22 - RASA YANG MULAI TUMBUH

6.1K 371 17
                                    

Reza menatap seluruh anggotanya."Siapa yang nyerang Panji?"tanya Reza to the point.

Hening.

"Gue tanya sekali lagi, siapa yang ngehajar Panji?"suara Reza berubah menjadi lebih dingin, tatapan matanya pun lebih tajam.

Semua menundukkan kepalanya takut
atmosfer di ruangan ini terasa sangat dingin.

"Tinggal ngaku apa susahnya sih bangsat!"ucap Gilang kesal melihat mereka yang hanya diam.

"Gak ada yang mau ngaku? oke."Reza berdiri dari duduknya.

"Oke gue ngaku, gue yang nyerang panji bang."ucap Rozer menatap Reza takut.

BUGH!

Reza memukul rahang Rozer sehingga lelaki itu terjatuh, mereka semua terdiam melihat apa yang di lakukan Reza.mereka yakin Reza bisa menyelesaikan masalah ini.

"Kenapa?"tanya Reza.

"Masalah cewek bang."jawab Rozer menunduk.

"Ck!"Vano berdecak setelah mendengar alesan anggotanya itu.

"Cekcok cuman ngerebutin satu cewek? gak ada kegiatan lain yang lebih bermanfaat lagi lo? jangan suka menyerupai hewan!"ucap Morgan.

Skakmat!

Rozer hanya diam menunduk ada benarnya juga.tapi ini masalah hati brow...

"Keroyokan berapa orang lo sampek si panji masuk rumah sakit? setau gue si panji lumayan jago bela diri, gak mungkin kalo lo nyerang sendirian."tanya Vano.

"Yoi mana sampe masuk rumah sakit lagi. "timpal Galang.

"Delapan orang bang, yang bantu gue nyerang si panji temen sekolah gue, gak ada sangkut pautnya sama anak-anak Radeos."jelas Rozer.

"Cewek masih banyak jangan di permasalahin, bangun lo."Reza mengulurkan tanganya kepada Rozer yang masih berada di lantai akibat pukulannya tadi.

Rozer menerima uluran tangan Reza."Sory yah bang, gue denger kalian pada dapet skorsing."

"Sans!"Reza menepuk pundak Rozer
kemudian kembali duduk di tempatnya tadi.

"Cewek lo selingkuh kan? tenang gue masih punya cadangan buat lo mau modelan kek gimana? sexy? kaya? cantik? tomboy? gemoy? polos? atau yang ganas?"pertanyaan Gilang berhasil mencairkan suasana yg tegang.

"Solehah bang!"sontak jawaban Rozen mendapat galak tawa dari mereka semua sedangkan Gilang terdiam.

Sevage nih

Mantep kali jawaban kau.

"Cukup menghibur bintang satu."komentar Vano.

"Bang gue mau nanya sama lo,"tanya Ben pada Galang.

"Apa?"

"Kriteria cewek idaman lo kek gimana si bang?"

"Hm, yang pasti satu keyakinan, keturunan nya bagus, solehah, sayang sama gue dan keluarga
gue, yang pastinya cantik dohir sama batin!"

ALREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang