Part 39

1.1K 159 89
                                    

Pagi Itu beberapa anggota kepolisian tambahan datang ke Kim’s Corp untuk penangkapan Go Eun sebagai tersangka pembunuhan Lia sang pramugari.

Penangkapan berlangsung lancar tanpa ada perlawanan yang berarti. Go eun yang awalnya terkejut, lalu diam seribu bahasa tidak menjawab satupun pertanyaan polisi sambil menunggu pengacaranya datang.

Alhasil Go Eun di bawa oleh para polisi ke kantor untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Jisoo tidak tega menyaksikan kejadian itu, dia tetap menunggu di ruang meeting bersama Rosie, Jennie dan Lisa serta Soohyun.

Setelah detektif Lee kembali keruangan, dia menjelaskan kalau kasus ini akan segera diusut hingga tuntas dan meminta kesediaan mereka semua untuk siap jika dipanggil sebagai saksi di pengadilan.

Jennie dan Lisa merasa cukup lega jadi mereka memutuskan untuk kembali ke apartemen untuk istirahat sehabis peristiwa menegangkan yang terjadi pagi ini. Sedangkan Jisoo dan Rosie terpaksa diantar oleh Soohyun untuk oulang ke kediaman Kim dengan alasan keamanan, dan merekapun setuju.

Setelah sampai di halaman kediaman Kim, Soohyun berbicara tentang rencana kedepan untuk perlindungan Jisoo bersama detektif Kim di dalam mobil, namun Rosie sudah terlalu kangen dengan anak semata wayangnya jadi dia permisi untuk ke dalam lebih dulu dan Jisoo mengijinkannya.

Rosie berjalan ke dalam dengan langkah yang ringan, hatinya sangat lega karena nyawa Jisoo tidak dalam ancaman bahaya lagi. Mereka bisa hidup dengan normal layaknya keluarga lain tanpa rasa takut dan cemas setiap hari.

“Non.. sudah pulang..” tanya Bibi Han dari dalam rumah.

“Iya Bi.. baru saja.. Winter gimana? Dimana dia sekarang?” sahut Rosie sambil melihat ke dalam rumah yang terlihat agak sepi itu.

“Loh.. Non ga dikabari? Non winter pergi sama Nyonya sama Non Somi main ke Kids zone karena sejak kemarin moodnya jelek Non. Tapi ga akan lama lagi juga pulang kok non sepertinya..” jawab Bibi Han. “Non sudah makan?”

“Sudah Kok Bi.. kalau begitu aku ke kamar dulu ya..” sahut Rosie sambil melenggang ke lantai 2.

Di mobil Detektif Lee mendengar percakapan Rosie dari earpiece yang terhubung ke penyadap yang tadi pagi dipansang ke pakaiannya. “Maaf memotong pembicaraan kalian.. sepertinya nona Rosie lupa melepaskan alat penyadapnya.. aku bisa mendengarnya berbicara dengan salah satu pelayan di dalam.” Ucap detektif Lee.

Jisoo tersenyum kecil.. “Dasar.. dia memang agak ceroboh.. maaf detektif aku akan segera memberitahunya ke dalam setelah pembicaraan kita selesai.

***

Di dalam kamar saat Rosie membuka jaket dan menaruhnya di ranjang dia mendengar pintu terbuka. “Aku senang masalah kita akhirnya selesai juga.” Ucapnya sambil berbalik ingin menyambut Jisoo.

Namun naas bukannya Jisoo yang dia dapat tapi tamparan keras di pipinya sehingga membuatnya terhuyung jatuh ke ranjang. “Wanita berengsek!! Berani melawanku?! Mengacaukan rencanaku?!”

Rosie yang masih terkejut sambil memegang pipinya menatap pria di depannya. “A-Appa?”

Ya pria kebapakan itu sekarang menunjukan sifat aslinya. Matanya memerah karena marah. Dia berjalan cepat mendekati Rosie lalu mencengkram lehernya dengan sebelah tangan. “Chh.. tak usah lagi kau memanggilku begitu.. gadis sialan.. kau ingin membalas kebaikanku dengan menusukku dari belakang?!”

Rosie tidak bisa berkata kata dia hanya bisa mengeluarkan erangan karena lehernya tercekik oleh Junghyun.

“Kau ingin Jisoo dan anakmu tau masa lalumu?! Dasar jalang.. seharusnya aku tak mempercayaimu!” ucap Junghyun sambil melayangkan tangannya lagi menampar pipi Rosie lalu dia melepaskan cengkraman tangan lain di lehernya membuat Rosie terbatuk karena sesak.. dia terguling ke lantai sambil menghirup udara sebisanya.

***

Di dalam mobil detektif Lee terkejut dengan apa yang didengarnya lalu dia memberitahu Jisoo dan Soohyun. “Nona Rosie! Dia dalam bahaya.. ada yang menyerangnya di dalam.”

Perkataan detektif Lee mengejutkan Jisoo yang langsung keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah lalu tak lama disusul oleh Soohyun dan detektif Lee.

***

Junghyun tersenyum sinis sambil mengeluarkan senapan dari balik jas hitamnya. “Percuma aku berbuat baik pada wanita jahanam sepertimu dan Go Eun.. kalian tak berguna! Aku akan membunuh anak itu dengan tanganku sendiri.. tapi aku akan membunuhmu lebih dulu.” Ucap Junghyun yang terkekeh seperti orang gila sambil mengokang senapan.

Rosie yang dilanda rasa takut terseok seok di lantai.. “Appa.. kenapa appa ingin sekali membunuh Jisoo.. dia anak-“

“Dia bukan anakku sialan!!” bentak Junghyun

Bersamaan dengan itu Jisoo masuk ke kamar dengan ekspresi tak karuan. “Appa.. apa yang kau katakan? Aku bukan anakmu? Kaulah yang ingin membunuhku??”

“Jisoo.. kenapa kau kemari.. pergilah!!” ucap Rosie.

“Diam kau bangsat! Ya! Kau bukan anakku! Anak haram sepertimu pantas mati.” Junghyun menekan pelatuk senapannya menembakan beberapa peluru kedepannya.

” Junghyun menekan pelatuk senapannya menembakan beberapa peluru kedepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jisooo!!”

Jisoo terjatuh ke lantai dengan beban berat di tubuhnya.. kejadian itu begitu cepat. Sebelum kekacauan semakin menjadi Soohyun dan detektif Lee datang menyergap Junghyun.. Soohyun memukul Junghyun hingga pingsan. Di lantai lalu detektif Lee memborgol tangan dan kakinya.

Jisoo terbangun mendekap sosok gadis pirang kesayangannya.. peluru yang dilayangkan Junghyun dihalau oleh Rosie.. tangan Jisoo yang memeluk Rosie terasa basah.. lengket karena darah yang menyeruak keluar merembes ke pakaiannya yang sekarang terlihat lebih gelap.. dengan nafas tercekat Jisoo membaringkan Rosie dipangkuannya..

“Rosie.. Sa.. sayang..” deraian air mata sudah tak terbendung menetes ke pipi.

Pandangan Rosie sudah agak kabur.. tangan dan kaki sudah terasa lemas sekali.. dan dadanya terasa sesak menyakitkan membuatnya kehilangan kemampuan untuk berkata kata..

“Panggilkan ambulans!” ucap Soohyun.. Jisoo sudah tak bisa berfungsi normal karena melihat begitu banyaknya darah yang keluar..

“Akan terlambat jika kita menunggu ambulans datang pak.. kita harus membawanya.” Sahut detektif Lee.

Sontak Soohyun dan Detektif Lee mendekati Jisoo.. “Jisoo dia harus segera dibawa ke rumah sakit.. ayo kita bergegas.”

Detektif Lee dan Soohyun membopong tubuh Rosie dengan hati hati, bibi han yang melihat hal itu langsung membantu Jisoo yang terlihat gemetar utnuk masuk ke dalam mobil. Rosie ada dipangkuannya.. tak hentinya dia memanggil nama Rosie sambil mendekapnya. Detektif lee melajukan mobil dengan cepat ke rumah sakit sedangkan Soohyun melapor pada rekan polisi tentang kejadian yang baru saja terjadi dan meminta tim untuk mengamankan Junghyun dikediamannya.

Love - RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang