33 - MULAI MENJAUH

5.8K 338 32
                                    


HALLO PEMIRSAH👋🏻



MASIH SETIA MENUNGGU?







Oliv berjalan di pinggir lapangan tidak ada ekspresi ceria yang biasa di tampilkan, kini
gadis itu hanya menampilkan wajah datar.
Sesekali menganggukkan kepalanya ketika
ada yang menyapanya.

Sementara di tengah-tengah lapangan terdapat beberapa anak laki-laki yang tengah bermain basket.

"Si Oliv tuh."celetuk Gilang yang sontak membuat mereka menghentikan aktivitas nya dan ikut melihat ke arah pandang Gilang.

Oliv yang menyadari itu pun hanya mengabaikannya dan tetap berjalan lurus tanpa melirik sedikit pun.

Tentu saja hal itu membuat mereka tercengang dan juga terheran-heran, dimana biasanya gadis itu selalu menghampiri Reza dan merecokinya. kali ini nampak mengabaikannya. akan tetapi mereka juga mengetahui alasan di balik itu.

Reza sendiri hanya diam menatap punggung gadis itu rumit. dalam hatinya ia jelas merasa tidak terima gadis itu kini mulai menjauhinya.

Tapi itu juga yang di inginkan nya.

***📍***

"Lo semua kenapa sih liatin gue mulu."ketus Oliv merasa risih.lantaran sedari awal dirinya masuk ke dalam kelas mereka langsung mengerumuninya.
bahkan sampai sekarang mereka masih melakukannya sambil menatapnya penasaran.

"Lo beda hari ini."ucap Zia dengan mata memicing menatap sahabatnya.

"Beda gimana? muka gue makin putih? gelowing? makin cantik gitu?"dengan spontan Zia menyentil dahi Oliv membuatnya mengaduh sakit.

"Bukan gitu bege, gue heran aja, wajah lo dari tadi kek tempok, dingin, gak kayak biasanya cerah dan berwarna."

Kali ini giliran Oliv yang membalas sentilan dari Zia."Lo kira muka gue lukisan!"Zia hanya cengengesan tidak jelas.

"Sikap lo sama dia beda tadi,"celetuk Naomi yang sedari tadi diam. mengingat kejadian di lapangan tadi.

"Lo ngejauhin dia, but l admit that your decision is correct!"Oliv hanya diam enggan untuk menjawab apapun. gadis itu kembali sibuk dengan mencoret-coret bukunya. entah apa yang di lakukan nya.

"2in, dari kejadian kemarin gue gak rispek lagi sama hubungan lo berdua, tuh cowok emang gak pantes buat lo!"timbal Zia menggebu-gebu. setelah mendengar penjelasan dari Oliv, ia juga ikut kesal dan juga tidak terima sahabat nya di tuduh seperti itu kemarin.

"Bener tuh, jujur nih ya gue emang udah gereget banget sama lo yang selalu ngejar tapi gak ada balasan apalagi kepastian! emang bener kata pepatah kalo awal nya di paksa nanti jatuh nya kecewa!"cerocos Jesika ikut beropini sekaligus mengeluarkan unek-uneknya selama ini.

"Ingat nona, perempuan itu emang harus nya di kejar bukan mengejar, lebih baik di cintai daripada mencintai, lagian gue heran sama lo, jatuh cinta kok sendirian mandiri banget, ayo move on!"ucap Acha memberi semangat.

Jujur saja mereka tidak suka melihat gadis yang biasanya ceria kini hanya diam. mereka memang sudah terbiasa dengan kehebohan dan aksi yang selalu gadis itu lalukan, hal itu bagai hiburan tersendiri untuk mereka, dan hari ini kelas terasa sepi.

Mendengar itu Oliv tersenyum tipis. mencoba memperlihatkan bahwa ia baik-baik saja. Ia tidak
menduga mereka akan peduli padanya.

"Awkarin lagi boker, ai don ker."

ALREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang