Reza dan teman temannya kini tengah berkumpul di markas mereka.Radeos bukanlah gang yang suka mencari masalah dan membuat onar.
Radeos terkenal dengan keberutalannya jika ada yang berani mengusik mereka. maka dari itu gang motor lain tidak ada yang mau mencari masalah dengan mereka kecuali, gang Tirex musuh bubuyutan Radeos.
Dulunya kedua gang itu berteman dengan baik tetapi ada problem yang membuat mereka terpecah belah.
Back to topik.
Markas sangat ramai mereka sibuk dengan kegiatan masing - masing, ada yang main catur ada yg main gitar dll.
Sementara Reza dan anggota inti tengah bermain game kecuali Morgan yang sibuk dengan ponselnya.
"Za, balapan?."ucap Morgan yang sontak membuat mereka semua mengentikan aktifitasnya. mereka tentu mengerti.
"Si bank kredit kagak ada kapok kapoknya ya ngajakin duel."ujar Gilang kesal.
"Padahal tu anak selalu kalah."sambung Galang.
"Gimana?"tanya Morgan.
"Ok."Reza mengangguk dan tersenyum miring.mereka yang melihatnya bergidik ngeri.
"Kok tiba tiba gue laper yah."celetuk Gilang dengan mata melirik ketuanya.
"Sama, nih anak di perut gue meronta ronta minta di isi." sambung Galang.
Reza memutar matanya malas dia melemparkan Kartu Black keard miliknya yang di terima dengan senang hati oleh Gilang.
Karna saking senangnya Gilang refleks memeluk laki laki itu."Peka banget bos gue."
Reza memberontak dan mendorong Gilang samapi terjungkal."Lo bau."
"Sialan lo!"umpat Gilang dengan meringis mengusap pantatnya yang terasa sakit.
Sementara mereka malah menertawakan nasib laki laki itu membuat Gilang bertambah kesal.
"Dari pada lo, ketua gang kok mukanya gak ada sangar sangar nya."balas Gilang mengejek.
"Mana tu muka mirip bayi lagi."timpal Galang.
ReA menatap kedua manusia kembar itu dengan tajam."Ngomong apa lo hah?"
Gilang dan Galang saling menatap dan berancang ancang...
"Kabur ada bayi ngamuk."kedua manusia kembar itu berlari terbirit birit keluar dari markas.
"Sini lo berdua, sialan!"
Reza melirik mereka yang sedang menahan tawa."Mau mati lo semua hah?"bentaknya.
Mereka tersentak kaget dan menormalkan ekspresinya kembali.
Dasar bayi beruang.
"Emang muka gue kayak bayi apa."gumam Reza pelan dengan raut wajah kesal.tapi gumaman nya masih terdengar oleh Morgan yang duduk di sebelahnya.
"Ngaca!"
Reza melirik laki laki itu seraya menaikan sebelah alisnya.
"Ngaca sana!"
Dengan polosnya Reza malah menuruti perintah temannya melangkah masuk ke dalam kamar pribadinya yang ada di markas.
Sementara Morgan menatap kepergian temannya dengan datar. setelah itu dia kembali menatap ponselnya.
Sedangkan di dalam kamar. Reza tengah menatap wajahnya di cermin. "Mana ada muka gue kaya bayi, sangar gini."ucapnya.
"Ngada ngada tu dua tuyul."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALREZA
Teen Fiction"Za, gue suka sama lo!" -Oliv "Gue gak!"- Reza "Kalo gak suka balik ya gapapa, gue tetap petrus Sihombing sampai hati terombang-ambing!" ***** "Stop ngejar-ngejar gue, gue risih!" - Reza "Yaudah stop cakep! gue naksir!" ***** - Tetap mencintai walau...