Sebuah dering ponsel mengganggu ketenangan Gilang di dalam tidur nya.lelaki itu berdecak kesal tapi sama sekali tak peduli pada ponselnya yang berdering terus menerus, Gilang lebih memilih melanjutkan tidurnya.
Sedangkan Galang yang juga tengah tertidur di atas kasur pun ikut merasa terganggu.sedikit penjelasan mereka berdua memang tidur di ruangan yang sama tapi dalam ranjang yang berbeda.ranjang mereka itu ada dua seperti ranjang yang ada di pondok dengan Gilang yang berada di atas dan Galang di bawah.walaupun mereka sering bertengkar tetapi soal tidur mereka tidak bisa di pisahkan.
Julia, wanita yang menyandang sebagai ibu mereka pun di buat heran dengan hal tersebut. padahal mereka sudah beranjak dewasa sekarang, biasanya anak seusia mereka akan membutuhkan ruang privasi bukan? tapi kedua anak nya itu berbeda, pernah waktu itu julia meminta mereka untuk berpisah kamar tapi dengan tegas mereka menolak dan merengek seharian.jadilah sampai sekarang julia membiarkannya.
Back to topik!
Kemudian dering ponsel berhenti tapi hanya berselang beberapa detik, ponsel Gilang kembali berdering membuat Galang menggeram kesal dan terpaksa bangun dari tidur nya. lantas merangkak turun dari kasur untuk membangunkan sang pemilik ponsel.
BUG!
"Bangun anjing!"dengan kesal Galang menendang bokong Gilang tanpa merasa kasihan.ia terlanjur kesal lantaran tidur indahnya terganggu.
Sementara Gilang terlonjak kaget dan meringis kesakitan seraya memegang bokongnya yang terasa sakit.lalu pandangannya beralih menatap sang pelaku dengan sengit.
"Lo kenapa nendang bokong gue babi!"
"Hp lo ganggu tidur gue ya anjing!"Galang berkacak pinggang dengan mata melotot.
rasa kantuk nya menghilang begitu saja."Ck, lo pikir gue gak ke ganggu? gue juga sama! makanya gue biarin."
"Kalo ke ganggu harus nya lo angkat bukan di biarin, tolol!"ucap Gilang ngegas. kenapa ia bisa memiliki kembaran seperti Gilang yang hampir membuatnya frustasi setiap hari.
"Males."
Ya salam!
Galang mengacak-acak rambut nya frustasi. apalagi suara dering ponsel yang tidak henti-hentinya berdering.
"Angkat atau gue banting?"ancam nya dan dengan spontan Gilang langsung mengambil ponsel nya. ancaman Galang tidak pernah main-main.melihat nama orang yang meneleponnya membuat Gilang mengernyit heran, ada urusan apa orang itu meneleponnya di malam-malam seperti ini.
Dengan rasa penasaran Gilang pun balik menghubungi No tersebut. setelah teleponnya tersambung tanpa berbasa-basi Gilang pun bertanya.
"Ada apa lo malam-malem telepon gue?"
"Sebelum nya maap gue udah ganggu lo tapi ini darurat."
Kerutan di dahi Gilang semakin jelas.suara Jack terdengar panik.di tambah dengan suara bising dari sana membuat ia tidak bisa mendengarnya dengan jelas.
"Apa?"
"Ketua lo mabuk di club gue, dia ngamuk anjir, lo cepet kesini!"
Tut!
Gilang pun langsung mematikan sambungannya tak peduli dengan jack yang tengah mengumpat di sebrang sana.
"Ikut gue!"tanpa memikirkan penampilannya Gilang segera menarik Galang keluar dari kamar.
"Kemana anjir?"tanya Galang tapi tidak ada balasan apapun. akhirnya ia hanya bisa pasrah mengikuti kemana Gilang akan membawanya.
Beberapa menit kemudian mereka berdua telah sampai di depan salah satu Club yang terkenal di jakarta.mereka memang suka ke tempat ini tapi tidak sering, hanya di waktu tertentu saja mereka akan datang ke tempat ini. salah satunya menghilangkan stres.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALREZA
Teen Fiction"Za, gue suka sama lo!" -Oliv "Gue gak!"- Reza "Kalo gak suka balik ya gapapa, gue tetap petrus Sihombing sampai hati terombang-ambing!" ***** "Stop ngejar-ngejar gue, gue risih!" - Reza "Yaudah stop cakep! gue naksir!" ***** - Tetap mencintai walau...