Part 41

1.5K 174 84
                                    

Long time no see minionsss.. Gue balik sama short update.. Ga tau kapan bisa update lg tapi enjoy dulu aja update hari ini ya.. Seperti biasa gue ga edit ini chapter jadi kalo ada typo lu merem ajalah.. Author pamit..

***

Operasi Rosie selesai menjelang malam, keadaannya masih sangat kritis sehingga dia masih belum bisa dikunjungi siapapun kecuali dokter yang merawat karena kondisinya masih belum stabil.

Jisoo sudah terlihat lebih manusiawi sekarang dengan baju yang rapi dan bersih tidak seperti tadi siang.. seperti habis keluar dari medan perang karena bersimbah darah. Orang yang menemaninya juga bertambah karena Jenlisa datang setelah mengetahui kabar Rosie dari Somi.

“Dia wanita yang kuat.. aku yakin dia akan segera bangun.” Ucap Lisa memecah keheningan sambil mengeratkan pelukannya kada Jennie yang terlihat lelah, semenjak mendengar kabar naas tentang sahabatnya dia tidak berhenti menangis sambil memaki Lisa agar segera mengantarnya ke rumah sakit.

Jisoo yang mendengarnya sulit untuk tersenyum tapi dia memiliki permohonan yang besar pada Tuhan saat ini agar Rosie bisa kembali bangun dan sehat. Tak lama pintu terbuka dan terdengar suara tangisan Winter.

Dia datang bersama Susy yang terlihat agak kewalahan. “Aku sudah membujuknya tapi dia tetap ingin bertemu dengan Mommynya.”

Jisoo tidak bisa marah dan melarang anaknya walau bagaimanapun Winter masih kecil jelas dia akan mencari orang tuanya. Meskipun dadanya masih terasa agak sesak dia mencoba tersenyum saat melihat Winter lalu menggendongnya. “Sini sayang..”

Winter memeluk Jisoo dengan erat namun tangisannya kiran mereda ketika dia melihat Rosie terbaring di ranjang pasien. “Mommy.. Dad..”

Jisoo mengusap punggung Winter.. “Mommy sakit, jadi butuh istirahat.. Winter jangan nakal ya..”

“Mommy kenapa sakit telus Dad? Kalena aku nakal, Mommy sakit?” tanya anak 3 tahun itu dengan serius.

Entah dari siapa bakat ovethinking ini muncul, Jisoo menatapnya sambil tersenyum. “No.. Winter ga nakal.. Mommy sakit karena mommy lindungin Daddy dari orang jahat.”

“Mommy supelhelo?!” ucapnya dengan ekspresi kaget walaupun matanya masih basah dengan sisa air mata.

“Iya.. Mommy superhero..” jawab Jisoo sambil menyeka air mata Winter.

“Aku sayang Mommy..”

“iya sayang.. Daddy sayang Mommy juga.. winter sayang Daddy ga?”

“Sayang.. tapi aku lapel dad..”

“Ya udah Winter makan dulu sama Grandma ya..”

“No!aku mau makan sama Mommy..”

“Tapi Mommy masih bobo sayang.”

Winter sudah hampir berderai air mata lagi tapi Lisa dengan otak encernya langsung memotong pembicaraan mereka “Ah.. aku baru ingat.. didekat sini ada animal café.. disana kita bisa bermain dengan kucing dan anjing yang lucu.. jika Winter mau makan bersama onty, onty akan ajak winter kesana.. bagaimana?”

Anak 3 tahun itu tentu ingin bermain dengan hewan hewan lucu, tapi dia juga ingin makan bersama Mommynya.

“Nanti kita akan makan bersama kalau Mommy sudah bangun ya..” tambah Jisoo.

Winter melirik Jisoo seperti meminta ijin.. dan Jisoo hafal sekali kebiasaan anaknya. “Boleh.. Winter boleh pergi ke animal café.. asal jangan main jauh jauh ya harus dekat onty Lisa sama onty Jennie ya.”

Love - RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang