Setelah perjalanan mereka dari supermarket, Jisoo segera menurunkan belanjaan lalu mengaturnya ke dalam lemari dan kulkas dibantu oleh Rosie. Setelah selesai Rosie menyuruh Jisoo beristirahat karena dia terlihat kelelahan sedangkan Rosie mulai mengikat rambutnya dan memasang celemek. Ya dia ingin memasak hari ini.
Memang dia bukanlah tipe orang yang jago memasak apa saja tapi selama tinggal di Australia sendirian mau tidak mau dia harus bisa masak agar bisa bertahan hidup, jadi malam ini dia ingin memasak masakan western yang simple yaitu pasta dan dia ingin membuat kue coklat sebagai dessert.
Selama memasak, Rosie berpikir Jisoo sedang mandi atau nonton Tv tapi setelah dia selesai memasak dan tinggal menunggu panggangan kue matang dia berjalan ke dalam dan mendengar suara TV namun yang dilihatnya malah Jisoo yang terbaring di sofa dengan mata terpejam dan mulut yang sedikit terbuka.
Mungkin dia sangat kelelahan setelah mengemudi kesana kemari dan berbelanja hari ini pikir Rosie.
Rosie mendekati sosok Jisoo lalu berjongkok di sebelahnya memandangi paras cantik Jisoo yang polos. Jemarinya mulai menyentuh alis, hidung mancung dan bibir Jisoo perlahan membuat Jisoo sedikit mengerutkan dahi dalam tidurnya.
Rosie mengecup pipi Jisoo beberapa kali, dan hal itu sukses membuat Jisoo terbangun dengan memicingkan sebelah matanya.
“Cape ya?” tanya Rosie dan Jisoo mengangguk.
“Makan dulu ya.. ntar baru lanjut istirahat soalnya kalau makanannya dingin nanti ga enak.”
Jisoo mencoba mengendus aroma masakan di ruangan itu.. “Wangi banget kamu masak apa?”
“Rahasia.. ayo bangun kita makan.. aku udah laper.”
Merekapun beranjak ke ruang makan, dan tak disangka Jisoo makan dengan lahap tanpa berkata apapun. Rosie melihat hal itu dengan bangga, tandanya Jisoo menyukai masakannya karena sesekali juga Jisoo mengeluarkan suara suara lucu ketika makan makanan yang ia sukai.
“Tau gitu aku mau makan masakan kamu dari dulu..” ucap Jisoo sambil melahap makanan keduanya, kue coklat buatan Rosie.
“Kenapa? Baru tau masakan aku enak?”
Jisoo mengangguk lagi sambil mengunyah kue coklat yang meleleh di mulutnya.
“Enakan mana masakan aku atau Eomma?” tanya Rosie tiba tiba membuat Jisoo terdiam.
Wah pertanyaan menjebak ini pikir Jisoo.. salah jawab tamat riwayat..bisa bisa ngambek lagi nih Rosie.
“Masakan kamu enak.. masakan Eomma enak tapi berbeda jenis.. Eomma banyak masak masakan korea sedangkan kamu masakan western.. tapi kalau kamu tanya aku lebih suka yang mana.. aku lebih suka masakan kamu.”
“Kenapa gitu?”
“Soalnya Eomma kalau masak dibantu Bibi Han, curang.. kalau kamu kan masak sendiri tadi..”
Walau Rosie tau betapa Jisoo menyukai masakan ibu mertuanya tapi dia senang Jisoo memilih menyukai masakannya kali ini. Melihat senyum di wajah Rosie, Jisoo merasa jawabannya kali ini cukup memuaskan.
***
Hari mulai gelap, dan Jisoo sudah mandi dan memakai piyamanya tapi setelah keluar dari kamar mandi dia tidak bisa menemukan Rosie dimanapun jadi dia mencari keseluruh area rumah dan hasilnya nihil. Dia semakin kebingungan dan sesaat dia mendengar bunyi gemercik air dari area belakang dan mulai berjalan ke arah sana.
Betul saja Rosie ada di kolam air hangat sedang berendam namun dia memakai kaos dan celana pendek. “Kamu mau berendem kok ga bilang bilang.” Ucap Jisoo menbuat Rosie menoleh ke arahnya.
“Bukan gitu.. tadi aku baru kepikiran juga pas kamu lagi mandi.. aku udah ketok tapi kamu ga denger.” Ucapan Rosie membuat Jisoo cemberut.
Namun calon walikota ini tak habis akal, dia membuka piyamanya menyisakan badannya hanya terbalut sport bra dan boxer lalu diapun ikut nyemplung ke kolam seperti anak kecil.
Rosie yang melihat itu terkejut. “Yah kamu ini apa apaan..”
“Tapi aku ingin berendam juga Rosieee..”rengek Jisoo.
“Iya boleh tapi kenapa kamu harus membuka baju.. aku saja tidak berani.. lihat ke sebrang.. ada penghuni bagaimana jika mereka melihatmu?” sahut Rosie agak panik.
Jisoo melihat kesebrang sekilas lalu menarik Rosie mendekat dan mendudukan Rosie di pangguannya dan Jisoo memeluknya dari belakang dan menaruh wajahnya di pundak Rosie. “Begini saja aman.. kita tetap bisa berendam berdua tanpa aku kelihatan oleh mereka kan.”
Well Rosie tidak memikirkan hal ini sebelumnya dan ternyata ga salao mencalonkan diri jadi walikota, otaknya sangat encer jika menghadapi masalah. Dan dia tidak keberatan sama sekali dengan posisi mereka saat ini, justru dia merasa nyaman.
“Soo..” panggil Rosie memecah keheningan mereka saat menikmati air hangat yang menghilangkan rasa pegal ditubuh mereka.
“Hmm?”
“Jika terjadi sesuatu di masa depan tetaplah percaya padaku ya.. percayalah apa yang kulakukan itu untuk kebaikanmu dan kemananmu juga winter.”
Perkataan Rosie membuat Jisoo bingung. “Kenapa kamu ngomong gitu? Memangnya ada apa? Bilang sama aku.. kamu kuatir? Kalau yang kamu bilang itu menyangkut pencalonanku, aku bisa aja batalin itu.. buat aku prioritas utamaku itu kamu dan winter.”
Rosie menggeleng.. “Bukan.. bukan karena itu kok sayang tenang aja.. aku dukung kamu 100%.. tapi kamu janji ya percaya sama aku dan tetep cinta sama aku sampe kapanpun.”
“Rosie.. apa yang kamu sembunyikan dariku hmm?” ucap Jisoo sambil memicingkan matanya.
Rosie menoleh dan menatap wajah Jisoo sesaat. “Kim Jisoo..”
“Hmm?”
“Matamu begitu indah sampai mengalahkan keindahan jutaan bintang di langit.”
Jisoo terdiam sesaat namun dia tertawa tiba tiba membuat Rosie terkejut. "Bhahahahahaha...#
“Ih kok malah ketawa sih?”
“Aku kira kamu mau ngomong serius apa.. taunya mau gombal.. gombalin kamu itu tugas aku sayang.”
“Tapi aku beneran seriuuuss.” Rengek Rosie.
“Iya aku tau..” Ucap Jisoo sambil menangkupkan kedua tangannya di pipi Rosie. “Kalau mataku melebihi bintang bintang, maka matamu itu adalah semestaku Rosie.”
Seketika waktu seakan berhenti saat Rosie menyatukan bibir mereka berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love - R
Fiksi PenggemarLika liku perjalanan hidup seorang Kim Jisoo menjadi calon walikota kota Incheon ditengah keretakan rumah tangganya. Akankah ia kehilangan atau menemukan cintanya kembali?