25 - UNGKAPAN

6.7K 372 61
                                    

MENUNGGU VOTMEN DARI KALIAN
>_<



"Helowww Galang ganteng is hare!"seru Gilang yang baru saja datang.

Halah gantengan dede Ben kali.

Orang mah baru dateng tuh ngucap salam.

Definisi gak ada akhlak yah begini.

"Yaudah gue ulang nih."dengan konyol nya lelaki itu kembali keluar dam kembali masuk ke dalam markas.

"Assalamualaikum, gelut yuk!"ucapnya yang mendapat tatapan datar dari teman-temannya tapi tak ayal mereka menjawab salam dari lelaki itu.

"Wa'alaikumsalam!"

"Abis dari mana lo?"tanya Vano.

"Abis dari rumah nenek gue, di palembang."

Galang tampak menyatukan kedua aslinya heran."Loh kok palembang?"

"Perasaan udah dalem tapi di biarin ngembang, yhaaa."jawab Gilang bermaksud menyindir temannya.siapa lagi kalo bukan Reza!

"Eh bang, lu asli mana sih?"tanya Ben pada Alex.

"Gue asli subang."

"Oh subang jawa barat?"

"Bukan,"

"Terus?"

"Subang, suka tapi gak berani bilang, yhaaaa."bukan Alex yang menjawab melainkan Gilang.

Reza melirik Gilang sinis.ia tahu laki-laki itu tengah menyindir dirinya.ia bukan tidak berani tapi ia masih harus memastikan perasaannya!

Tunggu saja tanggal peje nya!

Halahhhhhh...

"Btw entar malem noking yok."ajak Galang.

"Gasin aja!"

"Malam ini gue gak bisa!"dengan serempak mereka menatap Reza seolah meminta penjelasan. ada urusan kah?

"Kenapa? si Avin gak yang ada yang jagain?" tanya Vano. karena biasanya alasan itu yang membuat laki-laki itu tidak ikut yaitu menjaga adiknya, Alvin.

Reza menggeleng kan kepalanya.
"Lah terus?"

"Ngedate."

"WHAT?"

***📍***

Sementara di sebuah kamar yang terlihat berantakan, seorang gadis tengah mengobrak abrik isi lemari nya.

"Is ini jelek."

"Ini juga."

"Baju gue kok gini-gini aja gak ada yang wah wah gitu?"omel Oliv mencek satu persatu baju-bajunya.

"Huwaaa gak ada yang bagus, terus nanti malem gue mau pake baju apa dong?"rengek Oliv menghentak-hentakan kakinya kesal.

Oliv menyandarkan punggungnya pada lemari dan berpikir apa yang harus ia lakukan sekarang.

Setelah berpikir cukup lama akhirnya gadis itu mempunyai ide. senyum lebar pun terbit di wajah cantiknya.

"Shopping!"serunya berjalan mengambil dompet dan membukanya. saat itu juga senyum nya pun luntur seketika.

"Kok kosong? masa duit gue abis? kartu kartu gue juga mana kok gak ada sih?"ucap Oliv bingung melihat dompet nya kosong.

Tak lama Oliv menepuk keningnya ia baru ingat sekarang kartunya masih ada di tangan maminya. Karena sehabis mendapat hukuman ia belum sempat mengambilnya, terlebih orang tuanya sekarang tengah berada di luar kota.

ALREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang