Birthday school - two

1K 64 12
                                    

Saat masuk keduanya di sambut oleh banyak
orang-orang yang tengah menikmati pesta.
berkumpul dengan duduk melingkar dengan kelompok masing-masing sambil bercekrama
dan ada pula yang menikmati hidangan.

Interior hotel pun sangat lah modern dan itu
terlihat sangat indah juga di tambah dengan
adanya panggung di depan sana yang tepat
di belakangnya ada layar yang menampilkan
tulisan Happy birthday SMA DHS yang ke 65
tahun. di sisi kanan dan kiri pun terdapat
meja panjang yang berisi hidangan dan
juga minuman.

Oliv mengedarkan pandangan nya untuk
mencari teman-teman nya. tapi tiba-tiba
Reza sudah menariknya ke arah meja
bertender. dan di sana terdapat dua
temannya yang berkumpul bersama
ke empat teman Reza.

"Anjay, pangeran kodok bersama
putri bawang merah nampak nya
sudah hadir dalam pesta pemirsa."
baru saja mereka sampai, Galang
sudah menyambut nya dengan
celotehan yang tak bermutu nya.

"Salah anjir, yang bener itu Sangkuriang
sama putri malu."sahut Vano.

Oliv pun sontak menimpuk kepala
Vano dengan tas nya.

"Lo juga salah tolol, yang bener itu
pangeran kodok sama putri salju."
ucap nya membuat Reza melotot.

"Yang!"seru nya tidak terima.

Masa wajah setampan ini di
samakan sama kodok? yang
benar saja.

Oliv pun memberikan cengiran nya
pada Reza.

"Becanda bep."

Reza menghela nafas nya ia
sudah terbiasa dengan ini.

Sementara Zia menggelengkan
kepalanya miris. bego semua.

"Btw di make-up in siapa lo? kok cantik."
ucap Oliv menatap Naomi intens. malam
ini Naomi terlihat sangat cantik menurut
nya. berbanding jauh dengan Naomi
ketika di sekolah.

Naomi itu cewek yang tidak suka apa
yang namnya make up, bahkan saat
di sekolah pun Naomi tidak pernah
memakai make-up. Naomi hanya
terlihat memakai lips bam saja.

Entah lah Oliv juga awal nya merasa
heran dan mengklime bahwa Naomi
itu perempuan aneh.

Tidak aneh bagaimana, karena rata-rata
semua perempuan itu suka ber make-up.
bahkan cewek tomboy sekalipun suka
untuk mempercantik diri. tapi sepertinya
Naomi ingin terlihat cantik natural itu
yang di katakan Zia dulu.

"Hah?"

Naomi terlihat tersentak mendengar
hal itu.

"Lo cantik malam ini."

Itu bukan suara Oliv, melainkan
suara dari Vano yang sedari
tadi memang terang-terangan
menatapnya.

"Huum cantik banget."ucap Oliv
kembali. Naomi hanya tersenyum
kikuk kerena tidak tau harus
membalas apa.

Dan soal itu Zia lah yang memaksa
nya untuk memakai riasan. Naomi
sudah menolak keras namun Zia
yang selalu keras kepala.

Sedangkan Vano terkekeh kecil ia
bisa melihat semburat merah di
kedua pipi gadis itu. apakah Naomi
merasa salting dengan ucapan nya?

"Revano sudah normal sekarang."celetuk
Galang terharu. senyum Vano pun
luntur seketika.

"Yang bilang gue gak normal siapa
tai!"sembur Vano menjitak kepalanya.

"Papih lo sendiri yang bilang sama
kita."Galang membalas menjitak
kepala Vano.

"Masa lo lupa, padahal baru
lima menit yang lalu."lanjut
nya lalu memakan kembali
cake nya.

ALREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang