi.. bawa winter kemari..” ucap Suzy di line telpon. “Sini sayang.. ini Mommy mau ngomong sama kamu..”
Terdengar isak tangis Winter dan itu membuat Rosie sedih. “Baby.. sayang..”
“Mommy..” sahut Winter di sela sela tangisnya. Rosie merebut ponsel yang dipegang oleh Jisoo membuat Jisoo bersandar pada headboard ranjang.
“Anak Mommy yang pinter.. kenapa nangis sayang?”
“Mommy.. Daddy.. pulang..” setelah berkata itu isakannya semakin terdengar.
“Iya besok pagi Mommy sama Daddy pulang.. tapi winter janji dulu harus bobo sekarang ya.” Jawaban Rosie membuat Jisoo sedikit protes.. mereka masih punya waktu sehari lagi di tempat ini, namun Rosie melirik tajam ke arah Jisoo membuat Jisoo bungkam.
Dilain sisi Winter masih belim menjawab. “Winter janji sama Mommy ya sayang.. bobo dulu nanti besok pagi Mommy pulang..”
“Iya.. tapi.. Mommy nyanyiin aku ya..”
Hati siapa yang ga luluh kalo putri kecilnya menangis dan minta hal seperti itu. Akhirnya Rosie menurutinya.. dia bersenandung beberapa lagu dan betul Winter tertidur di pelukan Suzy yang menjadi pendengar lain bersama Bibi Han.
Setelah selesai dengan sambungan telpon Rosie beralih pada Jisoo yang sedari tadi memijat kepalanya tidak kembali tidur. “Kamu kenapa?”
Jisoo melihat Rosie sekilas.. “Kamu kenapa bilang kita pulang besok.. kan kita masih ada waktu disini sampai lusa.”
“Ya kasian Winter.. kasian Eomma juga mereka kedengarannya lelah.. lagian aku juga kangen Winter sayang.”
“Kamu mah gitu.. lebih sayang mereka dibanding aku.”
“Ya ampuuunn.. sama anak sendiri jelesnyaaaa.” Ucap Rosie sambil mencubit pipi Jisoo.
“Aku kan mau berduaan sama kamu lebih lama.”
“Iya nanti kan juga kita bisa tetep berdua sayang di rumah.”
“Bukan gitu.. nanti kalo pulang aku pasti udah sibuk lagi.” Ucap Jisoo dengan ekspresi murung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love - R
FanficLika liku perjalanan hidup seorang Kim Jisoo menjadi calon walikota kota Incheon ditengah keretakan rumah tangganya. Akankah ia kehilangan atau menemukan cintanya kembali?