50 - TERCYIDUK

2.8K 126 5
                                    

Mendengar teriakan itu sontak membuat keduanya terkejut dan menjauhkan diri.
di sana terdapat Alvin yang berada di
gendongan Vano dengan ketiga orang
lainnya yang menatap mereka dengan
pandangan tak percaya.

"Wah gila!"

Oliv meringis melihat tatapan datar yang di tunjukan Vano padanya.saat menunduk matanya membola melihat penampilannya yang sedikit berantakan terlebih kedua kancing bajunya terbuka entah sejak kapan ia tidak menyadarinya.

Buru-buru Oliv mengancingkan nya kembali dalam hatinya ia merutuki dirinya sendiri sudah di pastikan nanti ia akan mendapat wajengan dan peringatan.

Kalau sudah seperti ini Oliv hanya bisa
pasrah.

"Abang lagi ngapain?"mata Alvin memicing menatap keduanya bergantian seketika matanya melotot melihat wajah perempuan yang tidak asing di matanya.

"KAKAK GEMOY!"

Alvin memberontak di dalam gendongan Vano sehingga ia di turunkan kaki kecilnya berlari dan menubruk perempuan Itu dengan pelukan.

"HUWAAA AVIN KANGEN BANGET SAMA KAKAK GEMOY."

"Omegat pacar kecil gue!"pekik nya membalas pelukannya.

Oliv melepaskan pelukannya beralih menangkup kedua pipi gembul nya.
"Lama gak ketemu makin ganteng aja."

"Avin ganteng?"

"Banget, abang kamu aja kalah ganteng nya."

"Auw, Avin jadi malu di fuji cewek cantik."
Alvin tersenyum malu-malu membuat Oliv
tak tahan untuk mencium kedua pipinya. mendapatkan hal itu Alvin bersorak gembira karena baru saja mendapat ciuman dari cewek cantik.

"Genit banget bocah!"gumam Galang menggelengkan kepalanya.

Berbeda dengan Reza yang sudah melotot kan matanya melihat interaksi keduanya.

Kembali dengan Alvin yang membalas dengan kecupan yang lama dan basah sehingga menimbulkan suara.

"Muach."

"Heh!"

Tentu aja Reza tidak terima gadis nya di cium orang lain selain dirinya dan itu adalah adiknya. ia pun menarik Oliv dan menjauhkan nya yang membuat Alvin melotot.

"Abang..."

"Apa? kenapa cium-cium? ini pacar abang!"potong Reza melotot.

"Ih abang jangan halu, kakak gemoy ini pacal nya Avin!"

"Lagian kakak gemoy mana mau sama abang, abang kan galak, mukanya datal kaya aspal."lanjutnya yang mendapat pelototan.

"Gak percaya?"

Alvin menganggukan kepalanya dengan tangan terlipat di depan dada namun tak lama matanya membulat melihat sang abang mencium pipi kakak gemoy nya.

"See?"

"ABANG GAK BOLEH CIUM-CIUM KAKAK GEMOY NYA AVIN!"

"Kenapa, kan pacar abang."

"Enggak, gak boleh!"

Alvin segera memisahkan keduanya tubuhnya menyelip di tengah-tengah sebagai perbatasan.
tangan mungil nya memeluk pinggang Oliv erat.

"Lepas!"

"Ndak mau!"

Mereka berdua berseteru dan orang yang di rebutkan malah asik menonton dan terkikik geli resiko jadi orang cantik ya gini pikirnya.

"Udah-udah jangan berebut, si cantik ini pacar kalian berdua okey?"

Layaknya pada anak kecil Oliv membawa keduanya duduk di kedua samping kiri
dan kanan nya.

ALREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang