Hari terus berganti begitupula dengan perjuangan Reza yang tidak ada hentinya.
lelaki itu semakin gencar melakukan hal yang tidak pernah Oliv sangka-sangka.setiap harinya
Reza akan selalu mengantar jemput nya ke sekolah bahkan tidak ada satu hari pun yang Reza lewat kan begitupun soal waktu.Akhir-akhir ini juga Oliv sering menyuruh Reza ini dan itu. misal nya seperti membayar uang kas, membatu piket, menerima hukuman bersama, membawa tas sekolah nya,
bahkan menyuruh nya untuk membuatkan bekal untuk nya.karena Oliv tahu Reza sangat jago membuat salah satu makanan kesukaan nya yaitu, send which!Pernah juga waktu itu Oliv ingin menjahili Reza dengan mentraktir semua teman sekelas nya
bahkan para guru juga namun bukan nya marah seperti yang ia duga lelaki itu malah berkata seperti ini.Gapapa itung-itung syukuran buat pdkt an kita.
Seperti Itu lah kira-kira perkataan nya.
Oliv bahkan sampai menganga mendengar nya.
sama hal nya dengan reman-teman nya. menjahili, memoroti bahkan membuat Reza kesal pun selalu Oliv lakukan namun lelaki itu selalu bisa menghadapi nya dengan caranya sendiri.Lantas apa yang harus Oliv lakukan?
Menerima kah?
Tapi bagaimana cara untuk menerimanya?
Oliv menggelengkan kepalanya mengusir pikirannya lalu menatap dirinya dari pantulan cermin meneliti penampilan nya tapi sepertinya ada yang kurang, ah bando!Kemudian Oliv mengambil bando yang baru saja di belinya, lebih tepatnya bando kelinci yang di belikan oleh Reza untuk nya.
Bukan tanpa alasan Oliv berdandan karena memang hari ini Oliv akan keluar bersama Reza, lelaki Itu yang mengajak nya sendiri.
ia melirik jam yang sudah menunjukan pukul
empat sore namun sepertinya Reza belum datang.Tapi yang jadi pertanyaan kenapa tiba-tiba Reza mengajak nya keluar? karena biasanya Reza akan selalu mengabarinya lebih awal.
dan katanya ada hal yang akan Reza katakan."Jangan-jangan tuh cowok mau nembak gue?"gumam Oliv dengan mata melotot.
Kalo benar bagaimana?
"OMEGAT GUE TAKUT PINGSAN!" teriak Oliv panik sendiri. memikirkan itu malah membuat pipinya memanas dengan jantung yang mulai berdetak cepat Oliv segera mengatur napasnya.
"Oke Oliv tenang, mungkin ini udah waktunya."lalu kembali menatap penampilan nya di cermin pokonha hari ini harus tampil maksimal!
"Ini gue udah cantik belum yah?"
"Cantik banget!"
Oliv tersentak kaget lalu dengan cepat menoleh
dan terdapat Reza yang berdiri di depan pintu kamar nya."Sejak kapan lo di situ?"
Kenapa Oliv tidak menyadarinya? dan kenapa pintu kamar nya bisa terbuka? padahal seingat nya ia sudah menguncinya.
Reza mengedihkan bahunya matanya mengedar menatap disain kamar itu yang menurutnya seperti kamar anak-anak sangat rame dan berwarna. sementara Oliv memicingkan matanya seraya berpikir
kenapa Reza bisa sampai ke kamar nya dan
kenapa tidak ada yang melarang nya?Ketika Reza hendak melangkah masuk Oliv langsung menghentikannya.
"White! siapa yang ngijinin lo masuk? lo gak boleh masuk!"
Reza peduli? oh tentu tidak!
Lelaki Itu tetap melangkah kan kakinya masuk mendekati sebuah bingkai poto yang sedari tadi menarik perhatian nya. dari dekat kini ia bisa melihat nya dengan jelas itu adalah poto seorang gadis kecil tengah menyengir dengan dua gigi depan yang hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALREZA
Teen Fiction"Za, gue suka sama lo!" -Oliv "Gue gak!"- Reza "Kalo gak suka balik ya gapapa, gue tetap petrus Sihombing sampai hati terombang-ambing!" ***** "Stop ngejar-ngejar gue, gue risih!" - Reza "Yaudah stop cakep! gue naksir!" ***** - Tetap mencintai walau...